AchehNetwork.com – Israel telah mengalihkan fokus serangannya dari Hamas ke Lebanon, dengan lebih dari 1.600 serangan udara dilaporkan menghantam markas Hizbullah di Lebanon selatan pada 23 September.
Akibat dari serangan ini, ratusan orang kehilangan nyawa dan ribuan lainnya terpaksa mengungsi, menjadikannya sebagai salah satu serangan terburuk yang dilakukan Israel terhadap Hizbullah sejak 2006, menurut laporan CNN.
Dalam melaksanakan operasi militer ini, Israel mendapatkan dukungan dari beberapa negara pemasok senjata.
Berikut adalah beberapa negara yang berperan penting dalam penyediaan senjata bagi Israel:
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat merupakan pemasok utama senjata bagi Israel, menyuplai sekitar 65,6% senjata konvensional yang digunakan.
Senjata yang umum dikirim oleh AS termasuk rudal, roket, drone, dan pesawat tempur.
Selain itu, AS juga memberikan bantuan dana sebesar 3,8 miliar dolar AS setiap tahun untuk mendukung pengembangan teknologi militer Israel, memastikan keunggulannya di kawasan tersebut.
2. Jerman
Jerman menempati posisi kedua sebagai pemasok senjata terbesar untuk Israel, dengan kontribusi mencapai 29,7%.
Senjata yang dipasok antara lain senjata anti-tank portable, amunisi, serta senjata otomatis dan semi-otomatis.
Jerman juga memberikan bantuan dana untuk perawatan dan pengembangan senjata Israel.
3. Italia
Italia menjadi pemasok ketiga terbesar, menyuplai sekitar 4,7% senjata yang digunakan Israel.
Jenis senjata yang biasa dikirim Italia termasuk artileri dan sistem senjata lainnya.
4. Inggris
Meskipun tidak termasuk dalam jajaran pemasok terbesar, Inggris telah memasok senjata untuk Israel sejak 2008, dengan nilai lisensi ekspor mencapai 576 juta euro.
Sejak Oktober 2023 hingga Mei 2024, Inggris telah menerbitkan 42 lisensi ekspor peralatan militer, termasuk pesawat dan kendaraan militer.
Dengan dukungan dari negara-negara ini, Israel melanjutkan operasinya di Lebanon, menandai eskalasi yang signifikan dalam konflik regional.***
Editor : ADM