Ubasuteyama, Tradisi Orang Jepang Membuang Orangtuanya yang Lansia ke Dalam Hutan yang Melagenda - Acheh Network

Ubasuteyama, Tradisi Orang Jepang Membuang Orangtuanya yang Lansia ke Dalam Hutan yang Melagenda

Kamis, 29 Februari 2024 - 18:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ubasuteyama
Ilustrasi Ubasuteyama/


AchehNetwork.com – Jepang, dengan pesonanya yang terkenal akan bunga sakura dan kemajuan teknologinya, menyimpan sebuah tradisi yang unik namun mengerikan: Ubasuteyama. 
Meskipun dikenal sebagai negara yang modern dan terorganisir, tradisi ini mengungkap sisi lain dari budaya Jepang yang tak terduga.
Ubasuteyama, atau yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “gunung pembuangan nenek”, merupakan sebuah tradisi yang telah lama beredar dalam masyarakat Jepang.
Namun, keberadaannya memunculkan perdebatan mengenai etika dan nilai kemanusiaan.

Asal Usul Tradisi

Cerita-cerita rakyat yang berkembang di Jepang memberikan gambaran tentang asal-usul tradisi ini.
Ada dua versi yang paling terkenal:

1. Masalah Pelik dari Negara Tetangga

Dalam versi pertama, cerita dimulai dengan kebijakan seorang penguasa di salah satu provinsi Jepang.
Penguasa tersebut, atas keyakinannya bahwa orang lanjut usia tidak lagi bermanfaat dan hanya menjadi beban, mengeluarkan perintah untuk membuang orang tua ke gunung. Keluarga yang menolak akan dihukum.
Namun, ketika negara tersebut dihadapkan pada tantangan yang pelik dari negara tetangga, orang-orang lanjut usia menjadi kunci untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Hal ini mengubah pandangan penguasa, dan peraturan membuang orang tua dicabut, memberikan penghormatan yang pantas kepada orang-orang lanjut usia.

2. Patahan Ranting

Versi kedua mengisahkan tentang seorang anak laki-laki yang berniat membuang ibunya yang sudah tua ke hutan.
Selama perjalanan, sang ibu terus mematahkan ranting di sepanjang jalan. 
Anaknya heran dengan tindakan tersebut dan bertanya mengapa ibunya melakukannya.
Dengan senyum, sang ibu menjawab bahwa itu dilakukan agar anaknya tidak tersesat saat kembali.
Jawaban ini membuat anak merasa bersalah dan membatalkan niatnya untuk membuang ibunya.

Pentingnya Penafsiran dan Pembelajaran

Meskipun Ubasuteyama merupakan bagian dari cerita rakyat yang kaya dalam budaya Jepang, penting untuk melihatnya sebagai cerminan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat pada masa lalu.
Hari ini, masyarakat Jepang telah menggeser pandangan mereka terhadap perawatan orang tua, dengan semakin banyaknya fasilitas perawatan lanjut usia dan perhatian yang diberikan kepada para lansia.

Kesimpulan

Tradisi Ubasuteyama, dengan segala ketegangannya, menyimpan pesan moral yang dalam tentang pentingnya menghormati dan merawat para lansia. 
Meskipun tradisi ini mungkin bukan lagi bagian dari praktik budaya kontemporer, ceritanya tetap memberikan wawasan tentang perkembangan sosial dan budaya di Jepang.
Dalam masyarakat yang semakin maju, penting untuk terus menghargai dan merayakan warisan budaya, sambil memastikan bahwa nilai-nilai kemanusiaan tetap menjadi prioritas utama.(*)
Baca Juga :  Perjuangan Tak Pernah Pudar: Kisah Cut Nyak Dhien, Pahlawan Wanita Aceh yang Dikhianati dan Tetap Berjuang

Artikel Terkait

Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024
Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik
Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi
Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!
Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia
Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda
Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun
20 Tahun Berlalu Gempa dan Tsunami Dahsyat 26 Desember 2004 di Aceh dan Dunia

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 17:29 WIB

Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024

Minggu, 5 Januari 2025 - 22:54 WIB

Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik

Kamis, 2 Januari 2025 - 01:01 WIB

Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi

Jumat, 27 Desember 2024 - 18:42 WIB

Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!

Jumat, 27 Desember 2024 - 16:49 WIB

Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia

Minggu, 22 Desember 2024 - 20:55 WIB

Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda

Sabtu, 21 Desember 2024 - 22:20 WIB

Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun

Sabtu, 21 Desember 2024 - 17:13 WIB

20 Tahun Berlalu Gempa dan Tsunami Dahsyat 26 Desember 2004 di Aceh dan Dunia

Berita Terkini