Mengenal Sejarah Pulau Muria dan Misteri Selat Muria yang Hilang - Acheh Network

Mengenal Sejarah Pulau Muria dan Misteri Selat Muria yang Hilang

Senin, 25 Maret 2024 - 04:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Selat Muria
Foto: Net

 

AchehNetwork.com – Pernahkah Anda membayangkan bahwa wilayah Gunung Muria, Kudus, hingga Pati dan Jepara dulunya bukan bagian dari daratan utama Pulau Jawa?

Ya, dulu ada sebuah selat yang memisahkan kawasan ini dari Jawa, dikenal dengan nama Selat Muria—jalur laut bersejarah yang kini hanya tersisa jejaknya.

Jejak Selat yang Hilang dari Peta

Selat Muria dulunya merupakan perairan penting yang memisahkan Pulau Muria—yang kini menjadi bagian dari daratan Jawa—dengan Pulau Jawa.

Letaknya berada di sebelah selatan Gunung Muria dan menjadi jalur penghubung strategis antara berbagai kota dagang seperti Demak, Jepara, Pati, dan Juwana.

Tak hanya sebagai jalur transportasi, Selat Muria juga menjadi pusat perdagangan dan kekuasaan. Bahkan dalam catatan sejarah Tiongkok, Pulau Muria pernah disebut sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Kalingga saat dipimpin oleh Kartikeya Singha.

Baca Juga :  Ini Dia Deretan Pangkalan TNI AU Terbesar di Indonesia: Menjaga Kedaulatan Udara dengan Canggih

Bukti Fisik dan Sejarah yang Tersisa

Meskipun telah menghilang dari peta, jejak Selat Muria masih bisa ditemukan hingga kini. Beberapa bukti keberadaannya antara lain:

  • Fosil hewan laut di Situs Purbakala Patiayam, Kudus

  • Sungai Kalilondo yang mengalir dari Juwana ke Ketanjung

  • Sungai Silugunggo di Pati, yang dulunya bagian dari jalur Selat Muria

  • Penemuan reruntuhan kapal kuno dan meriam di wilayah tersebut

Bukti-bukti ini menjadi saksi bisu bahwa kawasan ini pernah menjadi perairan aktif dengan aktivitas ekonomi dan politik yang sangat penting.

Baca Juga :  Ini Dia Resep Awet Muda ala Dr. Zaidul Akbar, Bila Rutin Dikonsumsi Wajah Glowing Sampe Tua..

Tenggelamnya Selat Muria: Sedimentasi yang Mengubah Sejarah

Selat Muria mulai menyempit sekitar tahun 1657, ketika sungai-sungai seperti Kali Serang, Sungai Lusi, dan Sungai Tuntang membawa material endapan dari pegunungan ke laut.

Sedimentasi ini berjalan cepat, bahkan disebut mencapai 30 meter per tahun.

Dari waktu ke waktu, proses sedimentasi membentuk daratan baru. Lama-kelamaan, perairan itu tertutup total dan Pulau Muria menyatu dengan Pulau Jawa secara permanen.

Mengapa Selat Muria Masih Relevan Hari Ini?

Menariknya, meskipun selat ini telah hilang ratusan tahun lalu, memori geografinya masih terasa hingga kini.

Saat musim hujan tiba, bekas jalur Selat Muria ini sering dilanda banjir bandang. Fenomena ini memunculkan spekulasi dan perdebatan netizen, terutama di media sosial, mengenai kemungkinan “kembalinya Selat Muria” akibat perubahan iklim dan penurunan tanah di wilayah pesisir utara Jawa.

Baca Juga :  Fakta Unik Negara Australia: Negeri Kanguru dengan Sejuta Keunikan yang Menakjubkan

Kesimpulan

Selat Muria bukan sekadar bagian dari masa lalu, melainkan potongan penting dari identitas geografis dan sejarah Jawa Tengah.

Meski kini hanya tersisa jejaknya, kisah tentang selat yang menghubungkan dua daratan ini tetap hidup dalam catatan sejarah dan memori kolektif masyarakat pesisir utara Jawa.

Dan siapa tahu, di masa depan, perubahan alam bisa saja kembali mengguratkan batas-batas lama yang pernah ada. Karena seperti kata pepatah, alam tak pernah benar-benar melupakan sejarahnya.***

Editor : ADM

Artikel Terkait

Legenda Pasukan “Zombie” Aceh: Keberanian yang Bikin Belanda Ketakutan
Meugang: Tradisi Sakral Masyarakat Aceh yang Kaya Akan Makna dan Kebersamaan
Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia
Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia
Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua
Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen
10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar
Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Rabu, 26 Maret 2025 - 12:29 WIB

Legenda Pasukan “Zombie” Aceh: Keberanian yang Bikin Belanda Ketakutan

Jumat, 28 Februari 2025 - 17:14 WIB

Meugang: Tradisi Sakral Masyarakat Aceh yang Kaya Akan Makna dan Kebersamaan

Kamis, 30 Januari 2025 - 17:33 WIB

Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:29 WIB

Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:43 WIB

Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:24 WIB

Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen

Kamis, 30 Januari 2025 - 09:48 WIB

10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar

Rabu, 29 Januari 2025 - 16:51 WIB

Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek

Berita Terkini