![]() |
Foto Pondok warga yang rusak/ilustrasi gajah liar |
AchehNetwork.com – Kemunculan tiga ekor gajah liar di Dusun Tgk Pante, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, Senin (15/7/2024) sekitar pukul 04.00 WIB, menggemparkan warga setempat.
Satu unit pondok yang ditempati warga rata dengan tanah akibat serangan gajah liar tersebut.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini karena pondok tersebut tidak berpenghuni saat kejadian.
Namun, kerusakan signifikan terjadi pada struktur bangunan dan sejumlah tanaman, termasuk pohon pinang, kelapa sawit, dan pohon pisang yang menjadi sumber mata pencaharian utama penduduk setempat.
Kronologi Kejadian
Keuchik Canggai, Teuku Sulaiman, menjelaskan kepada Serambinews.com bahwa insiden ini disebabkan oleh tiga ekor gajah liar yang berkeliaran di sekitar kawasan perumahan penduduk.
Pondok tersebut selama ini ditempati oleh sejumlah pekerja di desa itu, namun pada malam kejadian, para pekerja tidak berada di tempat.
“Pagi tadi, warga terkejut menemukan pondok warga yang rata dengan tanah akibat diobrak-abrik oleh jejak kaki gajah dan pohon-pohon yang roboh,” ungkap Teuku Sulaiman.
Dampak Kerusakan
Gajah-gajah liar tersebut tidak hanya merusak pondok warga, tetapi juga menghancurkan sejumlah tanaman seperti pohon pinang, kelapa sawit, dan pohon pisang milik warga setempat.
Kerusakan ini menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan penduduk.
“Selain kerugian materi, ada dampak psikologis yang dirasakan masyarakat kami yang kini hidup dalam ketakutan akan kemungkinan serangan lanjutan dari gajah liar,” tambahnya dengan nada prihatin.
Upaya Penanggulangan
Sementara itu, aparatur desa Canggai bersama warga setempat telah berupaya mengusir gajah liar menggunakan petasan jenis mercon pada pagi hari.
Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil optimal. Hingga Senin sore, gajah liar masih berkeliaran di sekitar Desa Canggai, menambah ketegangan di antara penduduk yang berharap akan keselamatan mereka.
Permohonan Bantuan Pemerintah
Keuchik Canggai meminta pemerintah atau pihak terkait untuk segera mengambil tindakan serius guna melindungi warga dan sumber ekonomi mereka dari ancaman gajah liar ini.
“Jangan biarkan keselamatan manusia terabaikan demi binatang liar. Kami membutuhkan perlindungan dan solusi dari pemerintah agar kejadian ini tidak terulang dan berakhir di desa kami,” tegasnya.
Peristiwa ini menandai eskalasi konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah tersebut. Penanganan serius diperlukan untuk mengatasi masalah satwa liar yang selama ini telah menjadi hama dan ancaman bagi warga setempat.
Dengan situasi yang semakin mendesak, diharapkan pihak berwenang segera turun tangan untuk memberikan solusi jangka panjang guna menghindari kejadian serupa di masa mendatang.***