ACHEHNETWORK.COM – Majelis Pengurus Daerah (MPD) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten Aceh Singkil resmi dilantik pada Minggu (13/10/2024) dalam sebuah acara yang berlangsung khidmat meski diwarnai hujan deras yang hampir menimbulkan banjir di kawasan tersebut.
Acara pelantikan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Dewan Penasehat, Dewan Pakar, dan Pengurus Orda ICMI, serta beberapa pejabat daerah seperti Sekretaris Daerah (Sekda), Kapolres, Kajari, Ketua Mahkamah Syariah, Ketua MPU, dan para undangan lainnya.
Namun, Penjabat Bupati Aceh Singkil berhalangan hadir karena terjebak banjir dalam perjalanan menuju lokasi.
Prosesi pelantikan dimulai dengan penyerahan Pataka ICMI oleh Ketua MPW ICMI Aceh, Dr. Taqwaddin, kepada Ketua MPD ICMI Aceh Singkil, Aslym Combih.
“Dengan ini, saya serahkan Pataka ICMI untuk dikibarkan di seluruh pelosok Kabupaten Aceh Singkil,” ujar Dr. Taqwaddin saat melantik pengurus baru di Oproom Sekdakab pada Sabtu, 12 Oktober 2024.
Dalam sambutannya, Aslym Combih yang didampingi Sekretaris ICMI Aceh Singkil menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Dr. Taqwaddin serta rombongan yang tetap hadir di tengah kondisi banjir.
“Kami sangat menghargai keberanian dan ketepatan waktu Ketua ICMI Aceh, yang masih sempat melewati daerah banjir di Subulussalam dan Suro Makmur untuk menghadiri pelantikan ini,” ujar Aslym Combih.
Sementara itu, Penjabat Sekda Aceh Singkil, Edi Widodo, M.Kes, yang hadir mewakili Penjabat Bupati Aceh Singkil, menyampaikan permintaan maaf atas ketidakhadiran Bupati yang terjebak banjir.
Ia juga menyampaikan pesan Bupati yang mengucapkan selamat kepada Aslym Combih dan seluruh pengurus baru ICMI.
“Kami berharap ICMI dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam memajukan Kabupaten Aceh Singkil,” ungkapnya.
Arahan dan Pesan dari Ketua MPW ICMI Aceh
Dalam pidatonya, Dr. Taqwaddin menekankan tiga hal penting kepada pengurus baru ICMI Aceh Singkil.
Pertama, pentingnya komunikasi intensif antar pengurus untuk menjaga soliditas organisasi.
Kedua, perlunya konsultasi dengan berbagai pihak guna meningkatkan pemahaman dalam menjalankan program.
Ketiga, ia mengimbau pengurus untuk terus berkoordinasi dalam mencari solusi atas permasalahan di Aceh Singkil.
Dr. Taqwaddin juga menyoroti permasalahan banjir yang kerap melanda Aceh Singkil.
“Kita tidak boleh hanya pasrah menghadapi banjir ini. Jika tidak bisa diselesaikan di tingkat lokal, maka kita perlu melibatkan Pemerintah Provinsi dan bahkan Pemerintah Pusat,” tegasnya.
Ia juga mengusulkan pendekatan holistik dari hulu hingga hilir dalam penanganan banjir dan membuka peluang komunikasi dengan donor internasional untuk membantu mengatasi masalah tersebut.
“Jika kita mau berusaha, Insya Allah semua masalah bisa diatasi,” pungkas Dr. Taqwaddin, yang langsung meninggalkan lokasi acara untuk menghindari banjir yang semakin meluas.***
Kontributor : Rizki Maulizar
Editor : ADM