Putri Hijau, Legenda Perempuan Perkasa dari Sejarah Sumatera - Acheh Network

Putri Hijau, Legenda Perempuan Perkasa dari Sejarah Sumatera

Rabu, 16 Oktober 2024 - 09:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar ilustrasi lukisan Putri Hijau/Ist

Gambar ilustrasi lukisan Putri Hijau/Ist

ACHEHNETWORK.COM – Nama Putri Hijau mungkin tidak setenar pahlawan perempuan Aceh seperti Laksamana Malahayati atau Cut Nyak Dhien, namun kisah perjalanan dan perjuangannya tak kalah menarik.

Putri Hijau dikenal dalam berbagai hikayat sebagai sosok perempuan dengan kecantikan yang tersohor hingga ke pelosok negeri, termasuk Aceh, Malaka, dan Pulau Jawa.

Meski tidak ada catatan sejarah yang pasti, kisah Putri Hijau terus hidup dan menjadi legenda yang populer, khususnya di Sumatera Utara dan Karo.

Asal Usul dan Meriam Puntung

Salah satu legenda paling terkenal tentang Putri Hijau berhubungan dengan Meriam Puntung, sebuah artefak yang diyakini sebagai penjelmaan dari adik Putri Hijau.

Konon, Putri Hijau adalah seorang putri dari Kerajaan Haru yang berkuasa sekitar tahun 1594.

Meriam Puntung, yang terletak di Istana Maimun, Medan, dipercaya merupakan bentuk transformasi adiknya yang berubah menjadi meriam dalam pertempuran mempertahankan kerajaan mereka.

Dalam pertempuran melawan musuh, meriam ini menjadi senjata terakhir.

Baca Juga :  Mengagumkan! Kampung Adat Cireundeu di Cimahi, Jawa Barat, 85 Tahun Tanpa Nasi

Namun, karena terus-menerus ditembakkan, meriam tersebut memanas hingga akhirnya meledak dan terpecah menjadi dua bagian.

Ketika situasi semakin memburuk, Putri Hijau diselamatkan oleh kakaknya yang menjelma menjadi ular besar.

Mereka melarikan diri melalui Sungai Deli hingga ke Selat Malaka, dan menurut cerita, kini mereka bersemayam di dasar laut dekat Pulau Berhala.

Kisah di Aceh dan Mitos yang Menyertainya

Versi lain dari legenda Putri Hijau menyebutkan bahwa ia sempat ditangkap oleh musuh dan dimasukkan ke dalam peti kaca untuk dibawa ke Aceh.

Saat kapal mencapai Ujung Jambo Aye di Aceh Utara, Putri Hijau meminta agar diadakan sebuah upacara untuknya.

Namun, saat upacara berlangsung, badai besar tiba-tiba muncul.

Kakaknya, yang berubah menjadi ular besar, muncul dari laut dan membawa Putri Hijau pergi ke dasar laut, menghilang untuk selamanya di perairan Pulau Berhala.

Kaitan dengan Sejarah Aceh

Menurut Husaini Ibrahim, seorang sejarawan dan dosen di Universitas Syiah Kuala, legenda Putri Hijau memiliki keterkaitan erat dengan perebutan kekuasaan di Selat Malaka.

Baca Juga :  3 Kota Terbesar di Pulau Sumatera dengan Populasi Capai 2 Juta Jiwa

Pada masa itu, banyak kerajaan, termasuk Aceh, Portugis, dan Belanda, bersaing untuk menguasai wilayah strategis ini.

Putri Hijau mungkin dianggap sebagai simbol kekuasaan, sehingga perebutan dirinya menjadi bagian dari pertarungan politik di wilayah tersebut.

Dalam buku “Tarikh Aceh dan Nusantara”, Putri Hijau disebutkan sebagai anak dari Raja Putri yang menikah dengan Sultan Mansyursyah dari Perak, salah satu keturunan Sultan Alauddin Riayat Syah.

Garis keturunannya juga berhubungan dengan Sultan Iskandar Muda, salah satu raja terbesar dalam sejarah Aceh.

Husaini menegaskan bahwa Putri Hijau dan Sultan Iskandar Muda adalah sepupu, menambah kompleksitas sejarah yang menyelimuti legenda ini.

Fakta atau Mitos?

Meskipun legenda tentang Putri Hijau sangat populer, bukti sejarah yang sahih masih sulit ditemukan.

Mizuar Mahdi, Ketua Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (Mapesa), menyebutkan bahwa belum ada dokumen autentik yang dapat membuktikan kebenaran cerita ini.

Baca Juga :  Mengenal Etnis Uighur: 6 Fakta Menarik Tentang Uighur yang Jarang Diketahui

Meskipun demikian, beberapa makam di Gampong Pande, Banda Aceh, diyakini sebagai tempat peristirahatan terakhir Putri Hijau, meskipun penamaan “Makam Putroe Ijo” baru muncul pada tahun 1970-1980.

Para sejarawan di Aceh masih terus berusaha menelusuri jejak Putri Hijau, baik di Aceh maupun di Sumatera Utara.

Mereka meyakini bahwa legenda ini memiliki dasar sejarah yang kuat, meskipun sebagian besar masih terselubung dalam mitos.

Legenda yang Terus Hidup

Kisah Putri Hijau mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Aceh dan Sumatera Utara.

Meskipun bukti ilmiah belum ditemukan, legenda ini tetap menjadi bagian penting dari identitas sejarah kedua wilayah tersebut.

Sejarah sering kali mengandung unsur mitos, namun legenda seperti Putri Hijau memainkan peran penting dalam membentuk narasi besar sejarah kita.

Di antara fragmen sejarah dan legenda, kisah Putri Hijau terus hidup dan menjadi warisan yang patut dijaga.***

Editor : ADM

Sumber : Popularitas

Artikel Terkait

Legenda Pasukan “Zombie” Aceh: Keberanian yang Bikin Belanda Ketakutan
Meugang: Tradisi Sakral Masyarakat Aceh yang Kaya Akan Makna dan Kebersamaan
Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia
Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia
Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua
Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen
10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar
Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Rabu, 26 Maret 2025 - 12:29 WIB

Legenda Pasukan “Zombie” Aceh: Keberanian yang Bikin Belanda Ketakutan

Jumat, 28 Februari 2025 - 17:14 WIB

Meugang: Tradisi Sakral Masyarakat Aceh yang Kaya Akan Makna dan Kebersamaan

Kamis, 30 Januari 2025 - 17:33 WIB

Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:29 WIB

Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:43 WIB

Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:24 WIB

Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen

Kamis, 30 Januari 2025 - 09:48 WIB

10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar

Rabu, 29 Januari 2025 - 16:51 WIB

Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek

Berita Terkini