Keunikan Pulau Natal: Mayoritas Muslim Tapi Nama Kristen, Dekat Indonesia Tapi Milik Australia..? - Acheh Network

Keunikan Pulau Natal: Mayoritas Muslim Tapi Nama Kristen, Dekat Indonesia Tapi Milik Australia..?

Selasa, 27 Februari 2024 - 08:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keunikan Pulau Natal
Pulau Natal/

AchehNetwork.com – Pernahkah Anda mendengar tentang sebuah pulau yang disebut dengan nama Natal, namun mayoritas penduduknya adalah umat Muslim?
Begitu banyak kebingungan yang muncul dari judul tersebut, bukan? Pulau yang dimaksud adalah Christmas Island, sebuah tempat yang menawarkan fakta-fakta yang menarik dan tidak biasa.
Mari kita telusuri lebih dalam tentang keunikan Pulau Natal ini.
Pulau Natal, atau lebih dikenal sebagai Christmas Island, merupakan wilayah eksternal Australia yang terletak di Samudra Hindia.
Keunikan pertama dari pulau ini adalah lokasinya yang sangat dekat dengan Indonesia, hanya sekitar 350 kilometer dari selatan Jawa dan Sumatra, namun secara administratif dimiliki oleh Australia. 
Meskipun berdekatan dengan Indonesia, jarak pulau ini ke Australia jauh lebih jauh, sekitar 1.550 km di barat laut dari titik terdekat di daratan Australia.
Dengan luas sekitar 135 km persegi, Pulau Natal memiliki populasi sekitar 1.402 penduduk yang tersebar di beberapa daerah, seperti Flying Fish Cove (dikenal juga sebagai Kampung), Kota Perak, Poon Saan, dan Drumsite.
Sejarah penamaan pulau ini juga menarik. Pulau Natal ditemukan oleh Kapten William Mynors, seorang kapten laut Inggris, pada tanggal 25 Desember 1643, tepat pada perayaan Natal.
Meskipun ditemukan oleh seorang Inggris, pulau ini menjadi pusat perhatian Inggris dan Belanda pada abad ke-17 karena potensi fosfatnya.
Pada tahun 1888, Inggris menganeksasi pulau ini atas desakan John Murray, dan kemudian pulau ini menjadi pusat penambangan fosfat yang penting.
Meski namanya Natal, mayoritas penduduk pulau ini adalah umat Muslim. 
Keunikan Pulau Natal
Masyarakat Melayu Muslim Pulau Natal/

Baca Juga :  Taman Putroe Phang: Jejak Sejarah dan Ruang Kreativitas bagi Generasi Muda Aceh

Sebagian besar penduduk adalah imigran yang bekerja di sini dan berjuang untuk mendapatkan status kewarganegaraan Australia.
Populasi Muslim di pulau ini mencapai 19,4% dari total populasi, dengan mayoritas imigran beretnis Melayu. Meskipun demikian, pulau ini memiliki beragam etnis dan agama, dengan penganut agama Buddha, Katolik, Protestan, dan kepercayaan lainnya.
Keunikan Pulau Natal
Migrasi Kepiting Merah di Pulau Natal/

Baca Juga :  Kucing Merah Kalimantan: Jenis Kucing Paling Misterius di Dunia yang Terancam Punah

Selain keunikan demografi, Pulau Natal juga memiliki daya tarik wisata yang menarik.
Salah satunya adalah migrasi kepiting merah terbesar di dunia yang terjadi pada akhir November hingga Desember. Diperkirakan ada 4-50 juta kepiting merah yang bermigrasi di pulau ini, memberikan pemandangan yang spektakuler dengan jalanan dan wilayah pulau yang dipenuhi oleh kepiting merah.
Jadi, meskipun namanya Natal, Pulau Natal adalah tempat yang menyajikan perpaduan budaya dan sejarah yang menarik.
Dari sejarah penemuannya yang terkait dengan perayaan Natal hingga komunitas Muslim yang mayoritas, Pulau Natal adalah tempat yang benar-benar unik dan menarik untuk dijelajahi.(*)

Artikel Terkait

Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia
Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia
Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua
Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen
10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar
Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek
Kisah Lima Matahari dalam Mitologi Suku Aztek: Penciptaan Dunia dan Kiamat yang Berulang
Dari Penjara ke Kemenangan: Kisah Perjalanan Abu Muhammad al-Jaulani

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 17:33 WIB

Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:29 WIB

Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:43 WIB

Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:24 WIB

Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen

Kamis, 30 Januari 2025 - 09:48 WIB

10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar

Rabu, 29 Januari 2025 - 16:51 WIB

Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek

Rabu, 29 Januari 2025 - 16:29 WIB

Kisah Lima Matahari dalam Mitologi Suku Aztek: Penciptaan Dunia dan Kiamat yang Berulang

Rabu, 29 Januari 2025 - 14:46 WIB

Dari Penjara ke Kemenangan: Kisah Perjalanan Abu Muhammad al-Jaulani

Berita Terkini