Mengagumkan! Kampung Adat Cireundeu di Cimahi, Jawa Barat, 85 Tahun Tanpa Nasi - Acheh Network

Mengagumkan! Kampung Adat Cireundeu di Cimahi, Jawa Barat, 85 Tahun Tanpa Nasi

Minggu, 24 September 2023 - 15:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masyarakat Adat Cireundeu, Kampung Adat Cireundeu
Warga kampung adat Cireundeu menabur bunga saat upacara adat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020 di lokasi tragedi longsor sampah eks TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat (Foto: ANTARA)
AchehNetwork.com – Kekayaan budaya Indonesia tidak hanya terletak pada cagar alam dan monumen bersejarah, tetapi juga dalam bentuk kampung-kampung adat yang telah menghidupkan warisan nenek moyang selama berabad-abad.

Salah satu contohnya adalah Kampung Adat Cireundeu yang terletak di Kota Cimahi, Jawa Barat.

Dengan luas sekitar 64 hektar, Kampung Adat Cireundeu menjadi tempat tinggal bagi sekitar 50 kepala keluarga atau sekitar 800 jiwa.

Sebagian besar penduduknya adalah petani ketela atau singkong, dan kampung ini dikenal sebagai penjaga teguh kepercayaan Sunda Wiwitan.

Baca Juga :  10 Fakta Unik Tentang Papua Nugini: Negara Kaya Budaya dan Keanekaragaman

Masyarakat adat Cireundeu memegang erat kepercayaan, kebudayaan, dan adat istiadat mereka.

Mereka hidup dengan prinsip “Ngindung Ka Waktu, Mibapa Ka Jaman,” yang mengartikan bahwa sebagai warga kampung adat, mereka memiliki cara, ciri, dan keyakinan unik.

Tapi bukan berarti mereka tertinggal dalam perkembangan zaman.

Dengan bijaksana, mereka memadukan tradisi dengan teknologi modern, seperti penggunaan televisi, handphone, dan penerangan.

Salah satu cerita menarik dari Kampung Adat Cireundeu adalah Mama Ali, seorang sesepuh yang hidup pada tahun 1918.

Beliau memiliki cita-cita untuk membebaskan masyarakat dari penjajahan yang dirasakan saat itu. Oleh karena itu, Mama Ali mengajak masyarakat untuk berhenti makan nasi dan beralih ke singkong.

Baca Juga :  Berikut Daftar 10 Kota dengan Tingkat Kriminalitas Tinggi di Indonesia

Keputusan ini diambil karena beras saat itu dikuasai oleh penjajah, yang menyebabkan fluktuasi harga dan ketergantungan pada pihak luar.

Dengan beralih ke singkong, masyarakat adat Cireundeu menjadi lebih mandiri dalam hal pangan.

Singkong yang diolah menjadi berbagai hidangan menggantikan nasi sebagai makanan pokok mereka selama kurang lebih 85 tahun.

Keputusan ini ternyata memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan dan kehidupan masyarakat adat Cireundeu.

Rasa kenyang dari singkong lebih lama dibandingkan dengan nasi, sehingga mereka hanya perlu makan dua kali sehari.

Singkong juga kaya akan nutrisi seperti karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.

Lanjut Halaman 2

Artikel Terkait

Transformasi Suriah: Perubahan Pemerintahan dan Bendera Nasional di Tahun 2024
Menyingkap Kisah Minoritas Syiah Sekte Alawi di Suriah: Dari Kejayaan hingga Perjuangan di Tengah Konflik
Menguak 3 Alasan Jepang Menjajah Indonesia: Kepentingan Perang hingga Ekonomi
Daftar 10 Kota dengan UMP Tertinggi di Indonesia pada 2025: Jakarta Tetap di Puncak!
Suriah: Menyingkap Kekayaan Sejarah di Tanah Peradaban Dunia
Tragedi Kematian Meurah Pupok: Pengkhianatan, Konspirasi, dan Penyesalan Sultan Iskandar Muda
Concorde: Ikon Pesawat Supersonik yang Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia yang Telah Pensiun
20 Tahun Berlalu Gempa dan Tsunami Dahsyat 26 Desember 2004 di Aceh dan Dunia

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut