Penemuan Pedang Perunggu Milik Firaun Ramses II: Harta Karun Mesir Kuno Terungkap di Delta Nil - Acheh Network

Penemuan Pedang Perunggu Milik Firaun Ramses II: Harta Karun Mesir Kuno Terungkap di Delta Nil

Selasa, 8 Oktober 2024 - 17:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pedang perunggu milik Firun Ramses II/Foto: Dok: Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir/Detik.edu/

Pedang perunggu milik Firun Ramses II/Foto: Dok: Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir/Detik.edu/

ACHEHNETWORK.COM – Tim arkeolog Mesir baru-baru ini menemukan penemuan yang mengejutkan—sebuah pedang perunggu panjang di sebuah gubuk lumpur di Delta Nil.

Yang menarik, pedang ini diyakini milik Firaun Ramses II, salah satu raja terbesar dalam sejarah Mesir kuno.

Bukti utamanya adalah lambang yang terpahat di pedang, yang mengacu pada cartouche Ramses II, tanda pribadi sang Firaun.

Kondisi Pedang dan Penemuan yang Menakjubkan

Pedang tersebut ditemukan dalam kondisi hampir utuh, meski terlapisi karat dan kotoran.

Namun, kilauan pedang masih terlihat jelas, memantulkan cahaya, membuatnya tampak seperti baru meski telah terkubur selama ribuan tahun.

Penemuan ini dianggap sangat luar biasa oleh para ahli, seperti yang diungkapkan oleh Elizabeth Frood, seorang Egyptologist dari Universitas Oxford yang turut serta dalam penggalian.

Baca Juga :  Masjid Raudatul Iman di Bener Meriah Terbakar, Kerugian Capai Rp100 Juta

“Ini adalah penemuan yang benar-benar mencolok dan luar biasa,” ungkap Frood.

Ditemukan di Lokasi Penting Mesir Kuno

Menurut Kementerian Purbakala Mesir, pedang ini ditemukan di antara sejumlah harta karun Mesir kuno di dekat benteng Tell Al-Abqain, sekitar 30 mil dari tenggara Alexandria.

Benteng ini memiliki peran strategis sebagai perbatasan barat laut Mesir pada era kerajaan baru, di masa kejayaan Mesir dalam hal militer, politik, dan arsitektur.

Ramses II, yang memerintah dari 1279 hingga 1213 SM, dikenal sebagai penguasa militer yang kuat.

Baca Juga :  Miris! Pembangunan Gedung BPKA Senilai Rp34,7 Miliar di Aceh Mangkrak di Tengah Kota

Pada masanya, wilayah Mesir kuno meluas hingga ke utara, mencapai perbatasan Levant, memperkuat posisi Mesir sebagai kekuatan besar di kawasan.

Harta Karun Lainnya di Situs Penggalian

Tak hanya pedang, tim arkeolog juga menemukan berbagai artefak lain, termasuk oven untuk memasak, aplikator gading, dan kumbang scarab seremonial, yang menggambarkan kehidupan sehari-hari para prajurit di era Ramses II.

Ditemukan pula berbagai aksesoris tata rias seperti cincin perunggu dan kalung, yang menunjukkan pemahaman estetika pada masa tersebut.

Menurut Frood, barang-barang ini ditemukan di dalam gubuk lumpur yang berfungsi sebagai barak militer dan gudang senjata.

Gubuk-gubuk tersebut dipisahkan oleh lorong sempit, menunjukkan gaya hidup disiplin yang dijalani oleh prajurit Mesir kuno.

Baca Juga :  Warga Bireuen Gempar: Bayi Perempuan Ditemukan Tertutup Daun Pisang di Pinggir Jalan

Pertahanan Terhadap Ancaman dari Suku Libya

Situs ini juga dulunya berfungsi sebagai pangkalan pertahanan untuk melawan suku-suku dari Libya, yang dikenal sebagai pelaut yang agresif.

Frood menjelaskan bahwa lokasi ini berperan sebagai unit pertahanan yang mengendalikan perbatasan barat Mesir dan mungkin digunakan untuk intervensi militer terhadap suku-suku tersebut.

“Ini tampaknya menjadi masalah yang semakin meningkat pada dinasti ke-19 dan ke-20, atau bagian akhir kerajaan baru,” tambah Frood.

Penemuan pedang ini tidak hanya mengungkap bagian penting dari sejarah militer Mesir kuno, tetapi juga memperdalam pemahaman kita tentang kehidupan sehari-hari di masa Ramses II.***

Editor : ADM

Artikel Terkait

4 Pulau Aceh Dipindahkan ke Sumut? Azhari Cage & Pakar Ungkap Fakta Mengejutkan!
Senator Aceh Desak Presiden Pecat Mendagri, Polemik Empat Pulau Kian Memanas
4 Uang Kertas Lawas Ini Resmi Ditarik BI, Yuk Cek Dompet dan Celengan Kamu!
26 Tahun Penantian, Provinsi ALA Segera Terwujud? Moratorium Dicabut, Waktunya Gayo, Alas, Singkil, dan Subulussalam Bangkit!
Moratorium Dicabut, Kabupaten Aceh Raya Siap Lahir: 7 Kecamatan Menanti Pemekaran!
PT Rafautar Klarifikasi Pemberitaan Bohong Penumpang, Wartawan Aceh Timur Minta Ditindak Tegas
3.000 ASN di Aceh Utara Belum Terima TPP Selama 3 Bulan, Pemkab Masih Tunggu Persetujuan Kemendagri
Penyelundupan 98 Kg Sabu di Aceh Gagal Total, Polisi Tangkap 3 Pemasok Jaringan Internasional

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 15:47 WIB

4 Pulau Aceh Dipindahkan ke Sumut? Azhari Cage & Pakar Ungkap Fakta Mengejutkan!

Sabtu, 14 Juni 2025 - 11:09 WIB

Senator Aceh Desak Presiden Pecat Mendagri, Polemik Empat Pulau Kian Memanas

Minggu, 4 Mei 2025 - 20:50 WIB

4 Uang Kertas Lawas Ini Resmi Ditarik BI, Yuk Cek Dompet dan Celengan Kamu!

Selasa, 29 April 2025 - 20:26 WIB

26 Tahun Penantian, Provinsi ALA Segera Terwujud? Moratorium Dicabut, Waktunya Gayo, Alas, Singkil, dan Subulussalam Bangkit!

Selasa, 29 April 2025 - 20:14 WIB

Moratorium Dicabut, Kabupaten Aceh Raya Siap Lahir: 7 Kecamatan Menanti Pemekaran!

Sabtu, 26 April 2025 - 18:45 WIB

PT Rafautar Klarifikasi Pemberitaan Bohong Penumpang, Wartawan Aceh Timur Minta Ditindak Tegas

Minggu, 20 April 2025 - 10:08 WIB

3.000 ASN di Aceh Utara Belum Terima TPP Selama 3 Bulan, Pemkab Masih Tunggu Persetujuan Kemendagri

Jumat, 18 April 2025 - 20:50 WIB

Penyelundupan 98 Kg Sabu di Aceh Gagal Total, Polisi Tangkap 3 Pemasok Jaringan Internasional

Berita Terkini