Ilustrasi 10 Wilayah yang Paling Berpolusi di Indonesia Tahun 2023 (Pixabay.com/Kanenori) |
Achehnetwork.com – Apakah sering kali Anda menjalani perjalanan udara, entah itu dalam rangka bisnis atau liburan? Sayangnya, seperti yang dilaporkan oleh The New York Times, perjalanan udara memiliki andil sekitar 4 persen dalam pemanasan global yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Bahkan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan peringatan bahwa emisi dari industri penerbangan berpotensi meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050!
Di tengah perhatian yang semakin meningkat terhadap dampak lingkungan, penting bagi kita untuk memahami masalah kualitas udara di berbagai wilayah.
Salah satu fokus utama adalah Indonesia, dimana beberapa daerah menghadapi masalah pencemaran udara yang serius.
Berdasarkan data dari IQAir.com, inilah sepuluh daerah di Indonesia dengan kualitas udara yang terburuk:
- Tangerang Selatan, Provinsi Banten (AQI 168)
- Kota Surabaya, Jawa Timur (AQI 161)
- Kabupaten Serang, Provinsi Banten (AQI 156)
- Kota Tangerang, Provinsi Banten (AQI 153)
- Mempawah, Kalimantan Barat (AQI 152)
- Terentang, Kalimantan Barat (AQI 152)
- Sintang, Kalimantan Barat (AQI 135)
- Kota Bandung, Jawa Barat (AQI 130)
- Jakarta (AQI 128)
- Kota Makassar, Sulawesi Selatan (AQI 121)
Untuk menjaga kesehatan dan melindungi diri serta orang-orang terdekat dari dampak polusi udara, beberapa langkah bisa diambil:
1. Ketahui indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) dan pahami skala risikonya. AQI dibagi menjadi beberapa kategori mulai dari “Baik” hingga “Berbahaya”. Ini bisa membantu Anda mengambil tindakan yang tepat saat kualitas udara memburuk.
2. Saat AQI tinggi, hindari aktivitas fisik di luar ruangan. Anda bisa menjalankan rutinitas olahraga di dalam rumah untuk tetap sehat.
3. Gunakan masker yang sesuai saat berada di luar rumah. Masker N95 atau KN95 adalah pilihan yang direkomendasikan untuk memberikan perlindungan ekstra terhadap partikel-partikel berbahaya.
4. Gunakan transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki sebagai alternatif untuk mengurangi emisi kendaraan pribadi.
5. Kurangi penggunaan listrik dengan cara yang bijak. Tindakan sederhana seperti mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan dapat berkontribusi pada pengurangan dampak lingkungan.
6. Hindari membakar sampah, terutama yang menghasilkan asap beracun. Hal ini dapat membantu mencegah peningkatan polusi udara.
Dengan pemahaman dan tindakan yang tepat, kita dapat bersama-sama berkontribusi untuk menjaga kualitas udara yang lebih baik, menjaga kesehatan, serta melindungi lingkungan untuk generasi mendatang.(*)
Dapatkan update berita dan artikel menarik lainnya dari Acheh Network di GOOGLE NEWS