ACHEHNETWORK.COM – Hingga 7 Oktober 2024, ratusan tenaga kesehatan yang terlibat dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, terutama di wilayah Aceh, masih belum menerima honor mereka, meskipun acara resmi telah berakhir pada 20 September 2024.
Salah satu petugas medis dari Aceh Utara, yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengungkapkan bahwa ia harus menggunakan dana pribadi untuk menjalankan tugasnya selama PON.
Bahkan, ia terpaksa meminjam uang untuk biaya transportasi ke Banda Aceh, karena honor yang dijanjikan belum kunjung dibayarkan.
“Sampai saat ini, honor belum dibayar. Kami harus menanggung biaya sendiri selama bertugas, kecuali makan siang dan malam,” ungkapnya dalam wawancara dengan Layar Berita.
Minimnya Fasilitas dan Penghargaan bagi Petugas Medis
Selain masalah honor, para petugas medis juga mengeluhkan kurangnya fasilitas yang disediakan selama bertugas.
Mereka hanya diberi kartu identitas (ID card) dan rompi sebagai tanda pengenal.
Hal ini berbeda dengan panitia lain seperti Liaison Officer (LO) dan panitia utama yang mendapatkan fasilitas lebih lengkap, termasuk satu set pakaian dan tas.
Berdasarkan data yang diterima, sebanyak 565 petugas medis di Aceh telah diangkat melalui Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani oleh Ketua Bidang Kesehatan, Munawar, pada 28 Agustus 2024.
Jumlah ini belum termasuk petugas ambulans yang juga bertugas di berbagai venue.
Proses rekrutmen petugas SDM kesehatan ini dilakukan melalui seleksi online, wawancara, dan verifikasi dokumen administrasi.
Namun, slogan “No Medis, No Game” yang seharusnya mencerminkan pentingnya peran tenaga kesehatan, tampaknya belum tercermin dalam penghargaan yang mereka terima.
Seorang petugas medis lainnya, dalam grup WhatsApp tenaga kesehatan PON, turut menyuarakan keluhan serupa.
“Ini bukan hanya soal honor, tapi soal penghargaan. Kami merasa peran tenaga kesehatan kurang diapresiasi, padahal peran kami sangat krusial dalam menjaga kelancaran dan keselamatan acara ini,” ujarnya.
Belum Ada Penjelasan Resmi dari Panitia
Sampai saat berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari panitia mengenai keterlambatan pembayaran honor atau masalah minimnya fasilitas bagi petugas kesehatan.
Meski alat-alat medis telah disediakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, petugas medis berharap agar honor mereka segera dibayarkan mengingat pentingnya peran yang mereka emban selama PON berlangsung.
Tanpa kehadiran petugas kesehatan, banyak venue tidak dapat menggelar pertandingan sesuai dengan standar keselamatan atlet dan penonton.
Oleh karena itu, para petugas medis mendesak pemerintah daerah dan panitia PON untuk segera menyelesaikan pembayaran honor serta memberikan fasilitas yang layak.
Plh Sekda Aceh, Azwardi AP, yang juga Ketua Harian PB PON XXI Aceh-Sumut untuk wilayah Aceh, hingga berita ini diterbitkan, belum memberikan respons terkait masalah ini.
Pesan singkat yang dikirim melalui WhatsApp pun belum dijawab, meskipun sudah dikirim sejak pukul 22.00 WIB.
Harapan Para Petugas
Dengan berakhirnya PON XXI, harapan para petugas medis kini terletak pada penyelesaian hak-hak mereka.
Mereka berharap agar pemerintah segera menyelesaikan masalah ini dan memberikan penghargaan yang layak untuk kontribusi besar yang telah mereka berikan dalam menjaga kesehatan para atlet dan kelancaran acara PON Aceh-Sumut 2024.***
Editor : ADM
Sumber : Layar Berita