Pertempuran Epik, Penghancuran Kota Merv oleh Pasukan Jenghis Khan: Pengepungan Terbesar dalam Sejarah Mongol - Acheh Network

Pertempuran Epik, Penghancuran Kota Merv oleh Pasukan Jenghis Khan: Pengepungan Terbesar dalam Sejarah Mongol

Rabu, 28 Februari 2024 - 15:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kota Merv
Reruntuhan benteng Kiz-Kala, bagian dari Taman Sejarah dan Budaya Merv Kuno (Sumber: britannica.com)

AchehNetwork.com – Pengepungan Merv pada bulan April 1221 adalah puncak dari kekejaman dan kehancuran selama penaklukan Mongol terhadap Kekaisaran Khwarazmian.
Dipenuhi dengan intrik politik, keberanian, dan keputusasaan, peristiwa ini menggambarkan sisi gelap dari ambisi kekaisaran Mongol di bawah pimpinan Jenghis Khan.
Kisah dimulai pada tahun 1219, ketika Jenghis Khan meluncurkan serangan ganasnya terhadap Kekaisaran Khwarazmian yang kuat, dipimpin oleh Shah Muhammad II.
Dengan tekad yang tak tergoyahkan, pasukan Mongol bergerak maju, menaklukkan kota demi kota di Khorasan, menyebarkan ketakutan dan kehancuran di sepanjang perjalanan mereka.
Di tengah gemuruh peperangan, Merv, kota legendaris pembelajaran, perdagangan, dan kebudayaan, menjadi saksi kehancuran di tangan pasukan Mongol yang tak kenal ampun.
Meskipun dipertahankan oleh garnisun berani yang dipimpin oleh gubernur kota yang berani, Merv tidak dapat menghadapi kekuatan yang menggemparkan dari pasukan Mongol yang mengamuk.
Kota Merv
Peta Pengepungan Kota Merv(Wikipedia)

Baca Juga :  Berikut Daftar Kekayaan 7 Presiden Indonesia, Siapa yang Paling Kaya?

Pengepungan itu sendiri menjadi panggung bagi pertarungan epik antara kekuatan yang bertentangan.
Selama enam hari, Tolui, putra Jenghis Khan, memimpin pasukan Mongol dalam serangan sengit terhadap kota itu. 
Garnisun Merv, meskipun berjuang dengan gigih, tidak dapat menahan serangan itu. 
Namun, ketika kelihatannya semuanya sudah berakhir, keberanian luar biasa dari penduduk setempat membalikkan keadaan, memaksa pasukan Mongol untuk mundur.
Namun, harapan punah ketika, pada hari ketujuh, gubernur kota menyerah kepada Tolui, percaya akan jaminan keselamatan bagi penduduknya.
Namun, apa yang terjadi selanjutnya adalah tragedi besar. Tolui dan pasukannya, dalam tindakan pembalasan kejam, membantai hampir semua orang yang menyerah.
Dalam pembantaian yang melampaui batas kemanusiaan, kota Merv ditinggalkan menjadi kuburan besar.
Angka korban melonjak ke angka yang tak terbayangkan. Berbagai laporan menyebutkan jumlah korban antara 700.000 hingga lebih dari 1.300.000 jiwa, menjadikannya sebagai salah satu perebutan kota paling berdarah dalam sejarah manusia.
Namun, tragedi ini hanya awal dari serangkaian peristiwa yang mengubah nasib Kekaisaran Khwarazmian.
Serangan balasan yang dipimpin oleh Jalal ad-Din menciptakan kekacauan di antara pasukan Mongol, memicu pemberontakan di seluruh kekaisaran.
Kemenangan beruntun yang diraih Jalal al-Din menginspirasi perlawanan, sementara Merv, meskipun hancur, tetap menjadi simbol keberanian dan perlawanan.
Meskipun Merv mencoba bangkit dari puing-puingnya, akibat dari penaklukan Mongol terus bergema selama bertahun-tahun.
Kota ini, yang dulu gemerlap dengan kehidupan dan kebudayaan, menjadi bayangan dari masa kejayaannya. 
Meskipun demikian, kisah Merv tetap hidup sebagai peringatan akan kekejaman manusia dan tekad yang tak tergoyahkan dalam menghadapi kekuatan yang menghancurkan.(*)

Artikel Terkait

Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia
Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia
Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua
Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen
10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar
Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek
Kisah Lima Matahari dalam Mitologi Suku Aztek: Penciptaan Dunia dan Kiamat yang Berulang
Dari Penjara ke Kemenangan: Kisah Perjalanan Abu Muhammad al-Jaulani

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 17:33 WIB

Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:29 WIB

Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:43 WIB

Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:24 WIB

Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen

Kamis, 30 Januari 2025 - 09:48 WIB

10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar

Rabu, 29 Januari 2025 - 16:51 WIB

Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek

Rabu, 29 Januari 2025 - 16:29 WIB

Kisah Lima Matahari dalam Mitologi Suku Aztek: Penciptaan Dunia dan Kiamat yang Berulang

Rabu, 29 Januari 2025 - 14:46 WIB

Dari Penjara ke Kemenangan: Kisah Perjalanan Abu Muhammad al-Jaulani

Berita Terkini