
|
Gambar ilustrasi/foto: gramedia |
AchehNetwork.com – Di tengah dunia yang dipenuhi kekuatan militer, terdapat fakta menarik bahwa 22 negara memilih menjalani kehidupan tanpa tentara,
mengandalkan strategi unik untuk menjaga perdamaian dan keamanan.
Mari kita telusuri kisah menarik dari negara-negara ini.
1. Andorra: Perjanjian Pertahanan
Di Andorra, ketiadaan kekuatan militer tergantikan oleh perjanjian khusus dengan negara tetangga seperti Spanyol dan Prancis.
Tugas penegakan hukum, ketertiban, dan tugas parlemen dijalankan dengan baik, dengan kehadiran pasukan sukarelawan kecil untuk tujuan seremonial.
2. Kosta Rika: Kemenangan atas Perang Saudara
Kosta Rika menjadi salah satu negara terbesar tanpa angkatan bersenjata, keputusan yang diambil setelah perang saudara pada tahun 1948.
Meskipun terdapat konflik perbatasan dengan Nikaragua, negara ini tetap makmur dengan keamanan internal diurus oleh kepolisian.
3. Dominika: Dari Kudeta Militer ke Damai
Kudeta militer memicu keputusan Dominika untuk menghapus tentaranya, meninggalkan keamanan internal di tangan kepolisian.
Sistem keamanan regional, yang melindungi sebagian besar negara Karibia, memainkan peran penting dalam pertahanan pulau ini.
4. Grenada: Kekuatan Pasca-Invasi Amerika
Pembubaran militer Grenada menyusul invasi Amerika.
Keamanan internal kini dijaga oleh kepolisian dan sistem keamanan regional.
5. Haiti: Sejarah Kudeta Militer
Kudeta militer yang sering terjadi di Haiti menyebabkan pembubaran angkatan darat pada tahun 1995.
Meskipun pemberontak menuntut pembentukan tentara baru, negara ini tetap tanpa tentara dengan kepolisian sebagai penjaga keamanan internal.
6. Islandia: Anggota NATO dengan Pendekatan Unik
Mengejutkan melihat bahwa Islandia tidak memiliki tentara sejak tahun 1869, meskipun menjadi anggota NATO.
Negara ini bergantung pada perjanjian pertahanan dengan Amerika Serikat.
7. Kiribati: Ketergantungan pada Sekutu
Sejak merdeka pada tahun 1978, Kiribati bergantung pada Australia dan Selandia Baru untuk pertahanan, menunjukkan aliansi strategis di tengah ketiadaan tentara tetap.
8. Liechtenstein: Analisis Biaya dan Manfaat
Dengan pembubaran tentaranya pada tahun 1868 karena masalah keuangan, Liechtenstein mengandalkan kepolisian.
Dalam situasi perang, tersedia rencana pembentukan pasukan sukarelawan.
9. Kepulauan Marshall: Perjanjian Dengan Amerika Serikat
Kepulauan Marshall mempercayakan pertahanannya pada Amerika Serikat sejak berdirinya pada tahun 1979.
Pasukan kepolisian yang kompeten mengelola keamanan internal.
10. Mauritius: Surga Multikultural Tanpa Tentara
Tanpa tentara sejak tahun 1968, Mauritius mengandalkan pasukan polisi aktif di bawah komando komisaris polisi.
11. Mikronesia: Perlindungan Penuh dari Amerika Serikat
Mikronesia mengandalkan Amerika Serikat untuk pertahanan, menunjukkan wewenang penuh AS dalam menjaga negara ini pada masa krisis.
12. Monako: Abad Tanpa Tentara
Sejak abad ke-17, Monako beroperasi tanpa tentara, meninggalkan pertahanannya pada Prancis.
Menariknya, dua unit militer kecil berfungsi untuk keperluan seremonial dan perlindungan sipil.
13. Nauru: Dilindungi oleh Australia
Nauru bergantung pada Australia untuk pertahanan, menunjukkan pasukan kepolisian sebagai penyedia keamanan internal utama.
14. Palau: Perjanjian Bebas Asosiasi dengan Amerika Serikat
Tanpa tentara tetap, Palau bergantung pada kepolisian dan Unit Pengawasan Maritim untuk keamanan internal,
dengan dukungan Amerika Serikat di bawah Perjanjian Bebas Asosiasi.
15. Panama: Era Tanpa Militer Sejak 1990
Sejak tahun 1990, Panama berfungsi tanpa militer, menyerahkan keamanan internal pada Pasukan Publik Panama.
16. St. Lucia: Pengawasan Sistem Keamanan Regional
Seperti banyak negara Karibia lainnya, St. Lucia tidak memiliki militer sendiri dan bergantung pada Sistem Keamanan Regional untuk pertahanan, dengan dukungan kepolisian lokal.
17. St. Vincent dan Grenadines: Solidaritas Karibia dalam Pertahanan
Tanpa tentara tetap, St. Vincent dan Grenadines mendapat manfaat dari Sistem Keamanan Daerah untuk pertahanan,
menunjukkan upaya kolaboratif antar negara Karibia.
18. Samoa: Peran Perlindungan dari Selandia Baru
Samoa tidak memiliki militer sejak berdirinya.
Keamanan internal diurus oleh kepolisian, dengan tanggung jawab pertahanan di bawah pakta hubungan dengan Selandia Baru sejak 1962.
19. Kepulauan Solomon: Pertahanan Pasca-Konflik Etnis
Setelah konflik etnis berat, Kepulauan Solomon melepaskan militernya.
Kini, keamanan internal ditangani oleh kepolisian yang kuat.
20. Tuvalu: Polisi untuk Perdamaian
Sejak berdirinya, Tuvalu berkembang tanpa militer tetap, mengandalkan pasukan kepolisian untuk keamanan internal.
21. Vanuatu: Kekuatan Bergerak untuk Keamanan Internal
Tanpa militer, Vanuatu memiliki angkatan mobile untuk keamanan internal yang dilengkapi dengan senjata ringan.
22. Kota Vatikan: Pengaturan Perlindungan Ecclesiastical
Negara terkecil di dunia, Kota Vatikan, tidak memiliki militer tetapi menjaga Gendarmerie Corps untuk kepolisian internal.
Garda Swiss melindungi Tahta Suci di luar batas Kota Vatikan.
Meski tidak ada perjanjian pertahanan resmi dengan Italia, secara informal, militer Italia melindungi Kota Vatikan.
Garda Palatine dan Noble Guard dihapuskan pada tahun 1970.
Dalam dunia yang penuh dengan kekuatan militer, negara-negara ini menunjukkan pendekatan alternatif terhadap keamanan, membuktikan bahwa kelangsungan hidup tanpa tentara tetap memang mungkin.(*)