![]() |
Penjara Pulau Alcatraz/ |
ACHEHNETWORK.COM – Alcatraz, pulau kecil di Teluk San Francisco, dikenal sebagai penjara dengan sistem keamanan tinggi yang hampir mustahil ditembus.
Namun, pada 11 Juni 1962, reputasi itu terguncang oleh aksi pelarian yang mencengangkan. Hingga kini, nasib para pelarian tetap menjadi misteri.
Latar Belakang Para Narapidana
Frank Lee Morris lahir di Washington D.C. pada 1 September 1926. Setelah kehilangan orang tuanya di usia 11 tahun, ia dibesarkan di panti asuhan.
Sejak remaja, ia terlibat dalam berbagai aksi kriminal, termasuk narkoba dan pencurian, yang membawanya keluar-masuk penjara hingga akhirnya dipindahkan ke Alcatraz.
John dan Clarence Anglin adalah kakak beradik dari Donalsonville, Georgia. Karena pekerjaan musiman orang tua mereka, keluarga ini sering berpindah-pindah.
Mereka, bersama saudara mereka Alfred, pernah merampok Bank of Columbia di Alabama. Setelah beberapa kali dipindahkan antar penjara, John dan Clarence akhirnya ditempatkan di Alcatraz, sementara Alfred tetap di Penjara Atlanta.
Allen West, residivis yang telah masuk penjara lebih dari 20 kali, lahir di New York pada 25 Maret 1929. Ia terlibat dalam berbagai kejahatan, termasuk pencurian mobil.
Setelah gagal melarikan diri dari penjara di Florida, ia akhirnya dipindahkan ke Alcatraz.
Rencana Pelarian
Pada Desember 1961, keempat narapidana ini ditempatkan di sel yang bersebelahan dan mulai menyusun rencana pelarian.
Dengan menggunakan alat seadanya seperti pisau, sendok, dan bor listrik buatan sendiri dari motor penyedot debu, mereka menggali lubang di bawah wastafel sel masing-masing.
Lubang-lubang tersebut ditutupi dengan kardus untuk menyamarkannya. Sementara itu, suara bor disamarkan oleh permainan akordion Frank.
Setelah berhasil membuat lubang yang cukup besar, mereka menuju ke ventilasi udara dan akhirnya ke sel kosong di atas sel mereka.
Di sana, mereka membangun bengkel rahasia untuk membuat rakit, pelampung, dan topeng plastik guna mengelabui penjaga.
Eksekusi Pelarian
Pada malam pelarian, Frank, John, dan Clarence berhasil kabur melalui ventilasi udara dan berlayar menuju Angel Island menggunakan rakit buatan mereka.
Sementara itu, Allen West, yang bertugas menutupi jejak mereka, gagal melarikan diri karena lubang yang ia gali terlalu sempit. Ia akhirnya tetap di sel dan tidur.
Pencarian dan Penyelidikan
Keesokan paginya, petugas penjara menyadari hilangnya tiga narapidana tersebut. Pencarian besar-besaran dilakukan oleh polisi, militer, dan penjaga pantai.
Beberapa hari kemudian, petugas menemukan dayung dan dompet di dekat Angel Island. Seminggu kemudian, sobekan jas hujan ditemukan di pantai San Francisco, serta jaket penyelamat di dekat Pulau Alcatraz, memperkuat dugaan bahwa mereka mungkin tenggelam.
Namun, pada 17 Juli 1962, awak kapal Norwegia menemukan jasad di Teluk San Francisco. Setelah diselidiki, ternyata jasad tersebut bukan salah satu dari tiga pelarian.
FBI terus melakukan investigasi, termasuk menginterogasi Allen West, yang kooperatif tetapi tidak mendapat hukuman tambahan.
Kesaksian dan Bukti Baru
Beberapa kesaksian menunjukkan kemungkinan bahwa para pelarian berhasil selamat. Seorang pengacara bernama Eugenia MacGowan mengaku menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai John Anglin.
Sementara itu, seorang polisi San Francisco, Robert Checchi, melaporkan melihat tiga pria meninggalkan perahu di dekat Jembatan Golden Gate pada dini hari 12 Juni 1962.
Pada tahun 2015, teman keluarga Anglin, Fred Brizzi, mengklaim memiliki foto John dan Clarence di Rio de Janeiro pada tahun 1975.
Investigasi menunjukkan foto itu asli, tetapi laporan ini baru diangkat dalam dokumenter di History Channel bertahun-tahun kemudian.
FBI juga mencatat bahwa keluarga Anglin menerima surat dan kartu ucapan dari seseorang yang mengaku sebagai “Jerry” dan “Joe” hingga tahun 1987, yang diyakini sebagai John dan Clarence yang masih hidup dan bersembunyi.
Penutupan Alcatraz dan Misteri yang Belum Terpecahkan
Penjara Alcatraz resmi ditutup pada 21 Maret 1963 karena biaya operasional yang tinggi dan erosi laut. Sebelum penutupan, seorang narapidana bernama John Paul Scott berhasil berenang sejauh 5 kilometer ke Fort Point, tetapi akhirnya tertangkap kembali karena mengalami hipotermia.
Kisah pelarian dari Alcatraz tetap menjadi misteri yang menarik perhatian banyak orang. Berbagai teori dan bukti terus bermunculan, tetapi hingga kini, nasib Frank Morris, John Anglin, dan Clarence Anglin masih menjadi tanda tanya besar dalam sejarah kriminal Amerika Serikat.***
Editor : ADM