AchehNetwork.com – Para pemenang pacuan kuda tradisional Gayo di Aceh Tengah mulai merasa kecewa karena hadiah yang dijanjikan hingga kini belum juga diterima.
Pacuan kuda yang digelar di Lapangan Blang Bebangka, Pegasing, sebelum acara utama Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 ini, seharusnya menjadi ajang yang penuh kebanggaan.
Namun, ketidakjelasan dari pihak panitia lokal justru menimbulkan kekhawatiran dan kekecewaan.
Beberapa pemilik kuda, yang berkompetisi dan berhasil meraih juara, menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap panitia yang belum memberikan hadiah yang dijanjikan.
Sementara itu, berbeda dengan cabang olahraga (cabor) pacuan kuda yang resmi dipertandingkan dalam PON, para atlet yang berkompetisi di sana telah menerima hadiah sesuai dengan kelas masing-masing.
Helmi Afandy, pemilik kuda dari Aceh Tengah yang memenangkan juara pertama di kelas AB Perdana, mengungkapkan rasa frustrasinya.
“Kami sudah berjuang dan berharap membawa pulang hadiah. Namun, hingga sekarang, tidak ada kabar mengenai hadiah tersebut,” ujarnya.
Helmi juga menyayangkan sikap panitia lokal yang hingga kini belum memberikan klarifikasi terkait keterlambatan ini.
“Mereka seharusnya memberi penjelasan kepada kami. Tapi, malah meminta kami menemui Pj Bupati atau Pj Sekda. Ini seolah-olah mereka sedang menghindar,” tambahnya dengan kecewa.
Bukan hanya Helmi, Rahamdi, pemilik kuda lain dari kelas AB Perdana, juga menyuarakan hal yang sama.
Ia mengatakan bahwa pacuan kuda merupakan bagian dari identitas budaya Gayo, dan keterlambatan ini mencoreng kebanggaan yang telah dijaga turun-temurun.
“Pacuan kuda bukan hanya kompetisi bagi kami, ini adalah tradisi dan kebanggaan yang diwariskan leluhur kami. Keterlambatan ini sangat mengecewakan.”
Para pemenang mengharapkan transparansi dan solusi cepat agar masalah ini tidak berlarut-larut.
Tradisi pacuan kuda di Gayo memegang peran penting dalam budaya lokal, dan kejadian seperti ini bisa merusak reputasi yang telah terjaga selama bertahun-tahun.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Aceh Tengah, Zulfan Diara, saat dikonfirmasi menyatakan bahwa proses pencairan dana hadiah sedang dalam tahap administrasi.
“Kami sedang memproses dana hadiah. Mohon bersabar, kami akan usahakan secepatnya,” ujar Zulfan.
Meski demikian, belum ada kepastian kapan hadiah tersebut akan diterima oleh para pemenang, dan harapan mereka tetap berada pada janji penyelesaian dari pihak terkait.
Para pemenang dan komunitas pecinta pacuan kuda berharap agar janji ini segera direalisasikan, sehingga tradisi pacuan kuda tetap menjadi kebanggaan budaya tanpa ada kesan negatif akibat keterlambatan penyerahan hadiah.***
Editor : ADM Acheh Network
Sumber : Serambinews.com