Aceh Utara Jadi Daerah Termiskin di Aceh, Ini Potret Kekayaan Eks Bupati Cek Mad yang Pernah Memimpin Dua Periode - Acheh Network

Aceh Utara Jadi Daerah Termiskin di Aceh, Ini Potret Kekayaan Eks Bupati Cek Mad yang Pernah Memimpin Dua Periode

Senin, 24 Juli 2023 - 14:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Utara, Daerah Termiskin, Aset Kekayaan, Muhammad Thaib (Cek Mad), Laporan LHKPN KPK
Rumah warga miskin dan Cek Mad (Achehnetwork.com)

ACHEHNETWORK.COM – Kabupaten Aceh Utara dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil minyak dan gas bumi (migas) terbesar di Aceh.

Namun, di balik potensi kekayaan alam tersebut, daerah ini justru menyandang status sebagai daerah termiskin di Provinsi Aceh.

Ironi Kekayaan Alam dan Tingginya Angka Kemiskinan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, Provinsi Aceh tercatat sebagai provinsi termiskin di Pulau Sumatera. Dari sejumlah kabupaten/kota yang ada, Aceh Utara menempati urutan teratas sebagai daerah dengan angka kemiskinan tertinggi.

Pada tahun yang sama, diperkirakan jumlah penduduk miskin di Aceh Utara mencapai 109.490 jiwa. Jumlah ini memperkuat citra wilayah tersebut sebagai salah satu daerah dengan tingkat kemiskinan yang memprihatinkan, meski memiliki sumber daya alam melimpah.

Baca Juga :  6 Fakta Menarik Tentang Gunung Seulawah Agam: Menjelajahi Keindahan dan Keunikannya

Sosok Muhammad Thaib alias Cek Mad: Dari Pejuang GAM hingga Bupati

Kondisi ekonomi Aceh Utara juga tidak bisa dilepaskan dari kepemimpinan di masa lalu. Salah satu tokoh yang lekat dengan Aceh Utara adalah Muhammad Thaib, atau lebih dikenal sebagai Cek Mad.

Cek Mad adalah mantan pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang kemudian menjabat sebagai Bupati Aceh Utara selama dua periode: 2012–2017 dan 2017–2022.

Harta Kekayaan Cek Mad Versi LHKPN 2020

Data dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2020 mengungkapkan bahwa total harta kekayaan Cek Mad mencapai Rp 5.390.475.434. Berikut rincian aset tersebut:

  • Tanah dan Bangunan: 4 aset di Aceh Utara dan Aceh Besar senilai Rp 638.000.000

  • Kendaraan: Mobil Nissan Jeep tahun 1980 senilai Rp 20.000.000

  • Harta Bergerak Lainnya: Rp 432.000.000

  • Kas dan Setara Kas: Rp 4.370.261.701

  • Utang: Rp 69.786.267

Baca Juga :  Tradisi Maulid Nabi yang Meriah di Bumi Serambi Mekah: Uniknya Kenduri "Molôd" di Aceh

Penurunan Harta Kekayaan Cek Mad di Tahun 2021

Laporan LHKPN tahun berikutnya, yakni 2021, menunjukkan adanya penurunan signifikan dalam kekayaan Cek Mad. Total harta kekayaan yang tercatat turun menjadi Rp 3.071.332.775. Rincian sebagai berikut:

  • Tanah dan Bangunan (tetap): Rp 638.000.000

    • Tanah 660 m² di Aceh Utara: Rp 64.000.000

    • Tanah & bangunan 273 m²/71 m² di Aceh Utara: Rp 180.000.000

    • Tanah & bangunan 100 m²/36 m² di Aceh Besar: Rp 150.000.000

    • Tanah 752 m² di Aceh Utara: Rp 244.000.000

  • Harta Bergerak Lainnya: Rp 432.000.000

  • Kas dan Setara Kas: Menurun drastis menjadi Rp 2.051.119.042

Baca Juga :  6 Fakta Menarik Tentang Gunung Kendeng: Keunikan dan Daya Tarik yang Menawan

Penurunan nilai kekayaan ini menjadi perhatian publik, mengingat statusnya sebagai kepala daerah di tengah kondisi sosial ekonomi masyarakat yang memprihatinkan.

Harapan Baru untuk Aceh Utara

Status Aceh Utara sebagai daerah termiskin di Aceh menjadi peringatan serius bagi pemerintah daerah dan pusat. Diperlukan langkah konkret, strategi pembangunan jangka panjang, dan sinergi antar lembaga untuk membawa perubahan nyata bagi masyarakat.

Potensi sumber daya alam yang besar seharusnya menjadi kekuatan utama untuk membebaskan Aceh Utara dari jerat kemiskinan.

Semoga ke depan, kabupaten ini mampu bangkit dan menjadi contoh daerah yang sukses keluar dari kemiskinan melalui kepemimpinan yang bijak dan transparan.***

Artikel Terkait

Legenda Pasukan “Zombie” Aceh: Keberanian yang Bikin Belanda Ketakutan
Meugang: Tradisi Sakral Masyarakat Aceh yang Kaya Akan Makna dan Kebersamaan
Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia
Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia
Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua
Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen
10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar
Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Rabu, 26 Maret 2025 - 12:29 WIB

Legenda Pasukan “Zombie” Aceh: Keberanian yang Bikin Belanda Ketakutan

Jumat, 28 Februari 2025 - 17:14 WIB

Meugang: Tradisi Sakral Masyarakat Aceh yang Kaya Akan Makna dan Kebersamaan

Kamis, 30 Januari 2025 - 17:33 WIB

Tommy Soeharto dan Misteri Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita: Skandal Besar yang Mengguncang Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:29 WIB

Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:43 WIB

Tradisi Bakar Batu: Ritual Adat Penuh Makna di Pegunungan Papua

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:24 WIB

Skandal Polisi Rahasia Cina yang Terbongkar: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Agen

Kamis, 30 Januari 2025 - 09:48 WIB

10 Maskapai LCC dengan Ketepatan Waktu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia AirAsia Masuk 10 Besar

Rabu, 29 Januari 2025 - 16:51 WIB

Aztec Death Whistle: Peluit Mengerikan yang Menyeramkan dengan Suara Jeritan Manusia dan Sejarah Peradaban Aztek

Berita Terkini