Terkait Penyiksaan Warga Papua di Dalam Drum, TNI Lakukan Investigasi, Amnesty Internasional Minta Pelaku Diseret ke Pengadilan - Acheh Network

Terkait Penyiksaan Warga Papua di Dalam Drum, TNI Lakukan Investigasi, Amnesty Internasional Minta Pelaku Diseret ke Pengadilan

Minggu, 24 Maret 2024 - 15:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penyiksaan Warga Papua
Gambar penyiksaan/Ist


AchehNetwork.com – Investigasi terkait dugaan penyiksaan seorang warga Papua yang videonya viral di media sosial sejak Kamis (21/3) tengah dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI). 
Mayor Jenderal Nugraha Gumilar, Kepala Pusat Penerangan TNI, menyatakan hal ini pada Sabtu (23/3).
Menurut Nugraha Gumilar, dalam video tersebut terlihat beberapa oknum TNI tengah melakukan tindakan kekerasan terhadap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Pos Gome, Kabupaten Puncak Papua. 
Ia juga menegaskan bahwa saat ini Polisi Militer TNI Angkatan Darat (AD) sedang melakukan investigasi terkait kasus tersebut.
Pernyataan ini memperkuat informasi sebelumnya yang disampaikan oleh Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan, bahwa pihaknya masih melakukan konfirmasi terhadap kebenaran video tersebut.
Izak Pangemanan, yang sebelumnya bertugas di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, menekankan bahwa selama ini hubungan antara TNI dan masyarakat sekitar sangat baik dan tidak pernah ada keluhan terkait perilaku keras terhadap masyarakat.
Video yang menjadi viral tersebut menunjukkan seorang warga Papua yang ditempatkan di dalam sebuah drum berwarna biru dengan kedua tangannya diikat di belakang tubuhnya. 
Dalam video berdurasi singkat itu, kepala korban dipukuli dan ditendang oleh beberapa pelaku yang bertubuh tegap dan berambut cepak. Identitas korban belum diketahui.
Selain penyiksaan, video kedua yang berdurasi hampir 30 detik memperlihatkan tindakan yang lebih brutal dengan penggunaan pisau tajam, mengubah air di dalam drum menjadi merah.
Amnesty International Indonesia menyatakan bahwa korban penyiksaan tersebut adalah orang asli Papua (OAP) dan tindakan tersebut diduga dilakukan oleh anggota TNI dari Kodam III/Siliwangi, Yonif 300 Raider Braja Wijaya, terhadap tiga pemuda asli Papua pada tanggal 3 Februari 2024.
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan kekejaman yang merendahkan martabat manusia dan pelakunya harus diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
Hamid juga menyoroti pernyataan Pangdam XVII/Cenderawasih, Izak Pangemanan, yang menyebut video tersebut sebagai hasil rekayasa dan editing. 
Menurutnya, pernyataan tersebut terlalu terburu-buru dan tidak tepat, bahkan terkesan menutupi kejahatan yang terjadi, yang dapat membuat anggota TNI merasa tidak takut akan hukuman.
Amnesty International Indonesia juga mengingatkan bahwa baik secara internasional maupun nasional, praktik penyiksaan sudah diatur secara jelas oleh undang-undang dan konvensi hak asasi manusia yang mengatur tentang larangan terhadap perlakuan kejam dan merendahkan martabat manusia.(*)
Sumber: VOA Indonesia
Baca Juga :  Ferdy Sambo: Batal Dihukum Mati, Dari Vonis Mati ke Penjara Seumur Hidup - Profil dan Biodata Terbaru

Artikel Terkait

Nasib Mira Ulfa Selebgram Aceh Usai Viral Baca Basmalah dengan Musik DJ: Pilih Jalani Pembinaan dan Tutup Akun TikTok
Mendagri Tegaskan Penyelesaian Masalah Tenaga Honorer Tahun 2025: Non-ASN Ilegal dan Tak Akan Dibayar
Fenomena Wanita Nongkrong Hingga Larut Malam Sambil Merokok di Banda Aceh Menghilangkan Kearifan Lokal, DPRK Minta Tindakan Tegas
Berikut PNS yang Tidak Mendapatkan THR dan Gaji Ke-13 Tahun 2025 Beserta Jadwal Pencairannya
Kesempatan Emas untuk Pemuda Aceh: Kodam IM Buka Pendaftaran Tamtama TNI AD 2025
Menteri Agama Nasaruddin Dukung MK Tolak Penghapusan Kolom Agama di KTP: “Tanpa Ini, Masyarakat Bisa Kacau”
Los Angeles: Dari Kota Impian “Surga Dunia” Menjadi “Neraka Dunia”, Kerugian Hampir 1000 Triliun
Bèrèh… Mualem Dorong Investasi untuk Buka Lapangan Kerja di Aceh Utara, Pabrik Akan Dibangun di Lhokseumawe

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Jumat, 24 Januari 2025 - 21:15 WIB

Nasib Mira Ulfa Selebgram Aceh Usai Viral Baca Basmalah dengan Musik DJ: Pilih Jalani Pembinaan dan Tutup Akun TikTok

Minggu, 19 Januari 2025 - 19:03 WIB

Mendagri Tegaskan Penyelesaian Masalah Tenaga Honorer Tahun 2025: Non-ASN Ilegal dan Tak Akan Dibayar

Sabtu, 18 Januari 2025 - 14:03 WIB

Fenomena Wanita Nongkrong Hingga Larut Malam Sambil Merokok di Banda Aceh Menghilangkan Kearifan Lokal, DPRK Minta Tindakan Tegas

Selasa, 14 Januari 2025 - 23:21 WIB

Berikut PNS yang Tidak Mendapatkan THR dan Gaji Ke-13 Tahun 2025 Beserta Jadwal Pencairannya

Selasa, 14 Januari 2025 - 21:56 WIB

Kesempatan Emas untuk Pemuda Aceh: Kodam IM Buka Pendaftaran Tamtama TNI AD 2025

Minggu, 12 Januari 2025 - 18:48 WIB

Menteri Agama Nasaruddin Dukung MK Tolak Penghapusan Kolom Agama di KTP: “Tanpa Ini, Masyarakat Bisa Kacau”

Sabtu, 11 Januari 2025 - 21:14 WIB

Los Angeles: Dari Kota Impian “Surga Dunia” Menjadi “Neraka Dunia”, Kerugian Hampir 1000 Triliun

Rabu, 8 Januari 2025 - 18:55 WIB

Bèrèh… Mualem Dorong Investasi untuk Buka Lapangan Kerja di Aceh Utara, Pabrik Akan Dibangun di Lhokseumawe

Berita Terkini

Gambar Ilustrasi, Ayam geprek/

Kuliner

10 Rekomendasi Tempat Makan Siang di Tangerang Selatan

Kamis, 30 Jan 2025 - 13:23 WIB