Aisin Gioro Puyi: Dari Kaisar Hingga Menjadi Rakyat Biasa - Perjalanan Intrik Seorang Kaisar Terakhir Tiongkok - Acheh Network

Aisin Gioro Puyi: Dari Kaisar Hingga Menjadi Rakyat Biasa – Perjalanan Intrik Seorang Kaisar Terakhir Tiongkok

Jumat, 3 Mei 2024 - 14:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Aisin Gioro Puyi
Aisin Gioro Puyi, Kaisar Terakhir China dari Dinasti Qing/wikipedia

AchehNetwork.com – Aisin Gioro Puyi lahir pada 7 Februari 1906, menjadi kaisar Dinasti Qing pada usia dua tahun setelah kematian Kaisar Guangxu pada bulan Desember 1908. 

Namun, perjalanan hidupnya dari kaisar hingga menjadi warga biasa penuh dengan intrik politik dan tragedi pribadi.

Masa kecil Puyi di Kota Terlarang, di tengah-tengah kekuasaan para kasim, tidak selalu menyenangkan. Dia diperintah oleh pengasuhnya Wang Lianshou setelah dipisahkan dari keluarganya. 

Namun, meskipun menjadi kaisar muda, kekuasaan sebenarnya berada di tangan Ibu Suri Longyu, yang mengusir Wang dari Kota Terlarang ketika Puyi berusia delapan tahun.

Pada tahun 1911, pemberontakan revolusioner memaksa Puyi untuk turun takhta, dan dia tidak lagi bisa memerintah sebagai kaisar. 

Meskipun demikian, dia masih tinggal di Kota Terlarang hingga kematian Ibu Suri Longyu pada tahun 1913. 

Baca Juga :  Bendungan Keureuto Aceh Utara: Megaproyek Dengan Dana Rp2,68 Triliun, Bendungan Terbesar di Sumatera

Namun, upaya kembali ke tampuk kekuasaan pada tahun 1917 melalui panglima perang Zhang Xun juga gagal.

Pernikahan Puyi menjadi bagian lain dari kehidupannya yang penuh drama. Meskipun dipersiapkan untuk menikah dengan permaisuri yang dipilih oleh istana, Puyi awalnya memilih Wenxiu, tetapi dipaksa untuk menikahi Wanrong. 

Kehidupan pernikahan mereka tidak bahagia, dengan Wanrong yang mulai menggunakan opium dan Wenxiu yang melarikan diri setelah merasa diabaikan.

Setelah invasi Jepang ke Manchuria pada tahun 1931, Puyi diangkat sebagai kaisar boneka Manchukuo oleh Jepang. 

Namun, perannya sebagai kepala negara baru hanya sebatas boneka yang digunakan oleh pemerintah Jepang untuk kepentingan mereka sendiri. 

Setelah kekalahan Jepang dalam Perang Tiongkok-Jepang Kedua, Puyi ditahan oleh Soviet dan kemudian diserahkan kepada pemerintah komunis Tiongkok.

Baca Juga :  79 Negara yang Menawarkan Bebas Visa untuk Pemilik Paspor Indonesia

Meski tidak pernah diadili sebagai penjahat perang, Puyi dijatuhi hukuman penjara selama 10 tahun oleh pemerintah komunis. 

Setelah bebas dari penjara, ia kembali ke Beijing dan menjalani kehidupan yang jauh dari gemerlap kekaisaran. 

Dia menikahi seorang perawat rumah sakit dan bekerja sebagai editor, selalu menunjukkan kesetiaannya kepada pemerintah komunis.

Kisah hidup Puyi adalah cerminan dari perjalanan Tiongkok dari monarki menuju republik dan kemudian ke rezim komunis. 

Dari kehidupan sebagai seorang kaisar yang penuh dengan intrik politik hingga akhirnya menjadi warga biasa, perjalanan hidupnya mencerminkan perubahan dramatis dalam sejarah dan politik Tiongkok pada abad ke-20. 

Meskipun perannya sebagai kaisar tidak pernah memiliki otoritas yang sah, kehidupannya adalah sebuah tragedi yang mencerminkan kompleksitas dan ketidakpastian zaman tersebut.(*)

Artikel Terkait

Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia
Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia
Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua
Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen
10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar
Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek
Kisah Lima Matahari dalam Mitologi Suku Aztek: Penciptaan Dunia dan Kiamat yang Berulang
Dari Penjara ke Kemenangan: Kisah Perjalanan Abu Muhammad al-Jaulani

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 17:33 WIB

Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:29 WIB

Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:43 WIB

Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:24 WIB

Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen

Kamis, 30 Januari 2025 - 09:48 WIB

10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar

Rabu, 29 Januari 2025 - 16:51 WIB

Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek

Rabu, 29 Januari 2025 - 16:29 WIB

Kisah Lima Matahari dalam Mitologi Suku Aztek: Penciptaan Dunia dan Kiamat yang Berulang

Rabu, 29 Januari 2025 - 14:46 WIB

Dari Penjara ke Kemenangan: Kisah Perjalanan Abu Muhammad al-Jaulani

Berita Terkini