ACHEHNETWORK.COM – Yahya Sinwar, salah satu pemimpin berpengaruh dalam kelompok Hamas, dikabarkan tewas pada 16 Oktober 2024 setelah rumahnya di Gaza dihantam oleh tembakan tank Israel.
Peristiwa ini menandai titik balik penting dalam konflik yang telah berlangsung lama antara Hamas dan Israel.
Sinwar dikenal sebagai tokoh keras dalam perlawanan Hamas dan memiliki peran sentral dalam strategi kelompok tersebut.
Latar Belakang dan Pendidikan
Lahir di kamp pengungsi Khan Younis, Gaza selatan, Yahya Sinwar tumbuh di lingkungan yang penuh dengan konflik dan perlawanan terhadap pendudukan Israel.
Kondisi ini membentuk pandangannya mengenai perlawanan bersenjata.
Sejak muda, Sinwar sudah terlibat dalam aktivitas politik dan perlawanan di wilayah tersebut.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Gaza, di mana ia meraih gelar sarjana.
Pengalamannya sebagai warga Palestina yang hidup dalam situasi terkepung membuatnya dikenal sebagai figur yang tangguh dan tidak mudah berkompromi.
Selain pendidikan formal, Sinwar juga belajar bahasa Ibrani selama 23 tahun dipenjara oleh Israel.
Kemampuan bahasa ini menjadi kelebihan strategis bagi Sinwar dalam memahami budaya dan pola pikir masyarakat Israel.
Karier Politik dan Kepemimpinan
Sinwar memulai karier politiknya dengan bergabung di Hamas, kelompok yang didirikan oleh Sheikh Ahmad Yassin.
Saat itu, Hamas baru saja dibentuk pada tahun 1987, bertepatan dengan Intifada Palestina pertama.
Dalam waktu singkat, Sinwar muncul sebagai salah satu pemimpin yang tegas dan berpengaruh di antara pejuang Hamas.
Pada tahun 1988, ia mendirikan aparat keamanan internal Hamas, yang bertugas menjaga stabilitas internal dan memberantas ancaman dari dalam.
Di bawah kepemimpinannya, Hamas menindak keras warga Palestina yang dicurigai bekerja sama dengan Israel, bahkan beberapa dijatuhi hukuman mati.
Sinwar kemudian ditangkap oleh Israel…..
Halaman Selanjutnya…
Halaman : 1 2 Selanjutnya
Editor : ADM