Ilustrasi (pixabay) |
AchehNetwork.com – Kepulauan Riau (Kepri) adalah tuan rumah bagi salah satu keajaiban teknik sipil yang mempesona, Jembatan Raja Kecik.
Dengan panjang mencapai 180 meter, jembatan ini tidak hanya menjadi penghubung fisik antara Pulau Galang dan Pulau Galang Baru, tetapi juga menghubungkan masa lalu yang kaya dengan masa kini yang gemilang.
Pembangunan jembatan bukan hanya tentang menghubungkan wilayah, tetapi juga tentang menghubungkan sejarah.
Di Kepri, jembatan ini telah berdiri kokoh selama puluhan tahun dengan nama yang diambil dari salah satu tokoh paling bersejarah di wilayah ini.
Nama “Jembatan Raja Kecik” diambil dari seorang tokoh yang sangat berjasa bagi Kepulauan Riau.
Dilansir dari laman pu.go.id, jembatan ini telah menjadi ikon Kota Batam yang menjadi sumber kebanggaan masyarakat setempat.
Pulau Galang Baru, yang terhubung oleh Jembatan Raja Kecik, bukanlah tempat sembarangan.
Pulau ini adalah kawasan strategis yang diperuntukkan untuk perdagangan dan merupakan cagar alam yang berharga.
Jembatan ini bukan hanya megah dalam panjangnya, tetapi juga lebarnya yang mencapai 18 meter.
Dengan dua jalur yang dipisahkan oleh median selebar 1 meter serta trotoar selebar 2,1 meter, jembatan ini memberikan akses yang aman dan nyaman bagi pengguna.
Proyek pembangunan jembatan ini bukanlah tugas yang ringan. Lama pengerjaannya mencapai 820 hari dan selesai pada tanggal 15 November 1996. Lebih dari sekadar struktur fisik, pembangunan jembatan ini melibatkan sekitar 6-8 sarjana serta 14.002 tenaga menengah dan 150-170 pekerja.
Jembatan barelang, Raja Kecik (net) |
Nama “Raja Kecik” merujuk kepada Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah I, yang juga dikenal sebagai Raja Kecil dari Pagaruyung.
Beliau adalah pendiri kesultanan Siak Sri Indrapura pada tahun 1723 M dan berkuasa di Pulau Sumatera.
Sejarah besar di balik nama ini mengingatkan kita akan warisan gemilang dan kepemimpinan yang mengilhami.
Jembatan Raja Kecik di Kepulauan Riau adalah lebih dari sekadar infrastruktur fisik.
Ia adalah penghubung antara masa lalu yang bersejarah dengan masa kini yang dinamis, membawa bersama sejarah dan kebanggaan dalam satu karya megah yang mempesona.(*)
Dapatkan update berita dan artikel menarik lainnya dari Acheh Network di Google News