![]() |
Lukisan Alexander Agung (Foto: net) |
Sebagai raja dari Kerajaan Makedonia, ia menjadi pemimpin yang karismatik dan cakap militer yang memimpin kampanye penaklukan yang luas dari Yunani hingga wilayah-wilayah Asia Tengah dan Timur Tengah.
Artikel ini akan menjelaskan perjalanan hidup Alexander Agung, penaklukannya yang mengesankan, dan dampaknya yang abadi dalam sejarah dunia.
Latar Belakang Keluarga dan Kehidupan Awal Alexander
Keluarga dan Pewarisan
Alexander lahir pada tanggal 20 atau 21 Juli 356 SM di Pella, ibu kota Kerajaan Makedonia.
Ia adalah putra Raja Philip II dari Makedonia dan Ratu Olympias, yang merupakan putri Raja Neoptolemus dari Epirus.
Dari kedua sisi keluarganya, Alexander memiliki garis keturunan yang terhormat dan kuat yang memberinya warisan dari keluarga-keluarga kerajaan.
Pengaruh Aristoteles
Sebagai putra raja, Alexander dibimbing dalam pendidikan oleh salah satu filosof terkenal pada masanya, yaitu Aristoteles.
Pelajaran dari Aristoteles membentuk pikiran dan karakternya, memberikan dasar intelektual yang kuat untuk peran kepemimpinannya di masa mendatang.
Kenaikan Tahta dan Kampanye Pertama
Kematian Philip II
Pada usia 20 tahun, Alexander menjadi raja setelah kematian mendadak ayahnya, Raja Philip II pada tahun 336 SM.
Meskipun masih muda, Alexander berhasil mengonsolidasikan kekuasaannya dan menghadapi tantangan dari kelompok-kelompok pemberontak di Makedonia.
Mengalahkan Bangsa Persia di Pertempuran Issus
Pada tahun 333 SM, Alexander memulai kampanye militer besar pertamanya dengan menyerang Kekaisaran Persia.
Dalam Pertempuran Issus, Alexander berhasil mengalahkan pasukan Persia yang jauh lebih besar dan mencatat kemenangan yang mengesankan.
Penaklukan Asia Kecil dan Mesir
Mengalahkan Kota-Kota Yunani
Setelah Pertempuran Issus, Alexander melanjutkan kampanyenya dengan menaklukkan kota-kota Yunani di Asia Kecil yang masih setia pada kekuasaan Persia.
Kota-kota ini dengan cepat menyerah, dan Alexander memberikan amnesti bagi warga sipil yang menyerah.
Penaklukan Mesir dan Pendirian Aleksandria
Setelah penaklukan Asia Kecil, Alexander menuju Mesir, yang dengan cepat menyerah tanpa perlawanan.
Ia dianggap sebagai pahlawan dan pembebas oleh rakyat Mesir yang merasa terbebas dari kekuasaan Persia.
Di sini, ia juga mendirikan kota baru yang mengagumkan, Aleksandria, yang kemudian menjadi pusat kebudayaan dan perdagangan yang penting dalam sejarah dunia.
Kampanye di Persia dan Asia Tengah
Pertempuran Gaugamela
Pada tahun 331 SM, Alexander memimpin tentaranya untuk menghadapi Darius III dari Persia dalam Pertempuran Gaugamela.
Pertempuran ini menjadi salah satu kemenangan paling monumental Alexander, dan Darius III melarikan diri dari medan perang.
Penaklukan Babilon dan Susa
Setelah Pertempuran Gaugamela, Alexander berhasil merebut ibu kota Persia, Babilon, dan kota kuno Susa.
Ia menemukan kekayaan besar dan harta berharga yang disimpan oleh penguasa Persia sebelumnya.
Penaklukan Persepolis dan Kematian Darius III
Alexander kemudian mengejar Darius III ke Persepolis, kota istana besar dari Kekaisaran Persia.
Pada saat itu, Darius III tewas dibunuh oleh salah satu bangsawannya, Bessus.
Kematian Darius III membuat Alexander menjadi de facto penguasa Kekaisaran Persia.
Ekspedisi di Asia Tengah
Setelah penaklukan Persia, Alexander melanjutkan kampanyenya ke wilayah Asia Tengah, termasuk Bactria dan Sogdiana.
Di sini, ia menghadapi perlawanan sengit dari bangsa-bangsa setempat yang gagal melumpuhkan semangat juang pasukan Makedonia.
Penaklukan India…
Halaman : 1 2 Selanjutnya