AchehNetwork.com – Kapten tim sepakbola putra Sumatra Utara, Alif Eka Rizky, menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah pemain yang diduga berasal dari kontingen Papua Barat.
Insiden tersebut terjadi di hotel Medan, Banda Aceh, pada Rabu malam, 11 September 2024, sekitar pukul 23.23 WIB.
Kronologi Kejadian
Asisten manajer tim sepakbola Sumut, Gusti Lubis, menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi setelah pertandingan Sumatra Utara melawan Sulawesi Tengah.
Rombongan tim Sumut kembali ke hotel Medan, sementara sebagian pemain Papua Barat sudah berkumpul di lorong lantai 3 dan lobi hotel.
Alif, yang merupakan orang terakhir keluar dari bus, hendak menuju kamarnya di lantai 4.
Meski dikawal oleh beberapa personel kepolisian, setibanya di hotel, Alif langsung diserang oleh sejumlah pemain Papua Barat.
Ia dipukuli secara beramai-ramai hingga mengalami luka cukup serius.
Kondisi Alif dan Penanganan Medis
Setelah insiden pengeroyokan tersebut, Alif langsung diamankan oleh pihak kepolisian dan dibawa ke Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda untuk mendapatkan perawatan.
Ia mengalami luka di wajah dan mendapat dua jahitan akibat kekerasan yang diterimanya.
Hingga saat ini, kondisi Alif masih dipantau oleh tim medis, dan belum bisa dipastikan apakah ia akan dapat tampil di laga delapan besar menghadapi Jawa Barat pada 14 September 2024.
Tindakan Hukum dan Reaksi
Plt Ketua Asprov PSSI Sumatra Utara, Arya Mahendra Sinulingga, menyatakan bahwa pihaknya akan menempuh jalur hukum atas kejadian ini.
Arya menegaskan bahwa tindakan pengeroyokan yang terjadi di luar lapangan pertandingan, apalagi di hotel, sangat tidak bisa diterima.
Ia berharap pihak kepolisian dan Panitia Besar PON dapat segera menindaklanjuti kasus ini dengan tegas.
“Kami mengutuk keras tindakan ini. Ini sudah di luar batas, dan kami akan melaporkan ke pihak berwenang,” ujar Arya.
Ia juga menolak tuduhan bahwa tim Sumut melakukan “sepakbola gajah” atau kerjasama dengan tim Sulawesi Tengah dalam pertandingan sebelumnya.
Arya menegaskan bahwa permainan tim Sumut sangat fair, dengan banyak peluang yang berhasil dihalau oleh kiper lawan.
Dampak Terhadap Tim
Pelatih kepala tim sepakbola putra Sumut, Ridwan Saragih, mengungkapkan bahwa insiden pengeroyokan tersebut berdampak besar pada psikologis dan fisik pemain, terutama Alif.
Tim Sumut tidak dapat beristirahat dengan tenang setelah insiden itu, yang terjadi usai hasil imbang 0-0 melawan Sulawesi Tengah.
Ridwan juga menyatakan bahwa belum dapat dipastikan apakah Alif akan siap bermain pada pertandingan delapan besar mendatang.
“Kami fokus untuk menjaga kondisi pemain, terutama Alif. Kami terus berkoordinasi dengan tim medis untuk memastikan kesiapan seluruh pemain,” ungkap Ridwan.
Laporan Resmi ke Polisi
Alif Eka Rizky secara resmi melaporkan pengeroyokan yang dialaminya ke Polresta Banda Aceh.
Laporan tersebut telah diterima dengan nomor LP/B/554/IX/2024/SPKT/POLRESTA BANDA ACEH/POLDA ACEH pada 12 September 2024.
Alif melaporkan sejumlah pemain sepakbola dari Papua Barat atas dugaan tindak pidana pengeroyokan.
Pihak kepolisian saat ini sedang menyelidiki kasus ini, dan tim Sumut berharap tindakan hukum segera diambil untuk memberikan rasa keadilan dan mencegah insiden serupa terulang kembali di masa depan.
Insiden kekerasan dalam dunia olahraga, terutama di luar lapangan, sangat disayangkan.
Tindakan kekerasan ini tidak hanya mencoreng semangat sportivitas, tetapi juga merusak mental para pemain.
Seluruh pihak berharap kejadian seperti ini segera ditangani secara hukum, sehingga fokus bisa kembali pada persaingan sehat di lapangan.***
Editor : ADM Acheh Network