Ilustrasi Potrait kemiskinan di Aceh (Foto: serambinews) |
ACHEHNETWORK.COM – Angka kemiskinan di Provinsi Aceh pada tahun 2022 tercatat sebesar 14,64 persen. Data ini didapatkan melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan oleh BPS pada bulan September 2022.
Jika melihat perbandingan tahun demi tahun, tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh selama tiga tahun terakhir mengalami fluktuasi yang naik turun.
Pada tahun 2020, tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh dilaporkan mencapai 14,99 persen. Kemudian, pada tahun 2021, angka tersebut naik menjadi 15,33 persen.
Namun, pada tahun 2022, persentase kemiskinan berhasil turun menjadi 14,64 persen. Fenomena ini menunjukkan dinamika perjuangan melawan kemiskinan di daerah tersebut.
Berikut ini adalah sepuluh kabupaten/kota di Aceh dengan persentase kemiskinan tertinggi pada tahun 2022:
1. Aceh Singkil – 19,18 persen
2. Gayo Lues – 18,87 persen
3. Pidie – 18,79 persen
4. Pidie Jaya – 18,45 persen
5. Bener Meriah – 18,39 persen
6. Simeulue – 18,37 persen
7. Aceh Barat – 17,93 persen
8. Nagan Raya – 17,38 persen
9. Subulussalam – 16,94 persen
10. Aceh Utara – 16,86 persen
Meskipun Aceh Singkil menempati posisi teratas dalam hal persentase kemiskinan di tingkat kabupaten/kota pada tahun 2022, ternyata secara jumlah penduduk miskin, Aceh Singkil bukanlah daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak.
Berikut ini adalah sepuluh kabupaten/kota di Aceh dengan jumlah penduduk miskin terbesar (dalam ribu jiwa) pada tahun 2022:
1. Aceh Utara – 107,02 ribu jiwa
2. Pidie – 85,87 ribu jiwa
3. Aceh Timur – 62,16 ribu jiwa
4. Bireuen – 60,29 ribu jiwa
5. Aceh Besar – 58,18 ribu jiwa
6. Aceh Barat – 38,46 ribu jiwa
7. Aceh Tamiang – 38,25 ribu jiwa
8. Aceh Tengah – 31,5 ribu jiwa
9. Aceh Selatan – 30,78 ribu jiwa
10. Pidie Jaya – 30,41 ribu jiwa
Data ini menggambarkan kompleksitas masalah kemiskinan yang dihadapi oleh Provinsi Aceh. Diperlukan upaya dan perhatian yang lebih dalam mengatasi ketimpangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang realitas kemiskinan, diharapkan langkah-langkah strategis dapat diambil untuk memperbaiki kondisi dan membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh penduduk Aceh.(*)
Editor : ADM