Sepanjang 180 Meter, Jembatan Raja Kecik di Kepulauan Riau: Menghubungkan Masa Lalu yang Agung dan Masa Kini yang Spektakuler - Acheh Network

Sepanjang 180 Meter, Jembatan Raja Kecik di Kepulauan Riau: Menghubungkan Masa Lalu yang Agung dan Masa Kini yang Spektakuler

Senin, 25 September 2023 - 14:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jembatan Raja Kecik, Kepulauan Riau, Pulau Galang, Sejarah Kepri, Ikon Kota Batam
Ilustrasi (pixabay)


AchehNetwork.com – Kepulauan Riau (Kepri) adalah tuan rumah bagi salah satu keajaiban teknik sipil yang mempesona, Jembatan Raja Kecik.

Dengan panjang mencapai 180 meter, jembatan ini tidak hanya menjadi penghubung fisik antara Pulau Galang dan Pulau Galang Baru, tetapi juga menghubungkan masa lalu yang kaya dengan masa kini yang gemilang.

Pembangunan jembatan bukan hanya tentang menghubungkan wilayah, tetapi juga tentang menghubungkan sejarah.

Di Kepri, jembatan ini telah berdiri kokoh selama puluhan tahun dengan nama yang diambil dari salah satu tokoh paling bersejarah di wilayah ini.

Nama “Jembatan Raja Kecik” diambil dari seorang tokoh yang sangat berjasa bagi Kepulauan Riau. 

Dilansir dari laman pu.go.id, jembatan ini telah menjadi ikon Kota Batam yang menjadi sumber kebanggaan masyarakat setempat.

Baca Juga :  8 Fakta Unik tentang Negara Slovenia: Salah Satu Negara di Eropa yang Membela Palestina, Negara Kecil dengan Keajaiban yang Besar

Pulau Galang Baru, yang terhubung oleh Jembatan Raja Kecik, bukanlah tempat sembarangan.

Pulau ini adalah kawasan strategis yang diperuntukkan untuk perdagangan dan merupakan cagar alam yang berharga.

Jembatan ini bukan hanya megah dalam panjangnya, tetapi juga lebarnya yang mencapai 18 meter. 

Dengan dua jalur yang dipisahkan oleh median selebar 1 meter serta trotoar selebar 2,1 meter, jembatan ini memberikan akses yang aman dan nyaman bagi pengguna.

Proyek pembangunan jembatan ini bukanlah tugas yang ringan. Lama pengerjaannya mencapai 820 hari dan selesai pada tanggal 15 November 1996. Lebih dari sekadar struktur fisik, pembangunan jembatan ini melibatkan sekitar 6-8 sarjana serta 14.002 tenaga menengah dan 150-170 pekerja.

Baca Juga :  Melintasi Aroma Nusantara: 5 Provinsi Penghasil Kopi Terbesar di Indonesia
Jembatan Barelang Batam, Jembatan Raja Kecik
Jembatan barelang, Raja Kecik (net)

Nama “Raja Kecik” merujuk kepada Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah I, yang juga dikenal sebagai Raja Kecil dari Pagaruyung.

Beliau adalah pendiri kesultanan Siak Sri Indrapura pada tahun 1723 M dan berkuasa di Pulau Sumatera.

Sejarah besar di balik nama ini mengingatkan kita akan warisan gemilang dan kepemimpinan yang mengilhami.

Jembatan Raja Kecik di Kepulauan Riau adalah lebih dari sekadar infrastruktur fisik.

Ia adalah penghubung antara masa lalu yang bersejarah dengan masa kini yang dinamis, membawa bersama sejarah dan kebanggaan dalam satu karya megah yang mempesona.(*)

Dapatkan update berita dan artikel menarik lainnya dari Acheh Network di Google News

Artikel Terkait

Greenland: Gerbang Perang Dunia III – Amerika, Rusia, China, Denmark, dan Uni Eropa
Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024
Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik
Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi
Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!
Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia
Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda
Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 17:31 WIB

Greenland: Gerbang Perang Dunia III – Amerika, Rusia, China, Denmark, dan Uni Eropa

Rabu, 8 Januari 2025 - 17:29 WIB

Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024

Minggu, 5 Januari 2025 - 22:54 WIB

Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik

Kamis, 2 Januari 2025 - 01:01 WIB

Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi

Jumat, 27 Desember 2024 - 18:42 WIB

Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!

Jumat, 27 Desember 2024 - 16:49 WIB

Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia

Minggu, 22 Desember 2024 - 20:55 WIB

Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda

Sabtu, 21 Desember 2024 - 22:20 WIB

Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun

Berita Terkini