Apresiasi Duta Besar Jerman untuk Inovasi USK dalam Produksi Patchouli di Aceh |
AchehNetwork.com – Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel, memberikan apresiasi dan rasa kagumnya terhadap inovasi hasil riset yang dilakukan oleh ARC-Universitas Syiah Kuala (USK).
Pujian tersebut disampaikan saat berdiskusi dengan civitas akademika USK di Ruang VIP AAC Dayan Dawood, Kampus USK Darussalam, Banda Aceh.
Kunjungan dan Pengalaman Pribadi
“Saya telah melihat dan mencoba sendiri produk patchouli di USK Store. Sungguh mengagumkan, produk komersial semacam ini bisa dihasilkan oleh universitas,” ujar Ina Lepel pada Jumat, 5 Juli 2024.
Menurut Ina, inovasi nilam yang dilakukan USK hingga menghasilkan produk berkualitas tinggi merupakan contoh terbaik bagaimana kampus dapat mengembangkan riset menjadi produk komersial yang juga berkontribusi pada pemasukan universitas.
Keunggulan Patchouli Aceh
“Saya tahu bahwa Jerman selama ini membeli patchouli dari India. Namun, baru sekarang saya mengetahui bahwa Aceh memiliki patchouli terbaik. Bahkan, sebagian patchouli India juga berasal dari Indonesia, khususnya Aceh,” tambahnya.
Ina Lepel menyatakan komitmennya untuk memastikan adanya komunikasi lebih lanjut guna menjajaki kemungkinan kolaborasi antara perusahaan Jerman dan Indonesia dalam perdagangan patchouli.
Potensi Kolaborasi
Wakil Rektor 1 USK, Agussabti, menyampaikan terima kasih atas kunjungan Duta Besar Jerman ke USK.
Menurutnya, USK siap bekerja sama dengan Jerman dalam berbagai bidang, terutama karena banyak dosen USK merupakan alumni universitas ternama di Jerman.
“USK memiliki 12 Fakultas dengan lebih dari 140 program studi, 34 ribu mahasiswa, dan sekitar 1.700 dosen. Ini merupakan potensi besar untuk melaksanakan berbagai program kerja sama antara kedua negara,” kata Agussabti.
“USK siap berkolaborasi dalam bidang pendidikan, penelitian, inovasi, dan bisnis dengan berbagai institusi di Jerman di masa depan,” tambahnya.
Pertukaran Souvenir dan Kunjungan Tambahan
Acara kunjungan diakhiri dengan pertukaran souvenir berupa plakat, parfum nilam, body serum nilam, dan kopi produksi USK antara Wakil Rektor 1 USK Agussabti dan Duta Besar Ina Lepel.
Duta Besar Ina Lepel juga diajak mengunjungi usaha USK Batik yang dikelola oleh mahasiswi-mahasiswi USK.
Direktur DBDL USK menjelaskan bagaimana USK Batik dikembangkan melalui berbagai pelatihan dari perusahaan mitra asal Bogor, Jawa Barat, sehingga menghasilkan batik tulis (handmade batik) dengan motif tradisional Aceh.
Setelah acara di AAC, Duta Besar Ina Lepel melanjutkan kunjungan ke TDMRC (Pusat Riset Tsunami) untuk berdialog dengan alumni-alumni Jerman yang ada di Aceh.
Detail Kunjungan:
- Nama Duta Besar: Ina Lepel
- Tanggal Kunjungan: 5 Juli 2024
- Tempat: Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
- Kegiatan: Diskusi, kunjungan ke USK Store, USK Batik, dan TDMRC
Kunjungan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih erat antara Indonesia dan Jerman, terutama dalam bidang inovasi dan perdagangan patchouli.***