ACHEHNETWORK.COM – Jalan penghubung penting di Peureulak-Lokop, yang dibangun dengan dana multiyears antara 2020-2022, mengalami kerusakan serius akibat ambles hingga 15 cm di Dusun Keribung, Desa Bunin, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur.
Peristiwa yang terjadi pada Minggu, 27 Oktober 2024, ini telah menimbulkan kekhawatiran bagi warga setempat karena berpotensi mengancam keselamatan pengguna jalan, terutama di malam hari.
Kerusakan yang Mengancam Akses Warga
Jalan yang berada di STA 13 Km 46 ini awalnya mengalami penurunan sekitar 10 cm, namun kondisi tersebut terus memburuk hingga mencapai 15 cm tanpa adanya tanda perbaikan dari pihak terkait.
Menurut Bukhari, seorang warga setempat, amblesnya jalan ini berangsur-angsur semakin parah dan tanpa penanganan cepat, jalan tersebut terancam putus total.
“Minggu lalu masih sekitar 10 cm, tapi sekarang sudah bertambah jadi 15 cm. Kalau dibiarkan terus, jalan ini bisa putus total,” ungkap Bukhari, dengan nada prihatin.
Ketiadaan Tanda Peringatan, Bahaya Mengintai di Malam Hari
Bukhari juga menyampaikan bahwa tidak ada papan peringatan atau rambu-rambu di sekitar lokasi amblasnya jalan.
Hal ini semakin menambah kekhawatiran warga karena pengguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor dan mobil yang melintas pada malam hari, bisa terjebak atau mengalami kecelakaan akibat kerusakan jalan yang tidak terlihat jelas di kondisi minim cahaya.
“Tidak ada tanda atau pengumuman di lokasi yang mengingatkan pengguna jalan soal kerusakan ini. Kalau dibiarkan tanpa peringatan, sangat berbahaya terutama di malam hari,” tambah Bukhari.
Langkah Tindak Lanjut dari Pihak Proyek
Fakhrurrazi, selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) untuk proyek pembangunan jalan ini, mengakui bahwa masa perawatan jalan tersebut telah selesai.
Namun, ia telah melaporkan kondisi ini kepada pihak berwenang agar segera diambil tindakan untuk menghindari kerusakan yang lebih parah dan menjamin keamanan pengguna jalan.
“Masa perawatan memang sudah berakhir, tapi kami sudah melaporkan ini ke atasan agar segera ditangani,” ujar Fakhrurrazi.
Potensi Risiko dan Harapan Warga
Dengan kerusakan yang terus bertambah, warga berharap pemerintah daerah dan pihak terkait segera melakukan penanganan darurat, seperti memasang tanda peringatan sementara atau melakukan perbaikan mendesak, untuk mencegah kecelakaan dan menjaga akses warga yang bergantung pada jalan ini.
Situasi ini menambah daftar panjang kerusakan infrastruktur jalan yang membutuhkan perhatian serius, terutama di daerah yang jauh dari pusat kota seperti Aceh Timur.
Semoga dengan laporan ini, upaya perbaikan bisa segera dilakukan demi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan di wilayah tersebut.***
Editor : ADM Acheh Network
Sumber : Serambinews