Gunongan: Simbol Cinta Abadi Sultan Iskandar Muda dan Putroe Phang - Acheh Network

Gunongan: Simbol Cinta Abadi Sultan Iskandar Muda dan Putroe Phang

Selasa, 2 April 2024 - 17:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gunongan
Gunongan di Taman Ghairah/

 

AchehNetwork.com – Di balik megahnya bangunan bersejarah di Banda Aceh, tersimpan kisah cinta yang begitu menyentuh antara Sultan Iskandar Muda dan Putri Kamaliah dari Pahang, Malaysia.

Kisah cinta ini terwujud dalam bentuk nyata sebuah bangunan unik dan penuh makna bernama Gunongan, yang hingga kini masih berdiri kokoh sebagai simbol cinta abadi di jantung Aceh.

Awal Kisah: Cinta yang Menyatukan Dua Negeri

Putri Kamaliah, yang dikenal dengan gelar Putroe Phang, diboyong ke Aceh setelah menjadi permaisuri Sultan Iskandar Muda.

Ia tinggal di Istana Darul Dunya, istana megah yang menjadi pusat kekuasaan Kesultanan Aceh kala itu.

Baca Juga :  Tinggalkan Brand Luar Negeri, Ini Dia Rekomendasi 10 Celana Jeans Lokal Terbaik yang Layak Dicoba!

Namun, meski hidup di dalam kemewahan, sang putri kerap dilanda rindu. Ia merindukan kampung halamannya di Pahang, terutama pemandangan bukit-bukit hijau yang sejuk dan menenangkan.

Gunongan: Hadiah Cinta dari Sang Sultan

Demi mengobati kerinduan permaisuri tercinta, Sultan Iskandar Muda membangun sebuah taman istimewa bernama Taman Ghairah, dan di tengahnya berdirilah Gunongan—sebuah bangunan artistik setinggi 9,5 meter yang dibangun sebagai hadiah cinta.

Bentuk Gunongan yang unik menyerupai bunga berlapis tiga, dengan arsitektur oktagonal dan detail yang memukau.

Bangunan ini disebut-sebut memiliki makna filosofis dan estetika tinggi, simbol keagungan serta cinta tanpa batas dari sang Sultan untuk Putroe Phang.

Baca Juga :  Cebok Pakai Air dan Cebok Pakai Tisu: Ini Alasannya Orang Barat Lebih Memilih Cebok Pakai Tisu Ketimbang Cebok Pakai Air..

Tak heran jika Gunongan sering disandingkan dengan Taj Mahal di India—keduanya merupakan bentuk arsitektur cinta yang abadi.

Tempat Favorit Sang Putri

Gunongan bukan hanya hiasan semata. Putri Kamaliah dan para dayangnya sering menghabiskan waktu di sini, menikmati suasana yang mengingatkan mereka pada Pahang.

Sang putri bahkan kerap memanjat Gunongan untuk sekadar merasakan angin sejuk dan suasana damai layaknya di kampung halaman.

Kompleks Sejarah: Sungai Krueng Daroy dan Pinto Khop

Di sekitar Gunongan mengalir indah sungai Krueng Daroy, sungai buatan yang menambah keasrian kawasan istana.

Tak jauh dari sana, terdapat Peterana Batu Berukir, tempat yang menjadi saksi bisu aktivitas sehari-hari keluarga kerajaan.

Baca Juga :  Tragedi Tersembunyi: Peran Rahasia Soekarno dalam Romusha Jepang dan Dampaknya pada Rakyat Indonesia

Setelah beristirahat di Gunongan, Putri Kamaliah biasanya berjalan santai bersama dayang-dayangnya, melintasi Pinto Khop, gerbang penghubung antara taman dan istana.

Gunongan Kini: Destinasi Wisata Sejarah di Banda Aceh

Kini, Gunongan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah paling ikonik di Banda Aceh. Tak hanya menjadi latar cerita cinta klasik, tempat ini juga menjadi bagian penting dari identitas budaya Aceh.

Bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, mengunjungi Gunongan bukan hanya menikmati keindahan arsitektur, tapi juga menyelami jejak sejarah Kesultanan Aceh yang begitu megah dan penuh nilai luhur.***

Editor : ADM

Artikel Terkait

Legenda Pasukan “Zombie” Aceh: Keberanian yang Bikin Belanda Ketakutan
Meugang: Tradisi Sakral Masyarakat Aceh yang Kaya Akan Makna dan Kebersamaan
Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia
Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia
Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua
Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen
10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar
Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Rabu, 26 Maret 2025 - 12:29 WIB

Legenda Pasukan “Zombie” Aceh: Keberanian yang Bikin Belanda Ketakutan

Jumat, 28 Februari 2025 - 17:14 WIB

Meugang: Tradisi Sakral Masyarakat Aceh yang Kaya Akan Makna dan Kebersamaan

Kamis, 30 Januari 2025 - 17:33 WIB

Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:29 WIB

Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:43 WIB

Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:24 WIB

Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen

Kamis, 30 Januari 2025 - 09:48 WIB

10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar

Rabu, 29 Januari 2025 - 16:51 WIB

Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek

Berita Terkini