Ilustrasi (net) |
Aceh Barat, AchehNetwork.com – Kejadian yang mengejutkan terjadi di wilayah Aceh Barat, di mana dua perempuan muda, Nora Lita dan Lilis Rosma Welli, baru-baru ini mengalami momen yang memilukan di Jalan Meulaboh – Woyla.
Apa yang awalnya dikira sebagai kasus begal, kini terungkap sebagai perampasan dengan akibat serius.
Kasat Reskrim Iptu Fachmi Suciandy, yang mewakili Kapolres Aceh Barat AKBP Andi Kirana, memberikan penjelasan terperinci tentang insiden tragis ini.
“Kedua korban tidak mengalami luka berat, hanya masih trauma saja dan sudah dilarikan rumah sakit oleh warga yang ada di lokasi kejadian semalam,” ungkap Fachmi dengan nada prihatin yang dilansir dari AJNN.
Kisah tragis ini dimulai saat Nora Lita dan Lilis Rosma Welli pulang ke rumah mereka di Kecamatan Woyla setelah seharian bekerja di Gampong Gampa, Kecamatan Johan Pahlawan.
Namun, saat melewati Jalan Meulaboh – Woyla, Gampong Cot Murong, Kecamatan Bubon, atau lebih dikenal dengan sebutan jalan Ateung Teupat, mereka menjadi korban perampasan brutal.
Tas jinjing mereka dengan kejam direbut, menyebabkan kedua perempuan itu terjatuh dan terluka.
Fachmi menjelaskan bahwa beruntungnya, beberapa warga yang melintas di lokasi kejadian memiliki hati nurani yang kuat.
Mereka melihat Nora dan Lilis tergeletak di semak-semak dengan ekspresi kesakitan yang jelas.
Tanpa ragu, warga tersebut segera memberikan pertolongan pertama dan mengantarkan korban-korban ini ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan medis yang mendesak.
Penyelidikan intensif saat ini sedang dilakukan oleh aparat kepolisian untuk mengungkap kasus perampasan ini lebih lanjut.
Walaupun dalam awal berita tersebar informasi tentang dugaan kasus begal yang meresahkan warga, ternyata kenyataan tragis di balik insiden ini mengubah persepsi semua orang.
Kejadian ini terjadi pada Sabtu malam, tanggal 14 Oktober 2023, di kawasan jalan Ateung Teupat, Kecamatan Bubon.
Korban-korban, yakni Lilis Rosma Welly (20) dan Nora Lita (20), segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien (CND) untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan.
Kisah perampasan ini mengingatkan kita akan kebutuhan untuk tetap waspada dan melindungi diri sendiri di tengah ancaman yang tak terduga.(*)