10 Pahlawan Nasional yang Kurang Dikenal namun Memiliki Peran Besar dalam Kemerdekaan Indonesia - Acheh Network

10 Pahlawan Nasional yang Kurang Dikenal namun Memiliki Peran Besar dalam Kemerdekaan Indonesia

Minggu, 18 Agustus 2024 - 02:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pahlawan Nasional
Tugu Pahlawan/

 

 

AchehNetwork.com – Hai teman-teman! Kita semua tahu kalau kemerdekaan Indonesia itu diraih dengan perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa dari para pahlawan kita. Nah, setiap tanggal 17 Agustus, kita selalu merayakan Hari Kemerdekaan RI dengan penuh semangat.

Tapi, di balik perayaan ini, ada beberapa pahlawan yang sebenarnya punya peran besar dalam kemerdekaan kita, tapi sayangnya, nama mereka kurang dikenal. Penasaran siapa saja mereka?

Yuk, simak kisah inspiratif para pahlawan ini!

 

1. Tan Malaka

Tan Malaka, mungkin beberapa dari kalian pernah dengar namanya. Beliau adalah seorang guru lulusan Belanda yang mengabdikan diri untuk mencerdaskan anak-anak di Semarang.

Sayangnya, niat mulia Tan Malaka ini nggak disukai oleh Belanda, dan beliau pun diasingkan pada tahun 1922.

Meskipun diasingkan, Tan Malaka tetap gigih berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Namun, pada tahun 1949, beliau dieksekusi oleh tentara akibat perpecahan di antara pejuang kemerdekaan. Tan Malaka akhirnya diakui sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1963.

 

2. Malahayati

Malahayati, perempuan hebat asal Aceh yang juga dikenal sebagai Laksamana Malahayati, adalah sosok yang luar biasa.

Beliau memimpin pasukan Inong Balee, yang terdiri dari janda-janda pejuang, untuk melawan penjajah Belanda.

Bahkan, Malahayati berhasil membunuh Cornelis de Houtman dalam duel satu lawan satu! Atas keberaniannya, Malahayati dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2017.

 

3. Nyi Ageng Serang

Mungkin kalian lebih kenal dengan Ki Hadjar Dewantara, pahlawan pendidikan Indonesia. Tapi, tahu nggak, nenek beliau, Nyi Ageng Serang, juga punya peran penting dalam perjuangan kemerdekaan?

Baca Juga :  Mengenal Pulau Aogashima: Pulau Terpencil Milik Jepang Ini Warganya Hidup di Tengah Kawah Gunung Berapi di Tengah Lautan

Meski usianya sudah tidak muda lagi, Nyi Ageng Serang tetap semangat berperang melawan Belanda bersama Pangeran Diponegoro. Atas jasanya, beliau juga dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

 

4. Sam Ratulangi

Sam Ratulangi, nama yang mungkin belum terlalu familiar, adalah Gubernur pertama Sulawesi.

Beliau adalah lulusan Universitas Zurich, Swiss, dan berjuang keras untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Minahasa.

Sam Ratulangi juga dikenal sebagai tokoh yang menghapus kerja paksa dan mendirikan yayasan dana belajar.

Selain itu, beliau aktif melawan penjajah Belanda dan Jepang demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

 

5. Silas Papare

Silas Papare adalah sosok pahlawan yang berjasa menyatukan Irian Jaya ke dalam wilayah Indonesia. Meskipun sering dipenjara karena perlawannya terhadap Belanda, semangat juangnya tidak pernah padam.

Silas Papare bahkan terlibat aktif dalam Front Nasional Pembebasan Irian Barat (FNPIB) dan berperan penting dalam New York Agreement yang mengakhiri konflik antara Belanda dan Indonesia.

 

6. Frans Kaisiepo

Mungkin wajah Frans Kaisiepo sudah tidak asing lagi, terutama di lembaran uang sepuluh ribu rupiah kita.

Beliau adalah pahlawan dari Biak, Papua, yang berjuang mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia.

Berkat semangat kebangsaannya yang tumbuh sejak muda, Frans Kaisiepo turut berperan dalam menyatukan wilayah Irian Barat ke dalam NKRI dan menjadi Gubernur di sana hingga tahun 1973.

Baca Juga :  Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi

 

7. Maria Walanda Maramis

Maria Walanda Maramis, pahlawan emansipasi wanita asal Minahasa, adalah sosok yang menginspirasi banyak perempuan.

Di awal abad ke-20, Maria berjuang untuk memajukan pendidikan dan politik bagi perempuan melalui organisasi PIKAT (Percintaan Ibu Kepada Anak Turunanannya). Atas jasanya, beliau dianugerahi gelar Pahlawan Pergerakan Nasional.

 

8. Ki Bagus Hadikoesoemo

Ki Bagus Hadikoesoemo adalah tokoh Muhammadiyah yang sangat berpengaruh di bidang keagamaan dan organisasi.

Berkat pengetahuan dan pengalaman organisasinya, beliau diangkat menjadi wakil ketua PP Muhammadiyah dan terus berjuang untuk kepentingan umat dan bangsa.

 

9. Johannes Leimena

Johannes Leimena, seorang dokter yang berjasa mendirikan PUSKESMAS, juga tokoh yang mempersiapkan Kongres Sumpah Pemuda.

Selain menjadi Menteri Kesehatan terlama dalam sejarah Indonesia, Leimena juga berperan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Atas jasa-jasanya, beliau dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

 

10. Martha Christina Tiahahu

Martha Christina Tiahahu, gadis pemberani asal Maluku, adalah pahlawan perempuan yang terlibat dalam perang Pattimura pada tahun 1817.

Meskipun masih sangat muda, Martha tidak gentar berjuang demi kemerdekaan Indonesia.

Sebagai penghormatan, masyarakat Ambon mendirikan monumen untuk mengenang keberanian dan pengorbanannya.

Jadi, itulah beberapa pahlawan Indonesia yang mungkin belum banyak dikenal, tapi peran mereka dalam perjuangan kemerdekaan sangat besar.

Yuk, kita hargai jasa mereka dengan terus menjaga semangat persatuan dan kebangsaan!***

Editor : ADM

Artikel Terkait

Greenland: Gerbang Perang Dunia III – Amerika, Rusia, China, Denmark, dan Uni Eropa
Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024
Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik
Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi
Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!
Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia
Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda
Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 17:31 WIB

Greenland: Gerbang Perang Dunia III – Amerika, Rusia, China, Denmark, dan Uni Eropa

Rabu, 8 Januari 2025 - 17:29 WIB

Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024

Minggu, 5 Januari 2025 - 22:54 WIB

Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik

Kamis, 2 Januari 2025 - 01:01 WIB

Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi

Jumat, 27 Desember 2024 - 18:42 WIB

Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!

Jumat, 27 Desember 2024 - 16:49 WIB

Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia

Minggu, 22 Desember 2024 - 20:55 WIB

Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda

Sabtu, 21 Desember 2024 - 22:20 WIB

Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun

Berita Terkini