Mengapa Chile Sangat Panjang dan Sempit? Ini Sejarah dan Fakta Uniknya - Acheh Network

Mengapa Chile Sangat Panjang dan Sempit? Ini Sejarah dan Fakta Uniknya

Minggu, 10 Maret 2024 - 15:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Negara Chile
Peta Negara Chile/Wikipedia

AchehNetwork.com – Chile, negara di ujung barat Amerika Selatan, dikenal karena bentuk geografisnya yang sangat unik: panjang membentang dari utara ke selatan, tetapi sempit dari timur ke barat.

Bagaimana sebenarnya Chile bisa berbentuk seperti ini? Jawabannya melibatkan kombinasi antara keajaiban alam dan kemenangan militer di masa lalu.

Geografi yang Membentuk Karakteristik Chile

Chile terjepit di antara dua kekuatan alam yang besar: Pegunungan Andes di sebelah timur dan Samudra Pasifik di sebelah barat.
Akibatnya, rata-rata lebar Chile hanya sekitar 109 mil (sekitar 175 km), menjadikannya salah satu negara tersempit di dunia.

Baca Juga :  Kaesang Pangarep: Kisah Sukses dan Kekayaan dari 11 Kerajaan Bisnisnya, Lebih Kaya daripada Jokowi?

Meski begitu, bentuknya yang panjang mencakup berbagai macam iklim dan lanskap, mulai dari gurun Atacama di utara—gurun terkering di dunia—hingga hutan hujan dan gletser di selatan.

Pengaruh Pegunungan Andes dan Samudra Pasifik

Pegunungan Andes berperan besar membatasi ekspansi ke arah timur.
Sebagian besar wilayah Chile di bagian timur dikuasai oleh pegunungan tinggi, sehingga mayoritas penduduk terkonsentrasi di Lembah Tengah yang subur.
Wilayah ini membentang di antara pegunungan pesisir dan Andes, menciptakan jalur sempit yang menjadi pusat pertanian, industri, dan pemerintahan Chile, termasuk ibu kota Santiago.

Fakta menarik: Kota Santiago dikelilingi pemandangan pegunungan yang spektakuler, menambah keunikan lanskap urban negara ini.

Sejarah Kolonial dan Ekspansi Militer

Bentuk panjang Chile juga tidak terlepas dari sejarah kolonial dan konflik militer:

  • Abad ke-16: Penjajahan oleh bangsa Spanyol dimulai dari koloni Peru. Para penjajah menetap di wilayah yang kini menjadi Santiago dan perlahan bergerak ke selatan.

  • Hambatan Geografis: Pegunungan Andes menghalangi ekspansi ke timur, memaksa ekspansi ke arah selatan.

  • Kemerdekaan: Setelah merdeka dari Spanyol pada tahun 1818, Chile hanya menguasai wilayah yang terbatas.

  • Perang Pasifik (1879–1884): Chile berperang melawan Peru dan Bolivia. Kemenangan ini memperluas wilayah utara Chile dan menguasai pesisir Bolivia, membuat Bolivia menjadi negara terkurung daratan.

  • Penaklukan Wilayah Mapuche: Pada akhir abad ke-19, Chile berhasil menguasai wilayah Mapuche di selatan, memperpanjang negaranya hingga ke Sungai Biobío.

Baca Juga :  Mengapa Wajah Orang Turk di Turkiye Modern Lebih Mirip Eropa Ketimbang Mongoloid Seperti Bangsa Turk di Asia Tengah? Berikut Penjelasannya..

Gabungan Alam dan Sejarah

Chile hari ini adalah hasil kombinasi antara kondisi geografis yang unik dan strategi militer yang sukses di masa lalu.

Baca Juga :  Kerawang Gayo: Pesona Budaya dengan Sentuhan Motif Khas Berwarna dari Dataran Tinggi Gayo

Negara ini tidak hanya menawarkan panorama alam yang luar biasa, tetapi juga sejarah yang menarik tentang bagaimana wilayahnya terbentuk.

Bentuknya yang panjang dan sempit membuat Chile memiliki berbagai zona iklim, mulai dari iklim gurun di utara, iklim Mediterania di tengah, hingga iklim subarktik di selatan.***

Editor : ADM

Sumber : Slate.com

Artikel Terkait

Legenda Pasukan “Zombie” Aceh: Keberanian yang Bikin Belanda Ketakutan
Meugang: Tradisi Sakral Masyarakat Aceh yang Kaya Akan Makna dan Kebersamaan
Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia
Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia
Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua
Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen
10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar
Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Rabu, 26 Maret 2025 - 12:29 WIB

Legenda Pasukan “Zombie” Aceh: Keberanian yang Bikin Belanda Ketakutan

Jumat, 28 Februari 2025 - 17:14 WIB

Meugang: Tradisi Sakral Masyarakat Aceh yang Kaya Akan Makna dan Kebersamaan

Kamis, 30 Januari 2025 - 17:33 WIB

Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:29 WIB

Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:43 WIB

Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:24 WIB

Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen

Kamis, 30 Januari 2025 - 09:48 WIB

10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar

Rabu, 29 Januari 2025 - 16:51 WIB

Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek

Berita Terkini