L. Robinson (U. Bristol), D. Fornari (WHOI), M. Taylor (U. Essex), D. Wanless (Boise State U.) NSF/NERC/HOV Alvin/WHOI MISO Facility, 2023 Woods Hole Institusi Oseanografi |
Ini adalah penemuan pertama kali di dalam kawasan konservasi laut ini sejak GMR didirikan pada tahun 1998.
Terumbu karang pertama yang ditemukan berada pada kedalaman 400-600 meter di puncak gunung bawah laut yang belum pernah terpetakan sebelumnya.
Lokasi ini terletak di tengah kepulauan Galápagos dan merupakan rumah bagi kehidupan laut dalam yang luar biasa.
Bentangan gunung berapi bawah laut yang menjulang tinggi, membentuk terumbu karang yang mengesankan ini pertama kali tercatat oleh Dr. Michelle Taylor dari Universitas Essex, Inggris, dan Dr. Stuart Banks dari Yayasan Charles Darwin, Ekuador.
Mereka menemukan terumbu ini saat menyelam di kedalaman bersama kapal selam penelitian laut Alvin.
Penyelaman ini menjadi yang pertama kali dioperasikan oleh Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) dari Amerika Serikat.
Kapal selam Alvin telah menjelajahi wilayah ini di dalam GMR. Submersible ini dilengkapi dengan teknologi pemotretan video 4K definisi tinggi dan kemampuan pengambilan sampel yang ditingkatkan.
Taylor dan Banks adalah bagian dari kelompok ilmuwan internasional yang bergabung di atas kapal penelitian R/V Atlantis yang dimiliki Angkatan Laut AS dan dioperasikan oleh WHOI. Mereka melakukan ekspedisi Galápagos Deep 2023.
Ekspedisi ini dipimpin oleh ilmuwan dari WHOI, University of Bristol (Inggris), Boise State University (AS), dan University of Essex, dengan kerja sama dari Direktorat Taman Nasional Galápagos (GNPD), Yayasan Charles Darwin, dan Institut Oseanografi serta Institut Oseanografi dan Antartika Angkatan Laut Ekuador (INOCAR).
Dana untuk ekspedisi ini berasal dari National Science Foundation (NSF) Amerika Serikat dan Natural Environmental Research Council (NERC) Inggris.
“Ini adalah berita yang membanggakan. Ini memperkuat tekad kami untuk membangun kawasan perlindungan laut baru di Ekuador dan mendorong penciptaan kawasan perlindungan laut regional di Pasifik Tropis Timur,” kata Jose Antonio Dávalos, Menteri Lingkungan Hidup Ekuador, mengomentari penemuan yang luar biasa ini.
“Kekayaan kedalaman laut yang belum pernah dieksplorasi ini adalah alasan lain untuk berjuang mencapai komitmen Global Ocean Alliance 30×30, yang bertujuan untuk melindungi setidaknya 30% lautan dunia pada tahun 2030, sejalan dengan kegiatan ekonomi berkelanjutan dan konservasi,” tambahnya.
Sebelum penemuan ini, Wellington Reef di lepas pantai Pulau Darwin di ujung utara kepulauan dianggap sebagai salah satu dari sedikit terumbu karang dangkal yang selamat dari peristiwa El Niño tahun 1982-1983.
Lanjut Halaman 2..
Halaman : 1 2 Selanjutnya