Fakta Ilmiah Badai Memicu Banjir Parah di Dubai: Dampak Perubahan Iklim - Acheh Network

Fakta Ilmiah Badai Memicu Banjir Parah di Dubai: Dampak Perubahan Iklim

Jumat, 19 April 2024 - 11:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banjir Arab
(Tangkapan layar video viral)

AchehNetwork.com – Dubai, Uni Emirat Arab, baru saja dilanda banjir parah pada Selasa (16/4), yang secara luas dikaitkan dengan badai kuat yang melanda Timur Tengah, memberikan sinyal jelas tentang tantangan perubahan iklim yang semakin nyata.
Curah hujan terbesar sepanjang tahun ini menghantam Uni Emirat Arab dan Oman, menciptakan pemandangan yang jarang terlihat: air menggenangi jalan-jalan, rumah-rumah, bahkan bandara, dengan gambar dan video viral tersebar luas di media sosial.
Badai awalnya menerjang Oman pada Minggu (14/4) sebelum melanda Uni Emirat Arab pada Selasa (16/4), mengakibatkan pemadaman listrik dan gangguan besar pada penerbangan karena landasan pacu yang terendam.
Rekor curah hujan tercatat di Al Ain, Uni Emirat Arab, dengan angka mencapai 254 milimeter dalam waktu 24 jam, menjadi yang tertinggi sejak catatan dimulai pada tahun 1949. 
Fenomena ini menjadi perhatian karena wilayah ini umumnya dikenal dengan iklim gurun yang kering, dengan suhu udara yang bisa mencapai lebih dari 50 derajat Celsius di musim panas.
Menurut Reuters, kedua negara tersebut, Uni Emirat Arab dan Oman, memiliki sistem drainase yang kurang memadai untuk menangani hujan deras, yang menjadi penyebab umum terjadinya genangan air di jalan-jalan.
Esraa Alnaqbi, seorang prakirawan senior di Pusat Meteorologi Nasional Uni Emirat Arab, menjelaskan bahwa kombinasi dari sistem tekanan rendah di bagian atas atmosfer dan tekanan rendah di permukaan menciptakan kondisi ideal bagi badai petir yang dahsyat. 
Esraa menyebut fenomena ini sebagai sesuatu yang “tidak terduga” pada bulan April, karena perubahan musim yang cepat.
Perubahan iklim juga diakui sebagai salah satu faktor yang memperparah situasi. Para ilmuwan menghubungkan peningkatan suhu global dengan cuaca ekstrem, termasuk curah hujan yang tinggi seperti yang terjadi di Uni Emirat Arab dan Oman.
Mark Howden, Direktur Institut Solusi Iklim, Energi & Bencana di Universitas Nasional Australia, menjelaskan bahwa pemanasan global telah meningkatkan suhu air di sekitar Dubai secara signifikan, meningkatkan potensi penguapan dan kapasitas atmosfer untuk menampung air, yang kemudian berkontribusi pada curah hujan yang lebih tinggi.
Gabi Hegerl, seorang ahli iklim di University of Edinburgh, memperingatkan bahwa curah hujan ekstrem kemungkinan akan menjadi semakin buruk di banyak tempat akibat perubahan iklim.
Dalam konteks ini, pertanyaan viral muncul apakah penyemaian awan, sebuah teknik yang sering digunakan di Uni Emirat Arab untuk meningkatkan curah hujan, dapat menyebabkan hujan lebat. 
Badan meteorologi Uni Emirat Arab menyatakan bahwa tidak ada operasi penyemaian awan sebelum badai terjadi.
Friederike Otto, seorang dosen senior ilmu iklim di Imperial College London, menegaskan bahwa meskipun curah hujan lebih deras di seluruh dunia akibat pemanasan iklim, menyimpulkan bahwa penyemaian awan sebagai penyebab langsung dari banjir adalah keliru. 
Menurutnya, proses ini hanya dapat meningkatkan curah hujan di tempat-tempat yang sudah memiliki kelembapan udara yang cukup.(*)
Baca Juga :  Puluhan Pengungsi Rohingya Mendarat di Pantai Bireuen tanpa Jejak Kapal, Kok Bisa?

Artikel Terkait

Mendagri Tegaskan Penyelesaian Masalah Tenaga Honorer Tahun 2025: Non-ASN Ilegal dan Tak Akan Dibayar
Fenomena Wanita Nongkrong Hingga Larut Malam Sambil Merokok di Banda Aceh Menghilangkan Kearifan Lokal, DPRK Minta Tindakan Tegas
Berikut PNS yang Tidak Mendapatkan THR dan Gaji Ke-13 Tahun 2025 Beserta Jadwal Pencairannya
Kesempatan Emas untuk Pemuda Aceh: Kodam IM Buka Pendaftaran Tamtama TNI AD 2025
Menteri Agama Nasaruddin Dukung MK Tolak Penghapusan Kolom Agama di KTP: “Tanpa Ini, Masyarakat Bisa Kacau”
Los Angeles: Dari Kota Impian “Surga Dunia” Menjadi “Neraka Dunia”, Kerugian Hampir 1000 Triliun
Bèrèh… Mualem Dorong Investasi untuk Buka Lapangan Kerja di Aceh Utara, Pabrik Akan Dibangun di Lhokseumawe
Kabar Baik… Mulai Januari 2025, PNS Dapat Uang Tambahan: Lembur dan Uang Makan Lembur Naik!

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 19:03 WIB

Mendagri Tegaskan Penyelesaian Masalah Tenaga Honorer Tahun 2025: Non-ASN Ilegal dan Tak Akan Dibayar

Sabtu, 18 Januari 2025 - 14:03 WIB

Fenomena Wanita Nongkrong Hingga Larut Malam Sambil Merokok di Banda Aceh Menghilangkan Kearifan Lokal, DPRK Minta Tindakan Tegas

Selasa, 14 Januari 2025 - 23:21 WIB

Berikut PNS yang Tidak Mendapatkan THR dan Gaji Ke-13 Tahun 2025 Beserta Jadwal Pencairannya

Selasa, 14 Januari 2025 - 21:56 WIB

Kesempatan Emas untuk Pemuda Aceh: Kodam IM Buka Pendaftaran Tamtama TNI AD 2025

Minggu, 12 Januari 2025 - 18:48 WIB

Menteri Agama Nasaruddin Dukung MK Tolak Penghapusan Kolom Agama di KTP: “Tanpa Ini, Masyarakat Bisa Kacau”

Sabtu, 11 Januari 2025 - 21:14 WIB

Los Angeles: Dari Kota Impian “Surga Dunia” Menjadi “Neraka Dunia”, Kerugian Hampir 1000 Triliun

Rabu, 8 Januari 2025 - 18:55 WIB

Bèrèh… Mualem Dorong Investasi untuk Buka Lapangan Kerja di Aceh Utara, Pabrik Akan Dibangun di Lhokseumawe

Minggu, 5 Januari 2025 - 22:28 WIB

Kabar Baik… Mulai Januari 2025, PNS Dapat Uang Tambahan: Lembur dan Uang Makan Lembur Naik!

Berita Terkini