Siasat Mematikan Sang Napoleon Aceh: Jejak Berani Pang Nanggroe Melawan Kolonial Belanda - Acheh Network

Siasat Mematikan Sang Napoleon Aceh: Jejak Berani Pang Nanggroe Melawan Kolonial Belanda

Sabtu, 9 Desember 2023 - 16:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pang Nanggroe
Pejuang Aceh dengan ragam senjata. Dok. KITLV 

AchehNetwork.com – Tak hanya mahir menggunakan senjata tradisional, pejuang Aceh pada masa penjajahan Belanda juga terampil menyusun strategi perang yang cerdik.

Salah satu kisah epiknya adalah jebakan mematikan terhadap puluhan marsose yang dipimpin oleh Letnan PRD de Kok.

Sang Napoleon Aceh dan Jebakan Mematikan

Taktik cemerlang ini dirancang oleh Pang Nanggroe, suami ketiga dari pahlawan nasional Cut Meutia. Belanda menyebutnya ‘Napoleon Aceh’ karena kecerdikannya dalam berperang.

Salah satu kisah legendarisnya adalah ketika berhasil menenggelamkan 45 marsose bersenjata lengkap di Krueng Sampoiniet, Aceh Utara.

Perangkap Misterius di Malam Gelap

Pada 20 November 1902, Letnan PRD de Kok dan pasukannya berkumpul di pasar Sampoiniet, Aceh Utara.

Mereka merencanakan patroli dan membahas strategi untuk menyergap pasukan Pang Nanggroe. 

Baca Juga :  6 Provinsi Termiskin di Pulau Jawa: Daerah Istimewa Yogyakarta Berada di Urutan Pertama

Namun, malam itu, seorang mata-mata Pang Nanggroe berhasil menyelip dan mendengar setiap rincian rencana tersebut. Kabar ini segera sampai ke Pang Nanggroe.

Pang Nanggroe
Peta jejak gerilya Pang Nanggroe, Napoleon Aceh, koleksi museum Aceh

Siasat Mata-Mata dan Berita Palsu

Pagi sebelum operasi dimulai, tersebar kabar bahwa pasukan Pang Nanggroe berada di seberang sungai Sampoiniet.

Meskipun demikian, baik Pang Nanggroe maupun Letnan de Kok tidak mudah percaya pada informasi tersebut.

Letnan de Kok mengirim mata-matanya untuk memastikan kebenaran berita tersebut.

Hasilnya valid, dan kelompok pejuang Aceh terlihat di seberang sungai.

Perahu yang Berubah Jadi Perangkap Mematikan

Dengan tekad bulat, Letnan de Kok dan 45 marsose berangkat menyeberangi sungai pada 21 November 1902.

Namun, saat tiba di seberang, kelompok pejuang Aceh telah menghilang. Informasi palsu berhasil membingungkan Letnan de Kok.

Baca Juga :  10 Negara dengan Penduduk Terbanyak di Dunia, Kaget..! No. 1 Bukan China, Indonesia Posisi 4..

Keempat penduduk yang diminta mendayung perahu tiba-tiba memutarbalikkan perahu, mengejutkan pasukan Belanda.

Kekacauan di Malam Remang

Dalam keadaan panik, Letnan de Kok dan pasukannya ditembaki dari seberang sungai.

Terungkap bahwa Pang Nanggroe dan pasukannya tidak meninggalkan kawasan itu, melainkan tetap berada di sekitar sungai.

Informasi palsu berhasil membingungkan Letnan de Kok, dan keempat pendayung, yang ternyata adalah orang-orang pilihan dari pasukan Pang Nanggroe, berhasil melaksanakan siasat dengan cemerlang.

Akhir Kisah yang Mematikan

Dengan isyarat tembakan dari seberang sungai, para pendayung itu meloloskan diri dan menghilang di pinggir sungai. Pasukan Letnan de Kok yang panik ditembaki tanpa ampun.

Hasilnya, 28 marsose tewas, 42 senjata hilang, dan keberanian Pang Nanggroe merajai catatan heroik dalam perlawanan Aceh melawan penjajahan Belanda.(*)

Artikel Terkait

Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024
Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik
Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi
Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!
Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia
Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda
Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun
20 Tahun Berlalu Gempa dan Tsunami Dahsyat 26 Desember 2004 di Aceh dan Dunia

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 17:29 WIB

Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024

Minggu, 5 Januari 2025 - 22:54 WIB

Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik

Kamis, 2 Januari 2025 - 01:01 WIB

Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi

Jumat, 27 Desember 2024 - 18:42 WIB

Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!

Jumat, 27 Desember 2024 - 16:49 WIB

Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia

Minggu, 22 Desember 2024 - 20:55 WIB

Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda

Sabtu, 21 Desember 2024 - 22:20 WIB

Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun

Sabtu, 21 Desember 2024 - 17:13 WIB

20 Tahun Berlalu Gempa dan Tsunami Dahsyat 26 Desember 2004 di Aceh dan Dunia

Berita Terkini