Kampung 'Mati' di Sumatera Barat Ini Cuma Sisa 2 Penghuni, Ternyata Ini Penyebabnya - Acheh Network

Kampung ‘Mati’ di Sumatera Barat Ini Cuma Sisa 2 Penghuni, Ternyata Ini Penyebabnya

Minggu, 22 Oktober 2023 - 11:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kampung Mati di Sumatera Bara
Kampung Mati di Sumatera Barat (YT Lantai 16)

AchehNetwork.com –  Kampung yang terletak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat ini mengisahkan sebuah misteri yang tak terlupakan.

Pada masa lalu, kampung ini hidup seperti desa lainnya di Kabupaten Agam.

Namun, suatu sebab tertentu mendorong penduduknya untuk meninggalkan kampung ini, dan kini, kampung ‘mati’ ini menjadi objek eksplorasi para penjelajah, termasuk pemilik akun YouTube, Zeki Satria.

Saat Anda mengunjungi kampung ini, Anda akan menemukan jalan pedesaan yang dulu penuh kehidupan, kini dipenuhi semak belukar dan rumah-rumah yang terlupakan.

Meski terlihat lapuk, bangunan seperti masjid dan balai desa masih utuh, meski kosong tanpa kehidupan.

Azwardi Efendi, satu-satunya warga desa yang masih bertahan, menceritakan bahwa dahulu kampung ini dihuni oleh sekitar 150 rumah seperti pemukiman biasa.

Baca Juga :  Mengenal Ikan Tripod: Ikan Unik yang Berdiri dalam Lautan yang Dalam

Namun, kini, hanya ada dua orang dan dua rumah yang tersisa, sementara bangunan lainnya ditinggalkan.

Pada masa lalu, ada sekolah di dekat kampung ‘mati’ ini, tetapi sekarang sekolah tersebut telah dipindahkan ke Rumah Sekolah Kukuban.

Para penduduk desa ini meninggalkan kampung tersebut pada tahun 1980-an dan pindah ke kampung Bancah yang berdekatan.

Namanya adalah Kampung Panji Kubu Gadang, terletak di Nagari Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Tetapi apa yang menjadi alasan utama bagi para penduduk untuk meninggalkan pemukiman yang pernah ramai ini?

Menurut Bapak Azwardi Efendi, masalah utama adalah akses terhadap air.

Kesulitan dalam mendapatkan air bersih dan menjalankan kegiatan sehari-hari serta bercocok tanam membuat mereka kesulitan untuk tetap tinggal di kampung tersebut.

Baca Juga :  Nisfu Syaban 2024: Jadwal Malam dan Amalan yang Dianjurkan, Berikut Doanya..

Dilansir dari laman Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat, upaya untuk memperbaiki akses air bersih dan jalan rusak mulai dijalankan setelah terbengkalai selama 30 tahun.

Namun, ada sekelompok individu dan lembaga yang berusaha keras untuk menghidupkan kembali kampung kosong ini.

Pesantren Prof. Dr. Buya Hamka dan para perantau telah membuat terobosan-terobosan baru, seperti membangun jalan selama 700 meter dengan lebar empat meter.

Selain itu, sektor ternak itik dan perkebunan terong mulai digalakkan kembali di kampung ini.

Kabar baiknya, usaha beternak itik telah menghasilkan 12 ekor telur setiap hari pada tahun 2019. 

Dengan usaha dan dedikasi ini, kampung ‘mati’ ini mulai hidup kembali, menghadirkan harapan bagi masa depan yang lebih cerah di tengah Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.(*)

Artikel Terkait

Greenland: Gerbang Perang Dunia III – Amerika, Rusia, China, Denmark, dan Uni Eropa
Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024
Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik
Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi
Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!
Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia
Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda
Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 17:31 WIB

Greenland: Gerbang Perang Dunia III – Amerika, Rusia, China, Denmark, dan Uni Eropa

Rabu, 8 Januari 2025 - 17:29 WIB

Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024

Minggu, 5 Januari 2025 - 22:54 WIB

Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik

Kamis, 2 Januari 2025 - 01:01 WIB

Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi

Jumat, 27 Desember 2024 - 18:42 WIB

Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!

Jumat, 27 Desember 2024 - 16:49 WIB

Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia

Minggu, 22 Desember 2024 - 20:55 WIB

Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda

Sabtu, 21 Desember 2024 - 22:20 WIB

Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun

Berita Terkini