Brunei Darussalam salah satu negara terkaya di Asia/foto: unsplash |
ACHEHNETWORK.COM – Asia, sebagai benua terbesar dan paling beragam di dunia, terus menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa.
Dengan sumber daya alam yang melimpah, inovasi teknologi, serta pusat keuangan yang maju, beberapa negara di Asia berhasil menempati posisi teratas sebagai yang terkaya.
Tahun 2024, menurut World Atlas, delapan negara berikut menonjol berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita, pendapatan nasional, serta kekayaan bersihnya.
1. Singapura – PDB per Kapita Rp2,17 Miliar
Singapura adalah contoh nyata bagaimana strategi ekonomi yang tepat dapat mengubah sebuah negara kecil tanpa sumber daya alam menjadi pusat keuangan global.
Negeri ini unggul di sektor manufaktur, transportasi, teknik, logistik, elektronik, bioteknologi, dan bahan kimia.
Infrastruktur yang modern serta kualitas hidup yang tinggi menjadikannya salah satu destinasi utama bagi wisatawan kelas atas dan investor.
2. Qatar – PDB per Kapita Rp1,82 Miliar
Qatar adalah raksasa ekonomi di kawasan Teluk, dengan industri minyak dan gas yang menjadi tulang punggungnya.
Dengan cadangan minyak yang melimpah, negara ini mengekspor energinya ke berbagai negara seperti Tiongkok, Korea, dan Jepang.
Sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 juga memperkuat sektor pariwisatanya, menjadikannya destinasi internasional yang semakin berkembang.
3. Uni Emirat Arab (UEA) – PDB per Kapita Rp1,57 Miliar
UEA adalah pusat bisnis dan keuangan di Timur Tengah dan Asia. Meski tetap bergantung pada minyak, negara ini telah melakukan diversifikasi ekonomi dengan investasi besar di teknologi, energi terbarukan, serta proyek infrastruktur megah seperti Burj Khalifa dan Palm Jumeirah.
Kota-kota seperti Dubai dan Abu Dhabi kini menjadi magnet bagi investor global.
4. Brunei Darussalam – PDB per Kapita Rp1,26 Miliar
Brunei mungkin kecil, tetapi kekayaannya sangat besar berkat ekspor minyak dan gas alam cair (LNG).
Permintaan tinggi dari negara-negara Asia Timur mendorong perekonomian Brunei, meski ada kekhawatiran tentang ketergantungan jangka panjang terhadap sumber daya alam yang terbatas.
5. Bahrain – PDB per Kapita Rp1,02 Miliar
Bahrain memiliki ekonomi yang stabil dengan investasi besar di sektor infrastruktur dan telekomunikasi.
Posisinya yang strategis di Teluk Persia menjadikannya pusat perdagangan dan bisnis, sementara industri minyak tetap menjadi aset utama negara ini.
6. Korea Selatan – PDB per Kapita Rp966 Juta
Dari negara miskin di era 1980-an, Korea Selatan kini menjadi raksasa teknologi global dengan perusahaan seperti Samsung, Hyundai, dan LG. Sektor elektronik, teknologi informasi, dan industri otomotifnya telah membawa negara ini ke puncak ekonomi dunia, menjadikannya salah satu eksportir terbesar di Asia.
7. Siprus – PDB per Kapita Rp956 Juta
Meski lebih sering dikaitkan dengan Eropa, Siprus secara geografis masuk dalam wilayah Asia. Lokasi strategisnya di lepas pantai Turki menjadikannya pusat perdagangan yang menghubungkan Eropa dan Timur Tengah.
Negara ini juga menawarkan kebijakan pajak yang menarik bagi investor asing.
8. Jepang – PDB per Kapita Rp882 Juta
Jepang telah lama dikenal sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Industri otomotif dan teknologi Jepang, dengan merek-merek seperti Toyota, Honda, dan Sony, telah mendominasi pasar global.
Budaya kerja yang disiplin dan tingkat tabungan yang tinggi memungkinkan Jepang terus berinvestasi dalam ekonomi domestik dan internasional.
Bagaimana dengan Indonesia?
Meskipun belum masuk dalam daftar negara terkaya di Asia, Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan.
Dengan PDB per kapita mencapai Rp75 juta dan pertumbuhan ekonomi 5,11% pada kuartal pertama 2024 menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki potensi besar untuk masuk dalam jajaran negara ekonomi kuat di masa depan.
Kesimpulan
Keberhasilan ekonomi negara-negara di Asia ditentukan oleh strategi yang tepat, seperti diversifikasi sektor ekonomi, investasi infrastruktur, dan inovasi teknologi.
Singapura, Qatar, dan Jepang adalah contoh nyata bagaimana negara dapat mempertahankan kemakmurannya dengan kebijakan ekonomi yang cerdas.
Sementara itu, Indonesia dan negara berkembang lainnya masih memiliki peluang besar untuk naik ke peringkat atas jika terus melakukan reformasi ekonomi dan meningkatkan daya saing di kancah global.***