Transformasi Korea Selatan: Dari Negara Miskin hingga Macan Asia - Acheh Network

Transformasi Korea Selatan: Dari Negara Miskin hingga Macan Asia

Jumat, 22 November 2024 - 14:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gerlapan kita Seoul, Korea Selatan/Foto: pixabay

Gerlapan kita Seoul, Korea Selatan/Foto: pixabay

 

ACHEHNETWORK.COM – Korea Selatan saat ini dikenal sebagai salah satu negara paling maju di dunia, menjadikannya salah satu “Macan Asia.”

Negara ini secara konsisten menempati posisi sebagai salah satu ekonomi terbesar, berkat sektor teknologi, otomotif, dan industri hiburannya.

Perusahaan besar seperti Samsung, LG, dan Hyundai merupakan contoh sukses perusahaan Korea yang mendunia, menyumbang pendapatan signifikan bagi negara.

Selain itu, budaya Korea seperti K-Pop dan K-Drama telah menjadi fenomena global, menghasilkan pendapatan besar dan memperkuat soft power Korea Selatan.

Namun, di balik kesuksesan ini, Korea Selatan pernah berada dalam kemiskinan ekstrem.

Bahkan, di awal masa kemerdekaan, negara ini lebih miskin dibandingkan Korea Utara dan Indonesia. Jadi, apa yang membuat Korea Selatan mampu bangkit menjadi negara maju seperti sekarang?

 

Sejarah Awal: Kemerdekaan dan Perang Korea

Setelah kekalahan Jepang pada akhir Perang Dunia II, Semenanjung Korea terbagi menjadi dua wilayah di sepanjang garis paralel ke-38.

Baca Juga :  9 Fakta Menarik Cekakak Jawa, si Burung Pengicau yang Pemalu

Korea Selatan diduduki oleh Amerika Serikat, sementara Korea Utara di bawah kendali Uni Soviet.

Korea Selatan merdeka pada 15 Agustus 1945, namun menghadapi kondisi ekonomi yang sangat buruk. Infrastruktur dan pabrik-pabrik sebagian besar berada di Korea Utara, membuat Korea Selatan tertinggal jauh.

Situasi semakin memburuk dengan pecahnya Perang Korea pada 1950 yang menghancurkan kedua negara.

Jutaan orang tewas, dan infrastruktur Korea Selatan hancur total. Setelah perang, Korea Selatan menerima bantuan besar dari Amerika Serikat, yang menjadi langkah awal pemulihan ekonomi meskipun lambat.

 

Langkah Besar di Era Park Chung-hee

Pada 1960-an, di bawah kepemimpinan Presiden Park Chung-hee, Korea Selatan mulai menerapkan kebijakan pembangunan ekonomi yang agresif.

Fokusnya adalah stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi berbasis ekspor.

Strategi ini melibatkan kolaborasi erat antara pemerintah dan konglomerat besar yang disebut chaebol, seperti Samsung, Hyundai, dan LG.

  1. Transformasi Industri:
    • Korea Selatan beralih dari negara agraris menjadi negara industri.
    • Produk seperti elektronik, otomotif, dan semikonduktor menjadi sangat kompetitif di pasar global.
    • Inovasi di bidang teknologi memungkinkan perusahaan seperti Samsung menjadi produsen semikonduktor terkemuka dunia.
  2. Investasi dalam Pendidikan:
    • Pada 1950-an, pemerintah mengarahkan investasi besar-besaran ke pendidikan dasar.
    • Pada awal 1970-an, tingkat kelulusan wajib belajar mencapai 100%, dengan tingkat buta huruf hampir nol.
    • Pada 1997, hampir semua penduduk Korea Selatan menyelesaikan pendidikan tinggi, menciptakan tenaga kerja yang sangat terampil.
  3. Budaya Kerja Keras:
    • Etos kerja yang kompetitif menjadi ciri khas masyarakat Korea Selatan.
    • Budaya bimbingan belajar yang intensif, seperti di tempat hagwon, membantu siswa mencapai prestasi akademik yang tinggi.
Baca Juga :  6 Fakta Menarik Tentang Gunung Peuet Sagoe: Mengungkap Pesona dan Keajaiban Alam di Aceh

 

Fenomena Korean Wave

Halaman Selanjutnya…

Editor : Zahra Khairina

Artikel Terkait

Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024
Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik
Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi
Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!
Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia
Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda
Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun
20 Tahun Berlalu Gempa dan Tsunami Dahsyat 26 Desember 2004 di Aceh dan Dunia

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 17:29 WIB

Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024

Minggu, 5 Januari 2025 - 22:54 WIB

Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik

Kamis, 2 Januari 2025 - 01:01 WIB

Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi

Jumat, 27 Desember 2024 - 18:42 WIB

Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!

Jumat, 27 Desember 2024 - 16:49 WIB

Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia

Minggu, 22 Desember 2024 - 20:55 WIB

Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda

Sabtu, 21 Desember 2024 - 22:20 WIB

Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun

Sabtu, 21 Desember 2024 - 17:13 WIB

20 Tahun Berlalu Gempa dan Tsunami Dahsyat 26 Desember 2004 di Aceh dan Dunia

Berita Terkini