Kehidupan di Desa Terapung Dihuni Ribuan Orang di Danau Titikaka: Tradisi, Adaptasi, dan Keajaiban Alam - Acheh Network

Kehidupan di Desa Terapung Dihuni Ribuan Orang di Danau Titikaka: Tradisi, Adaptasi, dan Keajaiban Alam

Rabu, 13 Maret 2024 - 04:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Desa Terapung
Desa Terapung/

 


AchehNetwork.com – Terhampar megah di ketinggian 3.810 meter di atas permukaan laut, Danau Titikaka menjadi salah satu keajaiban alam yang memukau di Amerika Selatan.

Tak hanya menjadi danau air tawar tertinggi di dunia, Danau Titikaka juga menyimpan cerita sejarah, budaya, dan kehidupan yang begitu unik.

Berlokasi di perbatasan antara Peru dan Bolivia, Danau Titikaka dikenal sebagai salah satu dari 20 danau purba di dunia, dengan usia yang diperkirakan mencapai jutaan tahun.

Dengan kedalaman rata-rata antara 460 hingga 600 kaki, danau ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang peradaban di Pegunungan Andes.

Baca Juga :  Antara Fakta dan Kontroversi: Alexa dan Ramalan Perang Dunia Ketiga pada 23 November 2023, Benarkah akan Terjadi?

Kehidupan Terapung di Danau Titikaka

Di atas permukaan air yang jernih, berdirilah pulau-pulau apung yang dihuni oleh suku Indian Uro, salah satu suku tertua di kawasan ini.

Suku Uro mempertahankan tradisi hidup di atas air dengan membangun pulau, rumah, dan perahu dari tumbuhan totora — tanaman alang-alang khas Danau Titikaka.

Pulau-pulau totora ini, yang kini berjumlah lebih dari 120, dibuat dengan cara menumpuk lapisan akar dan alang-alang hingga membentuk landasan terapung.

Meskipun sempat terkena dampak badai hebat pada tahun 1986, komunitas Uro berhasil membangun kembali pulau-pulau ini di sekitar tepi danau. Dengan perawatan rutin, setiap pulau dapat bertahan hingga 30 tahun!

Baca Juga :  5 Daerah Paling Bersih di Provinsi Aceh, Daerah Manakah yang Menempati Peringkat Pertama?

Tradisi yang Beradaptasi dengan Modernitas

Suku Uro hidup harmonis dengan alam Danau Titikaka. Mereka mengandalkan memancing, berburu burung, dan mengumpulkan telur sebagai sumber penghidupan.

Namun seiring berkembangnya sektor pariwisata, mereka mulai mendapatkan penghasilan tambahan dari wisatawan yang berkunjung.

Kini, banyak pulau di Danau Titikaka yang telah dilengkapi fasilitas penginapan nyaman, restoran tradisional modern, hingga panel surya untuk memenuhi kebutuhan energi.

Wisatawan juga dapat menikmati perjalanan seru dengan menaiki kapal tradisional suku Uro, mengarungi keindahan Danau Titikaka yang memesona.

Baca Juga :  5 Kota Terkotor di Indonesia: Fakta Mengejutkan! Kota-Kota di Indonesia yang Masih Bergelimang Sampah, Nomor Satu Tak Terduga!

Danau Titikaka: Perpaduan Tradisi dan Modernitas

Perpaduan antara tradisi kuno dan adopsi teknologi modern menjadikan kehidupan di Danau Titikaka sebagai inspirasi dunia.

Suku Uro berhasil menunjukkan bahwa menjaga kelestarian budaya tak berarti menutup diri dari perubahan zaman.

Danau Titikaka kini tak hanya dikenal sebagai situs alam yang luar biasa, tetapi juga sebagai rumah bagi komunitas yang hidup dalam harmoni dengan alam, sekaligus membuka diri terhadap dunia luar melalui pariwisata yang berkelanjutan.***

Editor : ADM

Artikel Terkait

Legenda Pasukan “Zombie” Aceh: Keberanian yang Bikin Belanda Ketakutan
Meugang: Tradisi Sakral Masyarakat Aceh yang Kaya Akan Makna dan Kebersamaan
Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia
Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia
Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua
Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen
10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar
Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Rabu, 26 Maret 2025 - 12:29 WIB

Legenda Pasukan “Zombie” Aceh: Keberanian yang Bikin Belanda Ketakutan

Jumat, 28 Februari 2025 - 17:14 WIB

Meugang: Tradisi Sakral Masyarakat Aceh yang Kaya Akan Makna dan Kebersamaan

Kamis, 30 Januari 2025 - 17:33 WIB

Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:29 WIB

Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:43 WIB

Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:24 WIB

Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen

Kamis, 30 Januari 2025 - 09:48 WIB

10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar

Rabu, 29 Januari 2025 - 16:51 WIB

Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek

Berita Terkini