ACHEHNETWORK.COM – Banjir kembali melanda Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, pada Jumat (18/10/2024) dini hari. Luapan air dari Krueng Keureuto menyebabkan rumah-rumah warga dan fasilitas umum terendam.
Beberapa sekolah juga terdampak, sehingga banyak pelajar terpaksa absen karena tidak bisa berangkat ke sekolah.
Bencana ini menjadi kali kedelapan dalam bulan Oktober 2024, membuat masyarakat setempat harus terus berjuang menghadapi kondisi yang semakin berat.
Banjir pertama kali terjadi pada 4 Oktober 2024 dan terus berulang setelah wilayah Aceh Utara diguyur hujan deras secara berkala. Ketinggian air yang menggenang bervariasi, mulai dari 30 sentimeter hingga mencapai 1 meter.
Kondisi Warga yang Terus Berjuang
Menurut laporan, warga Desa Alue Tho dan sekitarnya terus membersihkan lumpur yang dibawa banjir ke dalam rumah setiap kali air surut.
Abdullah, salah seorang warga Desa Alue Tho, menjelaskan bahwa air mulai merendam jalan sekitar pukul 21.00 WIB, sebelum akhirnya masuk ke dalam rumah pada pukul 01.00 WIB dini hari.
Untuk menyelamatkan kendaraan dari banjir, banyak warga terpaksa memindahkan mobil mereka ke kawasan yang lebih aman, seperti Desa Meunasah Tutong, yang tidak terdampak banjir.
“Jika mobil tidak segera dipindahkan, dikhawatirkan akan kembali terendam,” ujar Abdullah.
Dampak Banjir yang Meluas
Selain merendam rumah, banjir juga berdampak pada fasilitas umum, termasuk jalan utama dan sekolah-sekolah.
Hal ini menyebabkan gangguan aktivitas masyarakat, terutama bagi para pelajar yang tidak bisa ke sekolah.
Menurut Abdullah, kondisi di desanya semakin parah karena saluran pembuangan di belakang rumah sudah mulai dangkal, sehingga air lebih cepat naik di rumahnya dibandingkan dengan rumah-rumah lain di sekitarnya.
“Ini sudah banjir kedelapan dalam bulan ini saja. Saluran air yang dangkal memperburuk keadaan,” tambahnya.
Upaya Pemulihan dan Harapan Warga
Dengan banjir yang terus berulang, warga Matangkuli berharap adanya langkah konkret dari pihak terkait untuk mengatasi masalah banjir yang terjadi hampir setiap musim hujan.
Perbaikan infrastruktur seperti pendalaman saluran air dan pembangunan tanggul bisa menjadi solusi jangka panjang bagi masyarakat yang sering terdampak banjir.
Meski demikian, hingga kini warga terus bersabar dan bekerja keras membersihkan sisa banjir dan berharap situasi segera membaik agar aktivitas sehari-hari bisa kembali normal.***
Editor : ADM
Sumber : Serambi Indonesia