Mengenal Sejarah Kapal Pinisi: Pesona Kapal Pinisi, Warisan Budaya Indonesia yang Terus Bersinar - Acheh Network

Mengenal Sejarah Kapal Pinisi: Pesona Kapal Pinisi, Warisan Budaya Indonesia yang Terus Bersinar

Kamis, 7 Desember 2023 - 03:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kapal Pinisi
kapal pinisi. (Kemdikbud)

AchehNetwork.com – Saat kita membuka mesin pencari Google hari ini, mata kita disajikan dengan gambar desain doodle yang memukau, menggambarkan sebuah kapal yang kokoh meliuk di lautan. 

Yang membuatnya lebih menarik, kapal tersebut adalah kapal pinisi, sebuah ikon legendaris Indonesia yang mengakar dalam kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan. 

Namun, apa sebenarnya yang membuat kapal pinisi begitu istimewa? Mari kita telusuri lebih dalam.

Memahami Keunikan Kapal Pinisi

Berdasarkan informasi resmi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, kapal pinisi adalah warisan berharga nenek moyang Indonesia yang telah melintasi zaman sejak abad ke-16.

Dipakai oleh para pelaut Konjo, Bugis, dan Mandar yang berasal dari Sulawesi Selatan, kapal ini awalnya dirancang untuk keperluan pengangkutan barang.

Ciri khas kapal pinisi terletak pada desainnya yang memakai 7-8 layar dengan 2 tiang utama yang dipasang di bagian depan dan belakang kapal.

Baca Juga :  Destinasi Wisata Terlarang: 10 Negara Paling Tertutup di Dunia

Selain itu, bahan utamanya masih mengandalkan kayu tradisional, seperti kayu besi, kayu bitti, kayu kandole atau punaga, serta kayu jati.

Tak hanya sebagai alat transportasi perdagangan, pembuatan kapal pinisi juga menjadi ritual berharga dengan tahapan-tahapannya yang sarat dengan filosofi mendalam.

Proses ini dapat disaksikan di tiga desa di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan: Desa Tana Beru, Desa Bira, dan Desa Batu Licin.

Transformasi Fungsi: Wisata Kapal Pinisi

Meskipun di masa lampau kapal pinisi berfungsi sebagai sarana perdagangan, kini perannya telah berubah menjadi daya tarik wisata.

Pelayaran dengan kapal pinisi dapat dinikmati di destinasi menarik seperti Kepulauan Raja Ampat, Labuan Bajo, hingga Danau Toba.

Baca Juga :  Krisis Laki-laki di Rusia: Dampak Perang dan Ketidakseimbangan Gender

Pengakuan Internasional: UNESCO Menyematkan Gelar

Pemilihan kapal pinisi sebagai doodle Google hari ini bukan tanpa alasanku. Selain sebagai warisan dari nenek moyang, kapal pinisi juga mendapat pengakuan tingkat internasional.

UNESCO secara resmi menetapkan kapal pinisi Sulawesi Selatan sebagai Warisan Budaya Takbenda pada Sidang ke-12 Komite Warisan Budaya Takbenda di Pulau Jeju, Korea Selatan, pada 7 Desember 2017.

Keputusan ini mengakui arti penting pengetahuan tentang teknik perkapalan tradisional nenek moyang Indonesia yang masih hidup dan berkembang hingga saat ini.

Dengan demikian, gambar kapal pinisi yang menghiasi halaman utama Google hari ini membawa makna yang lebih dalam, merayakan warisan budaya dan kemaritiman Indonesia.

Semoga informasi ini memberikan wawasan yang berharga!

Artikel Terkait

Greenland: Gerbang Perang Dunia III – Amerika, Rusia, China, Denmark, dan Uni Eropa
Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024
Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik
Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi
Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!
Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia
Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda
Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 17:31 WIB

Greenland: Gerbang Perang Dunia III – Amerika, Rusia, China, Denmark, dan Uni Eropa

Rabu, 8 Januari 2025 - 17:29 WIB

Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024

Minggu, 5 Januari 2025 - 22:54 WIB

Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik

Kamis, 2 Januari 2025 - 01:01 WIB

Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi

Jumat, 27 Desember 2024 - 18:42 WIB

Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!

Jumat, 27 Desember 2024 - 16:49 WIB

Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia

Minggu, 22 Desember 2024 - 20:55 WIB

Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda

Sabtu, 21 Desember 2024 - 22:20 WIB

Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun

Berita Terkini