Putus di Era Bashar Assad, Sejumlah Negara Mulai Jalin Hubungan dengan Pemerintah Baru Suriah - Acheh Network

Putus di Era Bashar Assad, Sejumlah Negara Mulai Jalin Hubungan dengan Pemerintah Baru Suriah

Selasa, 17 Desember 2024 - 22:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemandangan udara menunjukkan seorang pria Suriah melambaikan bendera Suriah era kemerdekaan di Lapangan Umayyah di pusat Damaskus pada tanggal 11 Desember 2024. (Foto: AFP/BAKR ALKASEM)

Pemandangan udara menunjukkan seorang pria Suriah melambaikan bendera Suriah era kemerdekaan di Lapangan Umayyah di pusat Damaskus pada tanggal 11 Desember 2024. (Foto: AFP/BAKR ALKASEM)

ACHEHNETWORK.COM – Sejumlah negara yang sebelumnya memutus hubungan diplomatik dengan Suriah selama pemerintahan Presiden Bashar al-Assad kini mulai kembali menjalin hubungan dengan pemerintah sementara yang dipimpin oleh Abu Mohammed al-Golani, pemimpin kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

Setelah lebih dari satu dekade, Turki dan Qatar membuka kembali kedutaan besar mereka di Damaskus.

Sementara itu, Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa telah memulai kontak langsung meskipun HTS masih dikategorikan sebagai organisasi teroris oleh negara-negara Barat tersebut.

Kembalinya Diplomasi Timur Tengah

Delegasi Qatar tiba di Damaskus pada Minggu (15/12/2024) untuk bertemu dengan pejabat pemerintah transisi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan memperkuat dukungan terhadap rakyat Suriah setelah keberhasilan revolusi yang menggulingkan rezim Assad.

Baca Juga :  Perayaan HUT Bhayangkara di Gayo Lues: Pemusnahan 222 kg Ganja di Mabes Polres

Kedutaan Besar Qatar dijadwalkan beroperasi kembali pada Selasa (17/12/2024) setelah ditutup selama 13 tahun sejak awal pemberontakan tahun 2011.

Senada dengan Qatar, Turki membuka kembali kedutaannya pada Sabtu (14/12/2024).

Menteri Pertahanan Turki, Yasar Guler, menegaskan komitmen Ankara untuk memberikan dukungan militer dan kemanusiaan kepada pemerintahan transisi di Suriah.

Respons Negara-Negara Barat

Inggris, melalui Menteri Luar Negeri David Lammy, menyatakan bahwa mereka telah menjalin komunikasi dengan pemerintah sementara Suriah yang dipimpin HTS.

Meski demikian, Inggris tetap menggolongkan HTS sebagai organisasi teroris.

Serupa, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengakui adanya kontak langsung dengan HTS, meskipun status mereka sebagai kelompok teroris tidak berubah.

Perancis juga dijadwalkan mengirimkan delegasi diplomatik untuk bertemu otoritas baru Suriah pada Selasa mendatang.

Baca Juga :  Awal Mula Hancurnya Negara Suriah: Pelajaran yang Bisa Dipetik untuk Indonesia

Pertemuan ini bertujuan mengevaluasi kebutuhan mendesak penduduk Suriah yang terdampak perang selama lebih dari satu dekade.

Peran PBB dan Tantangan Rekonstruksi

Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, tiba di Damaskus pada Minggu dan bertemu dengan Al-Golani untuk membahas rencana keadilan serta akuntabilitas atas kejahatan perang yang terjadi selama pemerintahan Assad.

Pedersen juga menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan bantuan internasional kepada rakyat Suriah yang masih mengalami kesulitan akibat hancurnya infrastruktur, ekonomi, dan struktur sosial.

Kondisi ekonomi Suriah berada di titik nadir, dengan banyak warga kini menggunakan mata uang Turki, lira, yang sebelumnya dilarang di bawah pemerintahan Assad.

Jatuhnya Rezim Assad…

Halaman Selanjutnya..

Editor : Zahra Khairina

Artikel Terkait

BI Cabut Uang Rupiah Ini di 2025! Segera Tukarkan Sebelum Terlambat!
Nasib Mira Ulfa Selebgram Aceh Usai Viral Baca Basmalah dengan Musik DJ: Pilih Jalani Pembinaan dan Tutup Akun TikTok
Mendagri Tegaskan Penyelesaian Masalah Tenaga Honorer Tahun 2025: Non-ASN Ilegal dan Tak Akan Dibayar
Fenomena Wanita Nongkrong Hingga Larut Malam Sambil Merokok di Banda Aceh Menghilangkan Kearifan Lokal, DPRK Minta Tindakan Tegas
Berikut PNS yang Tidak Mendapatkan THR dan Gaji Ke-13 Tahun 2025 Beserta Jadwal Pencairannya
Kesempatan Emas untuk Pemuda Aceh: Kodam IM Buka Pendaftaran Tamtama TNI AD 2025
Menteri Agama Nasaruddin Dukung MK Tolak Penghapusan Kolom Agama di KTP: “Tanpa Ini, Masyarakat Bisa Kacau”
Los Angeles: Dari Kota Impian “Surga Dunia” Menjadi “Neraka Dunia”, Kerugian Hampir 1000 Triliun

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Minggu, 9 Februari 2025 - 10:19 WIB

BI Cabut Uang Rupiah Ini di 2025! Segera Tukarkan Sebelum Terlambat!

Jumat, 24 Januari 2025 - 21:15 WIB

Nasib Mira Ulfa Selebgram Aceh Usai Viral Baca Basmalah dengan Musik DJ: Pilih Jalani Pembinaan dan Tutup Akun TikTok

Minggu, 19 Januari 2025 - 19:03 WIB

Mendagri Tegaskan Penyelesaian Masalah Tenaga Honorer Tahun 2025: Non-ASN Ilegal dan Tak Akan Dibayar

Sabtu, 18 Januari 2025 - 14:03 WIB

Fenomena Wanita Nongkrong Hingga Larut Malam Sambil Merokok di Banda Aceh Menghilangkan Kearifan Lokal, DPRK Minta Tindakan Tegas

Selasa, 14 Januari 2025 - 23:21 WIB

Berikut PNS yang Tidak Mendapatkan THR dan Gaji Ke-13 Tahun 2025 Beserta Jadwal Pencairannya

Selasa, 14 Januari 2025 - 21:56 WIB

Kesempatan Emas untuk Pemuda Aceh: Kodam IM Buka Pendaftaran Tamtama TNI AD 2025

Minggu, 12 Januari 2025 - 18:48 WIB

Menteri Agama Nasaruddin Dukung MK Tolak Penghapusan Kolom Agama di KTP: “Tanpa Ini, Masyarakat Bisa Kacau”

Sabtu, 11 Januari 2025 - 21:14 WIB

Los Angeles: Dari Kota Impian “Surga Dunia” Menjadi “Neraka Dunia”, Kerugian Hampir 1000 Triliun

Berita Terkini