AchehNetwork.com – Ketegangan geopolitik kembali mencuat setelah Presiden Transnistria secara terbuka meminta perlindungan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk menghadapi tekanan dari Moldova.
Fenomena ini kembali mengingatkan kita pada deretan wilayah yang mendeklarasikan kemerdekaan, namun hingga kini belum mendapatkan pengakuan internasional resmi.
Inilah empat wilayah separatis yang kisahnya terus menjadi perhatian dunia:
1. Transnistria: Negara Bayangan di Antara Moldova dan Ukraina
Terletak di perbatasan Moldova dan Ukraina, Transnistria telah menjadi pusat konflik sejak menyatakan kemerdekaannya pada tahun 1990.
Mayoritas penduduknya berasal dari etnis Rusia dan Ukraina, membuat pengaruh budaya Rusia sangat kental di wilayah ini.
Meskipun menggelar referendum pada tahun 2006 untuk bergabung dengan Rusia, Transnistria tetap dianggap sebagai bagian dari Moldova oleh komunitas internasional.
Saat ini, Transnistria memiliki pemerintahan, parlemen, militer, bahkan mata uangnya sendiri, namun belum mendapatkan pengakuan dunia sebagai negara merdeka.
2. Abkhazia: Permata Laut Hitam yang Terperangkap Konflik
Di barat laut Georgia, terdapat wilayah kecil bernama Abkhazia. Dulunya bagian dari Kerajaan Georgia, wilayah ini sering berpindah kekuasaan, termasuk di masa kekuasaan Uni Soviet ketika Abkhazia menjadi destinasi wisata favorit.
Setelah perang melawan Georgia pada awal 1990-an, Abkhazia memproklamirkan kemerdekaan. Rusia, Venezuela, dan Suriah menjadi beberapa negara yang mengakuinya, tetapi secara umum, PBB masih menganggap Abkhazia sebagai bagian dari Georgia.
3. Republik Artsakh: Pertarungan Panjang di Nagorno-Karabakh
Dulu dikenal sebagai Nagorno-Karabakh, Republik Artsakh didominasi oleh penduduk etnis Armenia, meskipun secara geografis masuk wilayah Azerbaijan.
Sejak Uni Soviet runtuh, Artsakh menjadi sumber konflik berkepanjangan antara Armenia dan Azerbaijan, menyebabkan ribuan korban jiwa.
Hingga kini, meskipun memproklamirkan kemerdekaan, Artsakh tetap belum diakui oleh dunia internasional, dan PBB masih memasukkannya sebagai bagian dari Azerbaijan.
4. Ossetia Selatan: Luka Lama Konflik Georgia
Ossetia Selatan, wilayah kecil di utara Georgia, juga mendeklarasikan kemerdekaan setelah era Uni Soviet. Seperti Abkhazia, Ossetia Selatan mengalami konflik sengit dengan Georgia.
Meski hanya diakui oleh Rusia, Ossetia Selatan telah membangun struktur kenegaraan sendiri, termasuk mengadakan pemilihan presiden pada tahun 2022.
Namun, ketegangan antara Georgia dan Ossetia Selatan masih terus membara hingga kini.
Mengapa Wilayah-Wilayah Ini Tetap Menjadi Titik Panas Konflik Global?
Faktor sejarah panjang, perbedaan etnis, pengaruh geopolitik Rusia, hingga kepentingan strategis di kawasan menjadi penyebab mengapa penyelesaian konflik di wilayah-wilayah ini sangat sulit tercapai.
Meskipun berbagai upaya diplomasi sudah dilakukan, nyatanya stabilitas di Transnistria, Abkhazia, Artsakh, dan Ossetia Selatan masih jauh dari kata aman.
Dunia pun terus mengawasi perkembangan politik di kawasan-kawasan penuh gejolak ini.***
Editor : ADM