Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia - Acheh Network

Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemandangan udara menunjukkan seorang pria Suriah melambaikan bendera Suriah era kemerdekaan di Lapangan Umayyah di pusat Damaskus pada tanggal 11 Desember 2024. (Foto: AFP/BAKR ALKASEM)

Pemandangan udara menunjukkan seorang pria Suriah melambaikan bendera Suriah era kemerdekaan di Lapangan Umayyah di pusat Damaskus pada tanggal 11 Desember 2024. (Foto: AFP/BAKR ALKASEM)

 

ACHEHNETWORK.COM – Kehancuran Suriah dimulai sejak pemilihan presiden pada tahun 2000. Saat itu, anak dari Presiden sebelumnya, Bashar al-Assad, diajukan untuk menjadi presiden berikutnya.

Masalahnya, umur Bashar al-Assad saat itu masih 34 tahun, sementara batas minimal umur untuk menjadi calon presiden adalah 40 tahun. Dengan cepat, pemerintahan Suriah mengubah aturan tersebut, menurunkan batas usia menjadi 34 tahun, yang kebetulan sesuai dengan umur Bashar.

Tentu saja, perubahan ini kontroversial. Namun, masyarakat Suriah saat itu cukup antusias terhadap Bashar, karena ia berjanji untuk mengurangi korupsi.

Di tahun pertama pemerintahannya, beberapa janji tersebut terlihat mulai terpenuhi. Namun, sayangnya, di tahun kedua, keadaan kembali seperti semula.

Korupsi terus berlangsung, dan meskipun ekonomi tumbuh, hanya segelintir orang di pusat kekuasaan yang menikmatinya, sementara rakyat semakin menderita.

Inflasi tinggi, pengangguran meluas, dan banyak orang jatuh miskin. Rakyat tidak punya pilihan selain turun ke jalan untuk melakukan protes.

Baca Juga :  Makin Modern, Inilah 5 Kota dengan Gedung-Gedung Tertinggi di Sumatera: Infrastruktur Maju dan Ekonomi Berkembang

Namun, bukannya mendengarkan, pemerintah merespons dengan kekuatan militer, yang akhirnya berujung pada perang saudara. Keadaan semakin buruk, kemiskinan melonjak, dan banyak warga yang terpaksa mengungsi.

Dalam artikel ini, saya akan membahas lebih dalam mengenai apa yang terjadi di Suriah dan apa yang bisa kita pelajari dari sejarah mereka, agar Indonesia tidak berakhir seperti Suriah.

 

Awal Mula Konflik di Suriah

Suriah modern dimulai dengan Hafez al-Assad, yang menjadi presiden pada tahun 1971 setelah melakukan kudeta. Hafez adalah seorang pemimpin yang keras dan otoriter, namun ia menjanjikan stabilitas ekonomi dan pertumbuhan.

Janji ini sebagian besar terpenuhi pada tahun 1970-an, berkat sektor minyak yang berkembang pesat. Suriah berhasil meningkatkan produksi minyak di saat harga global minyak juga meningkat.

Baca Juga :  Melintasi Aroma Nusantara: 5 Provinsi Penghasil Kopi Terbesar di Indonesia

Namun, meskipun ada pertumbuhan ekonomi, praktik korupsi merajalela. Semua perusahaan minyak dan bahan bakar dinasionalisasi, menjadikan negara dan kekuasaan Hafez semakin terpusat.

Pada tahun 1980-an, harga minyak turun drastis, yang mempengaruhi perekonomian Suriah yang sangat bergantung pada ekspor minyak. Suriah mulai mengalami defisit dan inflasi tinggi, sementara ketimpangan sosial semakin terlihat jelas.

Meski demikian, pada masa-masa sulit tersebut, masyarakat Suriah tetap menerima keadaan karena mereka merasa mendapatkan kestabilan politik yang tidak mereka dapatkan sebelumnya, seperti pada masa-masa sebelum Hafez berkuasa yang dipenuhi kudeta militer.

 

Pergantian Kepemimpinan: Bashar al-Assad

Pada tahun 2000, Hafez al-Assad meninggal dunia, dan Bashar al-Assad yang saat itu masih berusia 34 tahun menjadi penggantinya. Untuk memungkinkan Bashar menjadi presiden, parlemen mengubah persyaratan usia minimal menjadi 34 tahun.

Bashar dianggap sebagai pemimpin muda yang berpendidikan Barat dan penuh harapan untuk membawa Suriah ke arah yang lebih baik.

Baca Juga :  Berikut Daftar 11 Negara dengan Kemacetan Paling Parah di Dunia.. Indonesia di Urutan ke Berapa..?

Pada awal pemerintahannya, banyak yang optimis. Bashar berjanji untuk melakukan reformasi, keterbukaan politik, dan pembangunan. Pada tahun 2000, debat politik dan sosial yang sebelumnya dilarang, mulai diperbolehkan.

Namun, perubahan ini hanya bertahan satu tahun. Meskipun Bashar berusaha membangun citra sebagai pemimpin reformis, struktur kekuasaan lama tetap bertahan. Korupsi terus berlanjut, dan meskipun ada pertumbuhan ekonomi, ketimpangan sosial semakin besar.

Antara 2000 hingga 2010, masyarakat Suriah menghadapi pengangguran tinggi, inflasi melambung, dan banyak yang hidup dalam kemiskinan.

Masyarakat mulai merasa kecewa dengan janji-janji Bashar yang tidak terealisasi, sementara kekuasaan tetap terpusat pada elit politik yang korup.

 

Revolusi dan Perang Saudara

Pada 2011, gelombang pemberontakan di dunia Arab, yang dimulai di Tunisia, menyebar ke negara-negara……

Halaman Selanjutnya…

Editor : ADM

Artikel Terkait

Legenda Pasukan “Zombie” Aceh: Keberanian yang Bikin Belanda Ketakutan
Meugang: Tradisi Sakral Masyarakat Aceh yang Kaya Akan Makna dan Kebersamaan
Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia
Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua
Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen
10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar
Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek
Kisah Lima Matahari dalam Mitologi Suku Aztek: Penciptaan Dunia dan Kiamat yang Berulang

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Rabu, 26 Maret 2025 - 12:29 WIB

Legenda Pasukan “Zombie” Aceh: Keberanian yang Bikin Belanda Ketakutan

Jumat, 28 Februari 2025 - 17:14 WIB

Meugang: Tradisi Sakral Masyarakat Aceh yang Kaya Akan Makna dan Kebersamaan

Kamis, 30 Januari 2025 - 17:33 WIB

Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:43 WIB

Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:24 WIB

Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen

Kamis, 30 Januari 2025 - 09:48 WIB

10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar

Rabu, 29 Januari 2025 - 16:51 WIB

Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek

Rabu, 29 Januari 2025 - 16:29 WIB

Kisah Lima Matahari dalam Mitologi Suku Aztek: Penciptaan Dunia dan Kiamat yang Berulang

Berita Terkini