Hamas Palestina (AP Foto) |
AchehNetwork.com – Pejuang Islam dari Hamas Palestina telah menggelar persiapan ekstensif untuk peluncuran serangan besar-besaran yang diberi nama “Badai Al-Aqsa” pada 7 Oktober 2023.
Serangan ini disiapkan dengan kekuatan sekitar 1000 pasukan yang telah diorganisir menjadi enam unit khusus.
Beberapa operasi dan pelatihan yang dilakukan oleh unit-unit ini tercatat dalam video yang dirilis oleh Hamas dan Brigade Izz el-Deen al-Qassam, sayap bersenjata Hamas.
Inilah keenam unit khusus yang terlibat dalam Operasi “Badai Al-Aqsa”:
1. Unit Pelatihan
Sumber-sumber yang dekat dengan Hamas melaporkan bahwa para pejuang telah melakukan latihan intensif di Gaza sejak konflik terakhir pada tahun 2021.
Mereka terlibat dalam latihan yang mencakup pembangunan pemukiman tiruan Israel untuk mensimulasikan pendaratan militer dan operasi-operasi khusus.
Ruang Gabungan untuk Faksi Perlawanan Palestina, yang dipimpin oleh sayap militer Hamas dan Jihad Islam, merilis foto-foto latihan untuk “serangan di belakang garis musuh,” termasuk pelatihan menangkap tentara Israel.
2. Unit Misil
Pada awal operasi, Hamas mengklaim telah meluncurkan 3.000 roket dalam serangan pertama mereka.
Meski militer Israel melaporkan jumlah tersebut sekitar 2.500 roket, serangan ini dimaksudkan untuk menimbulkan kebingungan dan memberikan perlindungan bagi pejuang Hamas untuk menerobos pagar benteng yang mengelilingi Gaza dan melancarkan operasi.
3. Unit Udara
Unit ini terdiri dari pejuang yang menggunakan pesawat layang gantung atau paralayang bermotor untuk terbang melintasi perbatasan dan memastikan medan untuk serangan darat utama.
Video yang dirilis oleh Hamas menunjukkan latihan dari Skuadron Falcon Angkatan Udara, menampilkan pejuang yang menggunakan paralayang untuk mendarat di sasaran dengan senjata siap pakai.
4. Unit Drone
Drone digunakan untuk pengawasan perbatasan dan membuka jalan bagi infiltrasi.
Hamas merilis video yang menampilkan drone bernama Zouari yang digunakan untuk tujuan tersebut.
5. Unit Komando Elite
Pasukan elit ini, berjumlah sekitar 400 orang, bertugas untuk menerobos pagar benteng Gaza menggunakan bahan peledak untuk membuka celah sehingga mereka dapat menyusup ke wilayah Israel.
Mereka juga menggunakan buldoser untuk memperluas celah dan menyerbu garis pertahanan pertama Israel.
6. Unit Intelijen
Unit ini bertugas untuk mengidentifikasi posisi dan pergerakan tentara Israel serta memantau markas mereka.
Meski detail lebih lanjut tidak diberikan, unit intelijen ini memiliki peran penting dalam mengawasi gerak-gerik musuh.
Operasi “Badai Al-Aqsa” ini menciptakan ketegangan di kawasan tersebut, dengan Hamas mempersiapkan serangan yang dianggap paling dahsyat dan mematikan terhadap Israel.
Masyarakat internasional terus memantau perkembangan situasi yang berkembang di kawasan konflik ini.(*)