Taman Sri Deli (Foto: Tribun Medan) |
Sebagian besar dari kita menghargai sejarah sebagai bagian penting dari hidup, dan Indonesia memiliki warisan sejarah yang kaya, termasuk di kota Medan.
Di sini, ada sebuah tempat wisata yang tak hanya indah tetapi juga sarat akan sejarah – Taman Sri Deli.
Taman ini telah mengalami transformasi modernisasi yang mengubahnya menjadi taman rekreasi bersejarah yang terletak di pusat kota Medan.
Wisatawan yang mencari tempat untuk melepaskan penat akan menemukan Taman Sri Deli sebagai pilihan yang sangat strategis.
Anda bahkan tidak akan kesulitan menemukannya karena lokasinya yang berada di tengah-tengah kota Medan.
Taman Sri Deli yang telah menjalani modernisasi menjadi sebuah kawasan pejalan kaki yang tenang, meskipun berada di tengah keramaian kota.
Wisatawan dapat duduk-duduk menikmati suasana taman yang nyaman dan teduh atau berjalan-jalan santai di area taman, bahkan bisa berolahraga bersama keluarga.
Apa yang Membuat Taman Sri Deli Menarik?
1. Memiliki Sejarah yang Menarik
Taman ini bukanlah nama yang asing bagi penduduk Medan.
Meskipun kini berfungsi sebagai taman rekreasi, tempat ini masih memancarkan aura sejarah yang kuat karena merupakan bagian dari warisan Kesultanan Deli.
Dahulu, Taman Sri Deli adalah tempat bersantai bagi keluarga kerajaan Kesultanan Deli.
Taman ini dulunya dikenal sebagai Derikanpark, meskipun sempat terbengkalai, pemerintah setempat berhasil mengembalikannya menjadi destinasi wisata menarik yang sekarang ini.
Taman seluas 1,4 hektar ini memiliki kolam trapesium yang menjadi salah satu daya tarik utama.
Pada tahun 1920-an, Sultan Deli ke-10, Amaludin Sani Perkasa Alamsyah, adalah salah satu penggagas awal pembentukan taman ini.
Arsitek Italia merancang taman ini dengan menggabungkan unsur arsitektur Mesir, India, dan Turki, menciptakan taman yang memamerkan karakter internasional Kota Medan sejak zaman dahulu.
Taman ini juga memiliki perumahan untuk keluarga kerajaan dan kerabat kesultanan di depannya.
2. Pernah Berganti Nama Hingga 4 Kali
Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Taman Sri Deli pernah berganti nama hingga empat kali.
Hal ini terjadi karena tempat ini awalnya adalah Istana Maimun, kemudian Masjid Raya, dan kemudian digunakan untuk perumahan keluarga kerabat Sultan.
Pertama kali, taman ini disebut Taman Tengku Halijah, dinamakan sesuai dengan Sultan Amaludin yang membangunnya sebagai tanda kasih sayang, mirip dengan kisah pembangunan Taj Mahal oleh Shah Jahan.
Setelah Taman Tengku Halijah, namanya berubah menjadi Derikanpark, lalu Kolam Sri Deli, dan terakhir Taman Sri Deli, nama yang masih digunakan hingga sekarang.
Menariknya, ibu kota Kesultanan Deli sebenarnya bukan berada di Kota Medan, melainkan di Labuhan.
3. Dulu Termasuk Bagian Perumahan
Taman yang sekarang tampak seperti taman terbuka hijau biasa sebenarnya dulunya adalah bagian dari kompleks perumahan.
Di tempat ini terdapat taman kolam dengan bunga teratai dan angsa yang mempercantik pemandangan.
Selain itu, terdapat pergola dan bangku kayu di sepanjang jalanan untuk tempat duduk santai.
Taman Sri Deli juga menjadi pusat segitiga di ibu kota kerajaan, berdekatan dengan Istana Maimun dan masjid.
Taman ini adalah bagian dari kompleks perumahan seperti kebanyakan perumahan lainnya. Bahkan, nama-nama jalan di sekitar Istana Maimun diambil dari nama kerabat Sultan Deli.
Meskipun bangunan rumah keluarga kerabat Sultan sudah tidak ada lagi, tetapi bentuk dan susunan jalan masih sama seperti dahulu.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Taman
Taman Sri Deli terletak di Kota Medan, tepatnya di Jalan Sisimangaraja.
Lokasinya sangat strategis, berseberangan dengan Hotel Madani.
Wisatawan dapat dengan mudah mencapai lokasi ini menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Dari Tugu Air Mancur Majestik, wisatawan dapat mengikuti rute melewati Jalan Gatot Subroto, Jalan Sekip Baru, Jalan Rotan, dan Jalan Glugur.
Kemudian, belok kanan di Jalan Imam Bonjol di depan Tata Convention Center. Di seberang Convention Center, wisatawan akan menemukan Jalan Multatuli.
Ikuti jalan ini hingga mencapai Jalan Letjen Suprapto, lalu ambil kanan di perempatan Jalan Brigjend Katamso.
Di sebelah kanan jalan ini, Anda akan melihat Istana Maimun, dan di seberangnya ada Jalan Mesjid Raya yang akan membawa Anda menuju Taman Sri Deli.
Taman bersejarah ini buka untuk umum dari pukul 07.00 hingga 21.00.
Karena merupakan taman terbuka hijau, tempat ini sering dipadati oleh warga lokal dan wisatawan, terutama pada pagi dan sore hari.
Selain menjadi tempat bersantai, Taman Sri Deli juga populer sebagai tempat untuk berolahraga.
Lanjut Halaman 2
Halaman : 1 2 Selanjutnya