ACHEHNETWORK.COM – Calon Gubernur Maluku Utara nomor urut 4, Benny Laos, meninggal dunia setelah speedboat yang membawa rombongannya meledak di perairan Pulau Taliabu.
Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu (12/10) sekitar pukul 14.05 WIT, ketika Benny Laos sedang dalam perjalanan untuk berkampanye.
Menurut keterangan dari pihak Basarnas Ternate, ledakan terjadi secara tiba-tiba sebelum rombongan berangkat dari Pelabuhan Regional Bobong.
Kasi Ops Basarnas, Bram, menyatakan bahwa timnya segera dikerahkan ke lokasi setelah menerima laporan insiden tersebut.
“Benar, speedboat yang membawa Benny Laos dan rombongan meledak, dan korban segera dievakuasi,” ujar Bram, yang dikutip dari detik.com.
Korban Jiwa Bertambah
Selain Benny Laos, empat orang lainnya yang berada di atas speedboat turut menjadi korban tewas.
Mereka adalah Ester Tantri, anggota DPRD Malut; Mubin A. Wahid, Ketua DPW PPP Malut; Bripka Hamdani Buamonabot, anggota Polres Kepulauan Sula; serta operator speedboat.
Pihak berwenang menyebut bahwa beberapa korban lainnya masih terjebak dalam puing-puing speedboat yang terbakar, dan proses evakuasi masih berlangsung.
Upaya Penyelamatan Tak Berhasil
Kapolres Pulau Taliabu, AKBP Totok Handoyo, mengonfirmasi bahwa Benny Laos sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setelah ledakan tersebut.
Namun, nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 17.20 WIT.
“Sebelum meninggal, Benny Laos mengalami luka bakar serius dan patah tulang kaki. Tim medis sempat melakukan upaya penyelamatan dengan memompa jantungnya, namun kondisinya semakin memburuk,” kata AKBP Totok.
Rencana Kampanye Berujung Petaka
Menurut laporan awal, rombongan cagub-cawagub ini seharusnya melakukan kampanye di Desa Kawalo, Kecamatan Taliabu Barat.
Namun, perjalanan belum sempat dimulai ketika ledakan dahsyat terjadi, merenggut nyawa para penumpang.
Insiden ini mengejutkan masyarakat Maluku Utara, terutama karena terjadi di tengah masa kampanye Pilkada yang sedang berlangsung.
Kepergian Benny Laos, seorang tokoh politik yang dikenal luas, membawa duka mendalam bagi para pendukung dan keluarganya.
Penyelidikan Lebih Lanjut
Saat ini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab ledakan.
Beberapa dugaan awal menyebutkan bahwa ledakan terjadi saat pengisian bahan bakar, namun hal ini masih perlu diverifikasi.
Tim SAR dan kepolisian terus bekerja untuk mencari korban lain yang mungkin masih terjebak di dalam kapal.
Tragedi ini tentu menambah catatan kelam dalam pelaksanaan Pilkada di Indonesia, dan banyak pihak berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan.***