Korupsi di Aceh Lebih Tinggi dari Kriminalitas: Tantangan dan Harapan untuk Ekonomi Aceh - Acheh Network

Korupsi di Aceh Lebih Tinggi dari Kriminalitas: Tantangan dan Harapan untuk Ekonomi Aceh

Jumat, 23 Agustus 2024 - 02:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Korupsi Aceh
seminar bertajuk “Aceh Economic Updates 2024: Titik Balik Ekonomi Aceh”/Sumber Foto: Dialeksi


AchehNetwork.com – Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Syiah Kuala, Taufiq, memaparkan fakta mengejutkan mengenai tingkat korupsi di Aceh. 

Menurutnya, korupsi di Aceh ternyata berada di puncak jika dibandingkan dengan kasus kekerasan dan kriminalitas, baik di Sumatera maupun di tingkat nasional.

“Aceh yang dulu dikenal sebagai daerah konflik sering kali dianggap tidak aman. Namun, kenyataannya tingkat kejahatan kekerasan, baik menggunakan senjata api maupun senjata tajam, justru paling rendah,” ujar Taufiq dalam seminar bertajuk “Aceh Economic Updates 2024: Titik Balik Ekonomi Aceh” yang diadakan di Landmark BSI Aceh pada Kamis, 22 Agustus 2024.

Namun, meski tingkat kekerasan rendah, Taufiq mengungkapkan bahwa data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa korupsi di Aceh adalah yang tertinggi, melebihi rata-rata provinsi lain di Sumatera dan secara nasional, untuk periode 2012 hingga 2022.

Baca Juga :  Marah-marah ke Petugas Bea Cukai, Pasangan Lansia Ini Buang Tas Bawaan di Bandara karena Tak Mau Bayar Pajak

Investasi dan Ekspor Masih Tertinggal

Taufiq juga menyoroti rendahnya investasi di Aceh. 

Dalam hal penanaman modal asing, Aceh menduduki posisi ketiga terendah di Sumatera, sementara untuk penanaman modal dalam negeri, Aceh berada di peringkat kelima.

Di sektor ekspor, Aceh juga masih menghadapi tantangan besar. 

Pada tahun 2024, provinsi yang dijuluki Serambi Mekkah ini berada di posisi kedua terendah di Sumatera dalam hal ekspor. 

Salah satu penyebab utama lemahnya kinerja ekspor ini adalah tingginya biaya ekonomi akibat banyaknya pungutan liar yang seringkali melebihi pungutan resmi.

Tantangan Sektor Ekonomi Aceh

Struktur ekonomi Aceh masih didominasi oleh sektor pertanian, yang jauh lebih tinggi dibandingkan provinsi-provinsi lain di Sumatera. 

Namun, sektor pengolahan hanya menyumbang sekitar 4,6 persen dari total perekonomian Aceh. 

Menariknya, sektor pemerintahan justru memberikan kontribusi yang cukup signifikan, mencapai 8,6 persen, lebih tinggi dari provinsi lain.

Baca Juga :  Harimau Kembali Serang Ternak Warga di Aceh Timur: Satu Kambing Mati

Meskipun belanja modal per kapita di Aceh terbilang tinggi, kualitas infrastruktur, terutama jalan, masih sering dikeluhkan karena buruknya kondisi.

Solusi untuk Masa Depan Ekonomi Aceh

Taufiq menyarankan agar Pemerintah Aceh, bersama dengan pemuka masyarakat, pengusaha, dan Forkopimda, melakukan musyawarah untuk menetapkan tarif dan biaya bongkar muat pelabuhan yang jelas, terintegrasi, dan tanpa pungutan liar. 

Selain itu, sektor perbankan di Aceh juga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan transaksi nasional dan internasional setara dengan yang ada di luar Aceh.

“Kerja sama antara Pemerintah Aceh, KPK, Kepolisian, Kejaksaan, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya sangat penting dalam meningkatkan pengawasan dan pemberantasan korupsi di Aceh,” tutup Taufiq.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, harapannya adalah Aceh bisa bangkit dan mengoptimalkan potensi ekonominya demi kesejahteraan masyarakat.***

Artikel Terkait

Nasib Mira Ulfa Selebgram Aceh Usai Viral Baca Basmalah dengan Musik DJ: Pilih Jalani Pembinaan dan Tutup Akun TikTok
Mendagri Tegaskan Penyelesaian Masalah Tenaga Honorer Tahun 2025: Non-ASN Ilegal dan Tak Akan Dibayar
Fenomena Wanita Nongkrong Hingga Larut Malam Sambil Merokok di Banda Aceh Menghilangkan Kearifan Lokal, DPRK Minta Tindakan Tegas
Berikut PNS yang Tidak Mendapatkan THR dan Gaji Ke-13 Tahun 2025 Beserta Jadwal Pencairannya
Kesempatan Emas untuk Pemuda Aceh: Kodam IM Buka Pendaftaran Tamtama TNI AD 2025
Menteri Agama Nasaruddin Dukung MK Tolak Penghapusan Kolom Agama di KTP: “Tanpa Ini, Masyarakat Bisa Kacau”
Los Angeles: Dari Kota Impian “Surga Dunia” Menjadi “Neraka Dunia”, Kerugian Hampir 1000 Triliun
Bèrèh… Mualem Dorong Investasi untuk Buka Lapangan Kerja di Aceh Utara, Pabrik Akan Dibangun di Lhokseumawe

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Jumat, 24 Januari 2025 - 21:15 WIB

Nasib Mira Ulfa Selebgram Aceh Usai Viral Baca Basmalah dengan Musik DJ: Pilih Jalani Pembinaan dan Tutup Akun TikTok

Minggu, 19 Januari 2025 - 19:03 WIB

Mendagri Tegaskan Penyelesaian Masalah Tenaga Honorer Tahun 2025: Non-ASN Ilegal dan Tak Akan Dibayar

Sabtu, 18 Januari 2025 - 14:03 WIB

Fenomena Wanita Nongkrong Hingga Larut Malam Sambil Merokok di Banda Aceh Menghilangkan Kearifan Lokal, DPRK Minta Tindakan Tegas

Selasa, 14 Januari 2025 - 23:21 WIB

Berikut PNS yang Tidak Mendapatkan THR dan Gaji Ke-13 Tahun 2025 Beserta Jadwal Pencairannya

Selasa, 14 Januari 2025 - 21:56 WIB

Kesempatan Emas untuk Pemuda Aceh: Kodam IM Buka Pendaftaran Tamtama TNI AD 2025

Minggu, 12 Januari 2025 - 18:48 WIB

Menteri Agama Nasaruddin Dukung MK Tolak Penghapusan Kolom Agama di KTP: “Tanpa Ini, Masyarakat Bisa Kacau”

Sabtu, 11 Januari 2025 - 21:14 WIB

Los Angeles: Dari Kota Impian “Surga Dunia” Menjadi “Neraka Dunia”, Kerugian Hampir 1000 Triliun

Rabu, 8 Januari 2025 - 18:55 WIB

Bèrèh… Mualem Dorong Investasi untuk Buka Lapangan Kerja di Aceh Utara, Pabrik Akan Dibangun di Lhokseumawe

Berita Terkini