ACHEHNETWORK.COM – Pada 1 Oktober 2024, Iran melancarkan serangan rudal besar-besaran ke Israel, menghancurkan sekitar 20 jet tempur siluman F-35 milik angkatan udara Israel.
Serangan ini merupakan bagian dari operasi militer yang dikenal sebagai True Promise II, di mana Iran menembakkan 200 rudal, dengan 90% di antaranya diklaim berhasil mencapai sasaran yang ditargetkan.
Brigadir Jenderal Ebrahim Jabbari, seorang perwira tinggi dari Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC), mengungkapkan rincian serangan tersebut dalam sebuah konferensi di Teheran.
Ia menambahkan bahwa serangan itu tidak hanya melibatkan rudal, tetapi juga perang siber dan elektronik yang mengganggu sistem pertahanan udara Israel, meningkatkan efektivitas serangan.
Target Utama: Hanggar Jet F-35
Jabbari menekankan bahwa salah satu target utama serangan ini adalah hanggar tempat jet tempur F-35 disimpan.
Kerusakan yang ditimbulkan pada fasilitas militer Israel dianggap sebagai pukulan telak bagi kekuatan udara negara tersebut.
Menurut Jabbari, serangan itu juga mengejutkan aparat militer dan intelijen Israel serta Amerika Serikat, karena pertahanan canggih mereka dapat ditembus oleh teknologi rudal Iran.
Latar Belakang Konflik
Serangan rudal ini merupakan respons Iran atas pembunuhan beberapa tokoh penting oleh Israel, termasuk Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, Sekretaris Jenderal Hizbullah Seyyed Hassan Nasrallah, dan Jenderal IRGC Abbas Nilforooshan.
Konflik ini semakin memanas setelah operasi militer Israel di Gaza, yang dimulai menyusul serangan mendadak dari Hamas dalam Operasi Badai Al-Aqsa pada Oktober 2023.
Kondisi Terkini di Gaza
Serangan Israel di Gaza hingga kini telah menyebabkan kematian lebih dari 41.909 warga Palestina, mayoritas di antaranya adalah wanita dan anak-anak.
Selain itu, lebih dari 97.000 orang dilaporkan terluka, sementara ribuan lainnya hilang dan diduga tertimbun di bawah reruntuhan.
Di sisi lain, Israel telah mengancam akan melancarkan pembalasan atas serangan Iran tersebut.
Namun, pejabat Iran menegaskan bahwa setiap respons dari Israel akan disambut dengan tindakan yang diperhitungkan dan proporsional terhadap agresi yang dihadapi oleh Iran.
Situasi di Timur Tengah terus berkembang dengan cepat, dengan eskalasi serangan dan retorika keras dari kedua belah pihak.
Serangan rudal Iran ini menunjukkan bahwa konflik antara Israel dan Iran semakin intens, dan berbagai pihak di dunia kini mengamati bagaimana respons Israel dan sekutu-sekutunya, terutama Amerika Serikat, dalam menghadapi serangan rudal tersebut.**
Editor : ADM