Fanous atau lentera hias dari Mesir/Foto: Steemit |
AchehNetwork.com – Setiap tahunnya, seluruh umat Islam di dunia menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan dengan penuh sukacita.
Bulan ini bukan hanya menjadi waktu ibadah, tetapi juga momen spesial yang mempererat kebersamaan.
Di balik ibadah puasa, terdapat banyak tradisi Ramadhan unik yang dipraktikkan di berbagai negara, mencerminkan kekayaan budaya dan keanekaragaman dunia Islam.
Mari kita telusuri beberapa tradisi khas Ramadhan yang membuatnya lebih istimewa di negara-negara berikut:
1. Turki: Sahur Meriah dengan Kostum Ottoman
Di Turki, umat Islam tidak hanya merayakan Ramadhan dengan ibadah, tetapi juga dengan tradisi yang penuh warna.
Salah satu tradisi unik adalah pembangunkan sahur dengan menggunakan kostum Ottoman. Para penabuh genderang berpakaian tradisional berkeliling desa untuk membangunkan umat Muslim untuk sahur.
Suasana meriah ini menambah semangat menyambut hari puasa, menampilkan kekayaan warisan budaya Kesultanan Ottoman.
2. Mesir: Fanous, Lentera Kegembiraan Ramadhan
Di Mesir, fanous (lentera hias) menjadi simbol kebahagiaan dan kegembiraan selama bulan Ramadhan.
Tradisi ini sudah berlangsung sejak abad ke-10 dan sekarang menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Ramadhan.
Lentera-lentera ini tidak hanya menerangi rumah-rumah dan jalanan, tetapi juga memberikan suasana magis yang khas di setiap malam Ramadhan, menambah keindahan bulan suci ini.
3. Rusia: Puasa Ekstrem dengan Hidangan Sahur Khas
Bagi umat Islam di Rusia, menjalani puasa di bulan Ramadhan bukanlah hal yang mudah, karena durasi puasa yang ekstrem, hingga 20 jam.
Hal ini disebabkan oleh letak geografis Rusia di wilayah utara yang menyebabkan waktu siang lebih panjang.
Oleh karena itu, hidangan sahur khas seperti roti hitam dan minuman manis dari buah-buahan menjadi pilihan utama untuk mempertahankan energi selama hari puasa yang panjang ini.
4. Lebanon: Meriam Ramadhan yang Bersejarah
Di Lebanon, tradisi unik yang telah ada sejak zaman Kesultanan Ottoman adalah menembakkan meriam Ramadhan untuk menandai waktu berbuka puasa.
Dentuman meriam ini menjadi penanda bagi umat Islam untuk berbuka, dan pada saat yang sama, juga mengingatkan kita akan warisan budaya yang kaya di dunia Islam.
Meriam ini sekarang ditembakkan oleh tentara Lebanon, menjaga tradisi bersejarah yang penuh makna.
5. Irak: Mheibes, Permainan Tradisional Pascabuka Puasa
Setelah berbuka puasa, umat Islam di Irak memiliki tradisi yang penuh kegembiraan yaitu permainan Mheibes.
Permainan ini melibatkan dua kelompok yang berusaha menebak di tangan mana cincin disimpan. Tradisi ini sudah ada sejak lama dan meskipun asal-usulnya tidak sepenuhnya jelas, Mheibes kini menjadi permainan yang menghiasi malam Ramadhan, mempererat ikatan antara generasi tua dan muda.
Ramadhan: Perayaan Budaya dan Ibadah yang Menyatukan Dunia
Keberagaman tradisi ini menambah keistimewaan bulan suci Ramadhan yang tidak hanya sebatas ibadah, tetapi juga menjadi perayaan budaya yang meriah dan penuh makna.
Setiap negara dengan tradisinya yang khas memberi warna tersendiri dalam merayakan bulan yang penuh berkah ini.
Tak hanya itu, tradisi-tradisi Ramadhan ini juga dapat menjadi daya tarik wisata bagi mereka yang tertarik untuk lebih mengenal budaya Islam di berbagai penjuru dunia.***
Editor : ADM