Alasan Masjid Al Aqsa Jadi Rebutan: Simbol Konflik dan Keharmonisan di Kota Suci Yerusalem - Acheh Network

Alasan Masjid Al Aqsa Jadi Rebutan: Simbol Konflik dan Keharmonisan di Kota Suci Yerusalem

Jumat, 10 Mei 2024 - 08:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masjid Al Aqsa
Masjid Al Aqsa/Foto: pixabay


AchehNetwork.com – Masjid Al Aqsa, sebuah peninggalan sejarah yang tak ternilai di tengah Yerusalem, telah menjadi landasan sengketa yang tak berujung hingga saat ini. 
Bangunan ini bukan sekadar sebuah tempat ibadah, tetapi menjadi saksi bisu dari panjangnya sejarah, memengaruhi dinamika politik dan sosial di Timur Tengah.
Sebagai bagian tak terpisahkan dari Kota Tua Yerusalem, Masjid Al Aqsa memegang makna yang mendalam bagi tiga agama besar: Islam, Kristen, dan Yahudi. 
Ini tidak hanya menjadi tempat suci bagi umat Islam, tetapi juga memiliki kepentingan penting bagi umat Kristen dan Yahudi.
Bagi umat Islam, Masjid Al Aqsa berdiri sebagai salah satu dari tiga tempat suci terpenting, setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. 
Sejarahnya sebagai kiblat pertama bagi umat Muslim sebelum arah ibadah dialihkan ke Makkah menambah nilai spiritualnya. 
Diyakini sebagai masjid kedua yang dibangun di muka bumi, Masjid Al Aqsa juga menjadi saksi peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
Bagi umat Kristen, situs ini dianggap sebagai tempat penting di mana Ibrahim mengalami ujian besar akan menyembelih putranya, Ismail. 
Peristiwa ini memiliki makna mendalam dalam kepercayaan Kristen.
Umat Yahudi juga merayakan kekhususan Masjid Al Aqsa, memandangnya sebagai Baitulmaqdis atau rumah yang suci. 
Dalam keyakinan mereka, hubungan situs ini dengan sejarah Nabi Daud dan Nabi Sulaiman menjadikannya tempat yang sangat berarti. 
Nabi Sulaiman diyakini membangun Bait Suci di tempat ini, yang kemudian menjadi pusat ibadah bagi umat Yahudi.
Sejarah pembangunan Masjid Al Aqsa merupakan inti dari kompleksitasnya. Dalam tradisi Islam, masjid ini telah ada sejak zaman Rasulullah, meskipun bangunan yang berdiri sekarang merupakan hasil perbaikan dari sejarah bencana yang pernah menimpanya. 
Bagi umat Kristen, hubungannya dengan Bait Suci yang didirikan oleh Nabi Sulaiman menambah kedalaman maknanya. 
Sedangkan dalam keyakinan Yahudi, situs ini memiliki kaitan erat dengan Bait Suci dan sejarah agama Yahudi di wilayah tersebut.
Namun, sejarah panjang Masjid Al Aqsa juga dipenuhi dengan konflik. 
Pada tahun 637 M, umat Islam mengambil alih Yerusalem dari tangan Romawi Timur, yang mengawali periode perebutan atas situs ini. 
Perang Salib Pertama pada tahun 1099 menjadi titik balik, ketika tentara Salib mengubah Masjid Al Aqsa menjadi istana, menandai dominasi umat Kristen atas situs tersebut. 
Konflik berlanjut hingga Perang Salib Kedua, di mana kaum Muslim berhasil merebut kembali Masjid Al Aqsa.
Namun, kedatangan bangsa Israel ke Palestina menjadi titik awal konflik yang tak berujung antara Israel dan Palestina, dengan Masjid Al Aqsa menjadi salah satu titik sensitif. 
Klaim sejarah dan identitas dari kedua belah pihak, bersama dengan kepentingan politik dan agama yang kompleks, terus memanaskan situasi.
Dalam konteks konflik modern, Masjid Al Aqsa terus menjadi fokus ketegangan dan perdebatan. 
Keberadaannya tidak hanya menimbulkan tantangan politik, tetapi juga memunculkan pertanyaan mendalam tentang identitas, sejarah, dan masa depan Yerusalem sebagai kota suci bagi tiga agama besar dunia. 
Masjid Al Aqsa, sebagai simbol sejarah yang kaya dan identitas agama, terus menjadi pusat dalam dinamika politik dan sosial di Yerusalem.(*)
Baca Juga :  Kampung Mati Wonotobo: Misteri dan Keindahan Tersembunyi di Tengah Hutan Temanggung

Artikel Terkait

Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024
Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik
Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi
Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!
Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia
Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda
Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun
20 Tahun Berlalu Gempa dan Tsunami Dahsyat 26 Desember 2004 di Aceh dan Dunia

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 17:29 WIB

Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024

Minggu, 5 Januari 2025 - 22:54 WIB

Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik

Kamis, 2 Januari 2025 - 01:01 WIB

Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi

Jumat, 27 Desember 2024 - 18:42 WIB

Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!

Jumat, 27 Desember 2024 - 16:49 WIB

Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia

Minggu, 22 Desember 2024 - 20:55 WIB

Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda

Sabtu, 21 Desember 2024 - 22:20 WIB

Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun

Sabtu, 21 Desember 2024 - 17:13 WIB

20 Tahun Berlalu Gempa dan Tsunami Dahsyat 26 Desember 2004 di Aceh dan Dunia

Berita Terkini