Kopi Gayo Aceh: Wisata Rasa dari Dataran Tinggi Gayo yang Mendunia, Permintaan Ekspor Mencapai Puluhan Ribu Ton - Acheh Network

Kopi Gayo Aceh: Wisata Rasa dari Dataran Tinggi Gayo yang Mendunia, Permintaan Ekspor Mencapai Puluhan Ribu Ton

Minggu, 1 Oktober 2023 - 12:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kopi Gayo Aceh, Wisata Rasa Kopi, Dataran Tinggi Aceh, Kopi Arabika Indonesia, Kopi Aceh Tengah
Ilustrasi Kopi Gayo Aceh (Acheh Network/pixabay)

Ragam, AchehNetwork.com – Tentu saja Anda pernah mendengar tentang Kopi Gayo Aceh, bukan? Tidak hanya sekadar kopi, ini adalah mahakarya yang dihasilkan oleh masyarakat suku Gayo di dataran tinggi bukit yang menjulang hingga 1400-1500 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Terletak di dataran tinggi Bukit Barisan Provinsi Aceh, kabupaten-kabupaten seperti Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Pedalaman Aceh Tamiang dan pedalaman Aceh Timur adalah rumah bagi Suku Gayo yang merawat dengan cinta tanaman kopi ini.

Aceh sendiri dikenal sebagai salah satu sentral produksi kopi arabika terbesar di Indonesia, bahkan Asia, dan salah satu bintangnya adalah Kopi Gayo.

Tentu saja, prestasinya tidak hanya terbatas di dalam negeri. Kopi Gayo Aceh telah menemukan jalan ke beberapa negara seperti Asia, Amerika, Eropa, dan Belanda.

Permintaan dari seluruh dunia juga semakin menggila, dengan ekspor ke Italia mencapai 60 ribu ton!

Apa yang membuat Kopi Gayo begitu diminati, hingga mendunia?

Jawabannya adalah kualitas dan cita rasanya yang unik.

Baca Juga :  11 Bahasa Daerah di Indonesia Telah Punah, Berikut Daftarnya..

Begitu Anda mencicipi secangkir Kopi Gayo, Anda akan diberi pengalaman yang tak terlupakan

 Kopi ini punya rasa yang kuat dan karakter yang begitu khas. Kejutan pertama adalah ketiadaan rasa pahit yang mengganggu, dan keasamannya yang begitu lembut.

Bahkan, ada sentuhan manis yang muncul pelan-pelan di sana.

Keunikan rasa Kopi Gayo Aceh terletak pada berbagai faktor, termasuk ketinggian perkebunan dan metode budidayanya yang beragam.

Inilah yang membuatnya begitu sulit untuk menemukan rasa yang konsisten dari setiap cangkir.

Selain itu, Kopi Gayo Aceh memiliki sentuhan nutty yang sedikit pedas, dengan nuansa buttery yang seimbang.

Jangan lupakan aroma rempah yang wangi yang menyusup begitu Anda membuka bungkusnya.

Dari perbedaan cara budidaya, Kopi Gayo menghasilkan berbagai varietas yang memikat:

1. Kopi Gayo Atu Lintang

Kopi ini berasal dari Atu Lintang, kabupaten Aceh Tengah, dengan perkebunan yang menjulang hingga 1500 mdpl.

2. Kopi Gayo Anaerob Bener Meriah

Tumbuh dengan ketinggian 1400 mdpl, kopi ini berasal dari kabupaten Bener Meriah dan ditanam oleh etnik Gayo yang tinggal di dataran tinggi bukit barisan.

Baca Juga :  Teuku Umar: Pejuang dan Pemimpin Perlawanan Aceh

3. Kopi Robusta Aceh Gayo

Varietas Robusta tumbuh subur di desa Arul Kumer, kecamatan Silih Nara, kabupaten Aceh Tengah.

Dan ada satu varietas yang diangkat sebagai bintang nasional oleh Kementerian Pertanian, yaitu kopi Arabika varietas Gayo 3 yang akrab disebut sebagai kopi Ateng Super.

Dipilih sebagai varietas unggulan karena buahnya yang cepat matang, produktivitas tinggi, dan kualitas kopi yang luar biasa.

Dengan tiga varietas unggulan di bawah nama Aceh Gayo, tidak heran jika kopi ini mendunia. 

Beberapa tahun sebelumnya, varietas Arabika Gayo 1 dan Gayo 2 juga diberi status varietas unggulan nasional oleh Kementerian Pertanian.

Semua ini adalah bukti nyata dari kehebatan dan keistimewaan Kopi Gayo Aceh yang tetap menarik perhatian dunia.

Bagi petani Kopi Gayo patut berbangga atas hasil kerjanya yang menghasilkan kopi berkualitas yang membawa harum nama Kopi Gayo ke kancah Internasional.(*)

Dapatkan update berita dan artikel menarik lainnya dari Acheh Network di Google News

Artikel Terkait

Greenland: Gerbang Perang Dunia III – Amerika, Rusia, China, Denmark, dan Uni Eropa
Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024
Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik
Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi
Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!
Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia
Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda
Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 17:31 WIB

Greenland: Gerbang Perang Dunia III – Amerika, Rusia, China, Denmark, dan Uni Eropa

Rabu, 8 Januari 2025 - 17:29 WIB

Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024

Minggu, 5 Januari 2025 - 22:54 WIB

Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik

Kamis, 2 Januari 2025 - 01:01 WIB

Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi

Jumat, 27 Desember 2024 - 18:42 WIB

Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!

Jumat, 27 Desember 2024 - 16:49 WIB

Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia

Minggu, 22 Desember 2024 - 20:55 WIB

Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda

Sabtu, 21 Desember 2024 - 22:20 WIB

Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun

Berita Terkini