Fakta Sejarah Bayt Al Ḥikmah: Memelihara Warisan Kekayaan Ilmu dan Kebijaksanaan Islam - Acheh Network

Fakta Sejarah Bayt Al Ḥikmah: Memelihara Warisan Kekayaan Ilmu dan Kebijaksanaan Islam

Kamis, 7 Desember 2023 - 15:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bait Al Hikmah
Ilustrasi Lukisan Bayt Al Hikmah (Net)

AchehNetwork.com – Dinasti Abbasiyah, puncak kejayaan Islam pada masa lalu, menorehkan tanda keberhasilannya dalam bentuk Bayt Al Ḥikmah, perpustakaan terbesar dalam sejarah Islam.

Selama masa keemasannya, Islam menjadi pusat pembelajaran, dengan kerajaan yang kuat, jumlah pemeluk yang melimpah, dan ilmuwan dengan pengetahuan yang mendalam.

1. Kejayaan di Tangan Khalifah Al-Ma’mun

Masa kejayaan ini mencapai puncaknya pada pemerintahan Khalifah Al-Ma’mun, yang memerintah antara tahun 813-833 M.

Di bawah kepemimpinannya, terbitlah Bayt Al Ḥikmah atau “House of Wisdom,” sebuah perpustakaan monumental yang menjadi simbol kearifan dan pengetahuan Islam.

2. Koleksi Buku yang Megah

Bayt Al Ḥikmah mengesankan dunia dengan koleksi bukunya yang luar biasa. Lebih dari 601.000 volume buku ditempatkan di perpustakaan ini, termasuk 2.400 mushaf Al-Qur’an.

Baca Juga :  Kejahatan dan Keamanan: Daftar 10 Provinsi Paling Aman dan Rawan Kriminalitas di Indonesia

Tidak hanya menyimpan buku-buku ilmiah, tetapi Bayt Al Ḥikmah juga memiliki balai pengamatan astronomi, lembaga penerjemahan, tempat penyalinan manuskrip, dan lembaga penelitian ilmu pengetahuan.

3. Pusat Terjemahan Terbesar

Bayt Al Ḥikmah menjadi pusat pencapaian besar dalam penerjemahan karya-karya berbahasa asing ke dalam bahasa Arab.

Dibangun pada masa pemerintahan Khalifah Al-Ma’mun, perpustakaan ini melahirkan banyak buku terjemahan, khususnya dari bahasa Yunani dan Parsi ke bahasa Arab.

Upaya ini diarahkan untuk memastikan pengetahuan ilmiah dapat diakses oleh masyarakat Islam tanpa keterbatasan bahasa.

4. Penerjemah dan Penghargaan

Khalifah Al-Ma’mun mendukung gerakan penerjemahan dengan memberikan upah kepada para penerjemah.

Tokoh-tokoh seperti Al-Masajuwaih, Al-Baktisyu’, dan Al-Hunain Ishak, yang pada saat itu seorang Kristen, menjadi tokoh utama dalam melahirkan banyak buku terjemahan.

Baca Juga :  Jembatan Seunapet Lembah Seulawah: Kisah Mistis dan Kecelakaan Misterius yang Menghantui Pengguna Jalan di Aceh

Penerjemah juga mendapatkan penghargaan dalam bentuk gaji, seperti yang dialami Hunai Ishak, yang menerima upah emas seberat buku-buku yang ia terjemahkan.

5. Kontribusi Rakyat Jelata

Tidak hanya kalangan intelektual, rakyat jelata juga turut serta dalam gerakan penerjemahan di Bayt Al Ḥikmah.

Contohnya, Musa Syakir Al-Munajjim dan keluarganya yang membayar para penerjemah sebagai bentuk dukungan terhadap penyebaran ilmu.

Kesimpulan: Menghidupkan Warisan Ilmu

Bayt Al Ḥikmah, dalam kegemilangan masa lalu, bukan hanya menjadi perpustakaan terbesar dalam sejarah Islam tetapi juga simbol penting dalam melestarikan dan memperkaya warisan ilmu pengetahuan.

Momen kejayaan ini mengingatkan kita pada kontribusi luar biasa Islam dalam membawa cahaya ilmu ke dunia.

Artikel Terkait

Greenland: Gerbang Perang Dunia III – Amerika, Rusia, China, Denmark, dan Uni Eropa
Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024
Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik
Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi
Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!
Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia
Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda
Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 17:31 WIB

Greenland: Gerbang Perang Dunia III – Amerika, Rusia, China, Denmark, dan Uni Eropa

Rabu, 8 Januari 2025 - 17:29 WIB

Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024

Minggu, 5 Januari 2025 - 22:54 WIB

Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik

Kamis, 2 Januari 2025 - 01:01 WIB

Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi

Jumat, 27 Desember 2024 - 18:42 WIB

Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!

Jumat, 27 Desember 2024 - 16:49 WIB

Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia

Minggu, 22 Desember 2024 - 20:55 WIB

Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda

Sabtu, 21 Desember 2024 - 22:20 WIB

Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun

Berita Terkini